• Selasa, 16 September 2025

Literasi Jadi Prioritas, Bupati Lampung Barat Dorong Keberlanjutan

Selasa, 16 September 2025 - 13.06 WIB
10

Bupati Lampung Barat, Parosil Mabsus, saat membuka Festival Literasi Nasional Lampung Barat 2025 di pelataran Gedung Perpustakaan dan Kearsipan, Selasa (16/9/2025). Foto: Echa/kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Lampung Barat - Bupati Lampung Barat, Parosil Mabsus, menekankan agar Festival Literasi tidak hanya bersifat seremonial, tetapi juga memiliki kesinambungan dan implementasi nyata yang dirasakan masyarakat ke depan.

Hal itu disampaikan Parosil saat membuka Festival Literasi Nasional Lampung Barat 2025 di pelataran Gedung Perpustakaan dan Kearsipan, Selasa (16/9/2025).

Acara tersebut turut dihadiri Wakil Bupati Mad Hasnurin, Ketua DPRD Edi Novial, Sekretaris Daerah Nukman, Ketua Literasi Partinia Parosil Mabsus, jajaran Forkopimda, asisten, staf ahli bupati, kepala perangkat daerah, camat, hingga dewan guru.

Parosil menegaskan, literasi merupakan pondasi penting dalam mencerdaskan generasi, terutama di tengah melemahnya budaya membaca di kalangan masyarakat.

Menurutnya, budaya membaca yang perlahan ditinggalkan harus kembali ditumbuhkan, terutama di kalangan generasi muda yang kini lebih dekat dengan dunia digital.

"Lampung Barat memiliki komitmen untuk terus menggelar Festival Literasi, tetapi harapannya tidak hanya sebatas seremonial. Kegiatan ini harus berkesinambungan dan benar-benar menjadi kebiasaan,” kata Parosil.

Ia menambahkan, festival ini seharusnya tidak berhenti pada perayaan atau peringatan, melainkan bisa mendorong masyarakat untuk terbiasa membaca dan mencintai literasi.

Parosil juga menyoroti tantangan era digital yang membuat anak-anak lebih menguasai teknologi dibanding generasi sebelumnya.

"Tantangan kita adalah bagaimana mengarahkan kemampuan digital anak-anak ke arah positif dan produktif, bukan ke hal-hal negatif,” ujarnya.

Bupati dua periode itu meminta Gerakan Literasi Daerah (GLD) Lampung Barat lebih peka dalam menyusun program maupun kegiatan agar berdampak nyata bagi masyarakat.

Ia menekankan pentingnya kesinambungan dalam setiap perlombaan literasi, baik di tingkat kabupaten maupun peluang untuk berlanjut ke tingkat provinsi dan nasional.

"Perlombaan yang digelar jangan sampai hanya berhenti di Lampung Barat. Kalau bisa, harus berlanjut ke level provinsi atau nasional, sehingga prestasi anak-anak kita bisa lebih dikenal,” pinta Parosil.

Menurutnya, hal tersebut sekaligus akan membawa nama harum Kabupaten Lampung Barat di tingkat yang lebih tinggi.

Sementara itu, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Lampung Barat, Dahlin, menyampaikan Festival Literasi bertujuan menumbuhkan minat baca dan kemampuan literasi masyarakat.

Sasarannya mencakup siswa, guru, hingga masyarakat umum, sehingga budaya membaca bisa semakin meluas.

Senada, Ketua Literasi Lampung Barat, Partinia Parosil Mabsus, menegaskan budaya membaca adalah kunci untuk membuka wawasan berpikir dan memperluas pengetahuan.

Partinia menyebut, Festival Literasi dihadirkan sebagai stimulan agar masyarakat kembali mencintai literasi, meskipun perkembangan teknologi sering kali menggeser minat baca.

"Teknologi jangan dipandang sebagai ancaman, tetapi justru bisa menjadi sarana untuk memperkuat budaya literasi,” kata Partinia. (*)