Ketua Umum Kerabat Lampung Resmi Buka Pelatihan Raja Parhata dan Protokol Adat Batak Toba

Ketua Umum Kerabat Lampung, Dr. Donald Harris Sihotang, saat membuka kegiatan Pembekalan Raja Parhata dan Protokol untuk acara pernikahan adat Batak Toba di kantor Media Kupas Tuntas, Sabtu (13/9/25). Foto: Kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Bandar Lampung – Ketua Umum Kerabat Lampung,
Dr. Donald Harris Sihotang, secara resmi membuka kegiatan Pembekalan Raja
Parhata dan Protokol untuk acara pernikahan adat Batak Toba. Kegiatan ini akan
diikuti oleh 63 marga yang telah terdaftar sebagai anggota Kerabat Lampung, pada Sabtu (13/9/25).
Pelatihan menghadirkan sejumlah pemateri, di antaranya Ketua Bidang Adat dan Seni Budaya Kerabat Lampung, Kitler Togatorop, serta Kepala Biro Bidang Adat dan Seni Budaya bersama anggota, yaitu Pdt. B. Sagala, Hitler Sitorus, dan Raja Marroha Gultom. Hadir pula dalam kesempatan ini Sekretaris Umum Pdt. Mesak Hutagalung serta Bendahara Tomos Sitompul.
Pelatihan Bertahap
Program pelatihan ini dirancang untuk dilaksanakan dua kali dalam satu bulan. Setiap sesi akan menghadirkan empat marga yang disimulasikan secara bergantian. Pada pelatihan perdana, marga yang terlibat adalah Manurung dan Sitorus, serta Sitompul dan Borbor Marsada.
Ketua Umum Kerabat Lampung, Dr. Donald Harris Sihotang, menegaskan bahwa peserta yang telah memahami peran Raja Parhata dan Protokol, serta dinilai layak memimpin jalannya acara adat, akan diberikan sertifikat. Sertifikat tersebut menjadi tanda pengakuan bahwa peserta telah memenuhi kualifikasi untuk menjalankan peran penting dalam pesta adat Batak di Bandar Lampung.
“Menjalankan adat bukan sekadar mengatur lalu lintas pembicaraan atau sekadar kemewahan pesta, melainkan menjaga kesakralan, ketertiban, efektivitas, dan efisiensi. Karena itu, kami menetapkan batas waktu pelaksanaan adat agar dapat selesai sebelum pukul 18.00,” tegasnya.
Peran Penting Raja Parhata dan Protokol
Dalam adat Batak, Raja Parhata memegang peranan sangat penting. Ia bukan hanya juru bicara, melainkan penuntun jalannya pesta adat, pengatur irama komunikasi, sekaligus penjaga marwah dan wibawa keluarga besar dalam setiap tahapan acara. Keberhasilan pesta adat, khususnya pernikahan anak dan boru, sangat ditentukan oleh peran Raja Parhata.
Demikian pula dengan Protokol adat, yang berfungsi mengatur jalannya acara secara menyeluruh. Protokol memastikan setiap unsur keluarga – hula-hula, boru, dongan tubu, maupun dongan sahuta – mendapatkan tempat serta penghormatan sesuai kedudukannya.
Program Jangka Panjang
Pelatihan Raja Parhata dan Protokol ini merupakan bagian dari program kerja Kerabat Lampung yang telah diagendakan sepanjang tahun 2025 dan ditargetkan selesai pada Juni 2026. Selain itu, Kerabat Lampung juga akan menyusun panduan pelaksanaan adat dukacita, mulai dari upacara sederhana hingga prosesi besar seperti saur matua hingga mauli bulung.
“Sebagai Kerabat Lampung, kita tidak hanya menjaga
kelestarian adat Batak, tetapi juga menyesuaikan dengan tuntutan zaman. Karena
itu, kegiatan ini menjadi bagian penting dari pembekalan nilai-nilai budaya,
etika, dan filosofi adat Batak,” ujar Dr. Donald Harris Sihotang.
Ia menambahkan, Kerabat Lampung sebelumnya telah menerbitkan Buku Panduan Adat Pernikahan Batak Toba, dan selanjutnya akan menyusun Buku Panduan Adat Dukacita Batak Toba sebagai bagian dari agenda organisasi.
Mengakhiri sambutannya, Ketua Umum Kerabat Lampung mengajak seluruh peserta untuk mengikuti pelatihan dengan sungguh-sungguh.
“Seraplah ilmu dari para narasumber, latih keterampilan, dan bawalah semangat menjaga adat Batak. Di tangan kitalah adat Batak di tanah rantau Lampung akan terus hidup, lestari, dan bermartabat,” pungkasnya. (*)
Berita Lainnya
-
Dinkes Bandar Lampung Tegaskan Pengelolaan Limbah Dapur MBG Harus Penuhi Standar Lingkungan dan Kesehatan
Selasa, 14 Oktober 2025 -
Budhi Condrowati Dorong Percepatan Pembentukan Perda Tata Niaga Singkong
Selasa, 14 Oktober 2025 -
SMK 5 Bandar Lampung Dapat Pembinaan Usai Diduga Terlibat Tawuran di Flyover Kalibalok
Selasa, 14 Oktober 2025 -
AHY Tinjau Sekolah Rakyat, Dorong Pendidikan Jadi Strategi Pemutus Rantai Kemiskinan
Selasa, 14 Oktober 2025