Stok Kondom Kosong, Pemkab Lampung Barat Pastikan Pelayanan KB Tetap Berjalan

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Lampung Barat, Budi Kurniawan. Foto: Ist.
Kupastuntas.co, Lampung Barat - Ketersediaan alat kontrasepsi (Alkon) jenis kondom di Kabupaten Lampung Barat tercatat kosong. Kondisi ini diakui Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A), Budi Kurniawan, sebagai tantangan dalam pelayanan Keluarga Berencana (KB) di daerah setempat.
"Untuk stok kondom memang saat ini nihil, sementara beberapa jenis Alkon lain masih tersedia. Ini yang sedang kami upayakan agar segera terpenuhi,” kata Budi Kurniawan, Selasa (16/9/2025).
Budi menjelaskan, keterbatasan Alkon sudah terjadi dalam beberapa tahun terakhir. Pelayanan KB di fasilitas kesehatan rata-rata hanya dapat dilakukan tiga hingga empat kali setahun, sesuai dengan ketersediaan alat kontrasepsi.
Meski begitu, Pemerintah Kabupaten Lampung Barat tetap menjadwalkan pelayanan KB di fasilitas kesehatan masyarakat pada 16–19 September 2025. Kegiatan ini digelar dalam rangka memperingati HUT ke-34 Lampung Barat sekaligus Hari Kontrasepsi Dunia.
Menurut Budi, upaya meningkatkan kesadaran masyarakat tetap dijalankan melalui penyuluhan dan komunikasi, informasi, serta edukasi (KIE) oleh para Penyuluh KB. Edukasi tersebut diberikan langsung kepada masyarakat maupun melalui kader khusus.
"Penyuluhan penting agar masyarakat paham manfaat dan juga efek samping dari penggunaan Alkon. Jadi, meskipun ada keterbatasan, layanan tetap bisa berjalan dengan baik,” ujarnya.
Selain itu, informasi mengenai jadwal pelayanan KB gratis juga telah disampaikan para Penyuluh KB di wilayah binaan. Dengan begitu, masyarakat bisa memanfaatkan kesempatan tersebut.
Budi menambahkan, akses pelayanan juga dapat dimaksimalkan melalui layanan KB gratis secara berkala maupun layanan mobile untuk menjangkau daerah dengan akses terbatas.
Sementara itu, untuk beberapa jenis Alkon seperti pil KB dan suntik KB, distribusi tetap berjalan. Para kader Institusi Masyarakat Pedesaan (IMP) di pekon membantu mendata kebutuhan, menyalurkan, hingga melaporkan hasil distribusi.
"Distribusi oleh kader IMP ini sangat membantu, terutama untuk menjangkau warga yang tidak bisa langsung datang ke fasilitas kesehatan,” jelasnya.
Untuk menjamin ketersediaan Alkon ke depan, Pemkab Lampung Barat menyiapkan tiga langkah. Pertama, monitoring stok secara berkala di gudang penyimpanan.
Kedua, pengadaan rutin melalui koordinasi dengan BKKBN Provinsi Lampung dan fasilitas kesehatan. Ketiga, koordinasi pelaporan lintas sektor untuk memperbarui data peserta KB.
Data terakhir ketersediaan Alkon di gudang Dinas PPKNPPPA Lampung Barat menunjukkan: IUD sebanyak 28 unit, pil KB 3.880 siklus, suntik KB 5.845 vial, implan dua batang 194 set, implan satu batang dua set, dan suntik menyusui 700 vial. Sedangkan kondom tercatat kosong.
Budi memastikan pihaknya akan segera berkoordinasi dengan BKKBN Provinsi untuk memenuhi kebutuhan kondom di Lampung Barat.
"Harapan kami, kekosongan stok ini bisa segera teratasi sehingga masyarakat memiliki pilihan yang lebih beragam dalam menggunakan alkon,” tegasnya.
Ia menegaskan, Pemkab Lampung Barat berkomitmen menjaga pelayanan KB tetap berjalan meski ada keterbatasan. “Kami akan terus berupaya agar kebutuhan Alkon masyarakat terpenuhi, karena ini penting untuk keberlangsungan program KB,” tutup Budi. (*)
Berita Lainnya
-
Realisasi Pendapatan Daerah Lampung Barat Capai Rp 685 Miliar, Pemkab Optimistis Kejar Target
Selasa, 16 September 2025 -
Literasi Jadi Prioritas, Bupati Lampung Barat Dorong Keberlanjutan
Selasa, 16 September 2025 -
Polisi Identifikasi Pelaku Pencurian Rp 800 Juta di Lampung Barat, Diduga Kelompok Luar Daerah
Senin, 15 September 2025 -
410 Siswa SD–SMP Adu Cepat Tepat di Festival Literasi Lampung Barat
Senin, 15 September 2025