• Sabtu, 13 September 2025

Ketua Umum Kerabat Lampung Resmi Buka Pelatihan Raja Parhata dan Protokol Adat Batak Toba

Sabtu, 13 September 2025 - 15.42 WIB
77

Ketua Umum Kerabat Lampung, Dr. Donald Harris Sihotang, saat membuka kegiatan Pembekalan Raja Parhata dan Protokol untuk acara pernikahan adat Batak Toba di kantor Media Kupas Tuntas, Sabtu (13/9/25). Foto: Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung – Ketua Umum Kerabat Lampung, Dr. Donald Harris Sihotang, secara resmi membuka kegiatan Pembekalan Raja Parhata dan Protokol untuk acara pernikahan adat Batak Toba. Kegiatan ini akan diikuti oleh 63 marga yang telah terdaftar sebagai anggota Kerabat Lampung, pada Sabtu (13/9/25).

Pelatihan menghadirkan sejumlah pemateri, di antaranya Ketua Bidang Adat dan Seni Budaya Kerabat Lampung, Kitler Togatorop, serta Kepala Biro Bidang Adat dan Seni Budaya bersama anggota, yaitu Pdt. B. Sagala, Hitler Sitorus, dan Raja Marroha Gultom. Hadir pula dalam kesempatan ini Sekretaris Umum Pdt. Mesak Hutagalung serta Bendahara Tomos Sitompul.

Pelatihan Bertahap

Program pelatihan ini dirancang untuk dilaksanakan dua kali dalam satu bulan. Setiap sesi akan menghadirkan empat marga yang disimulasikan secara bergantian. Pada pelatihan perdana, marga yang terlibat adalah Manurung dan Sitorus, serta Sitompul dan Borbor Marsada.

Ketua Umum Kerabat Lampung, Dr. Donald Harris Sihotang, menegaskan bahwa peserta yang telah memahami peran Raja Parhata dan Protokol, serta dinilai layak memimpin jalannya acara adat, akan diberikan sertifikat. Sertifikat tersebut menjadi tanda pengakuan bahwa peserta telah memenuhi kualifikasi untuk menjalankan peran penting dalam pesta adat Batak di Bandar Lampung.

“Menjalankan adat bukan sekadar mengatur lalu lintas pembicaraan atau sekadar kemewahan pesta, melainkan menjaga kesakralan, ketertiban, efektivitas, dan efisiensi. Karena itu, kami menetapkan batas waktu pelaksanaan adat agar dapat selesai sebelum pukul 18.00,” tegasnya.

Peran Penting Raja Parhata dan Protokol

Dalam adat Batak, Raja Parhata memegang peranan sangat penting. Ia bukan hanya juru bicara, melainkan penuntun jalannya pesta adat, pengatur irama komunikasi, sekaligus penjaga marwah dan wibawa keluarga besar dalam setiap tahapan acara. Keberhasilan pesta adat, khususnya pernikahan anak dan boru, sangat ditentukan oleh peran Raja Parhata.

Demikian pula dengan Protokol adat, yang berfungsi mengatur jalannya acara secara menyeluruh. Protokol memastikan setiap unsur keluarga – hula-hula, boru, dongan tubu, maupun dongan sahuta – mendapatkan tempat serta penghormatan sesuai kedudukannya.

Program Jangka Panjang

Pelatihan Raja Parhata dan Protokol ini merupakan bagian dari program kerja Kerabat Lampung yang telah diagendakan sepanjang tahun 2025 dan ditargetkan selesai pada Juni 2026. Selain itu, Kerabat Lampung juga akan menyusun panduan pelaksanaan adat dukacita, mulai dari upacara sederhana hingga prosesi besar seperti saur matua hingga mauli bulung.

“Sebagai Kerabat Lampung, kita tidak hanya menjaga kelestarian adat Batak, tetapi juga menyesuaikan dengan tuntutan zaman. Karena itu, kegiatan ini menjadi bagian penting dari pembekalan nilai-nilai budaya, etika, dan filosofi adat Batak,” ujar Dr. Donald Harris Sihotang.

Ia menambahkan, Kerabat Lampung sebelumnya telah menerbitkan Buku Panduan Adat Pernikahan Batak Toba, dan selanjutnya akan menyusun Buku Panduan Adat Dukacita Batak Toba sebagai bagian dari agenda organisasi.

Mengakhiri sambutannya, Ketua Umum Kerabat Lampung mengajak seluruh peserta untuk mengikuti pelatihan dengan sungguh-sungguh.

“Seraplah ilmu dari para narasumber, latih keterampilan, dan bawalah semangat menjaga adat Batak. Di tangan kitalah adat Batak di tanah rantau Lampung akan terus hidup, lestari, dan bermartabat,” pungkasnya. (*)