Patroli Gerilya Tim Cakra, Upaya Senyap Polisi Cegah Tawuran di Metro Utara

Sejumlah anggota Tim Cakra, Intelejen Khusus Polres Metro saat melakukan pemeriksaan terhadap remaja yang kongkow di pinggir jalanan sepi dan gelap di Metro Utara. Foto: Arby/kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Metro - Kekhawatiran masyarakat atas maraknya kabar tawuran antarpemuda di wilayah Kota Metro, khususnya Kecamatan Metro Utara mendapat respons serius oleh aparat kepolisian.
Polres Metro tidak hanya menggelar patroli gabungan skala besar bersama TNI dan Satpol-PP, tetapi juga menurunkan satuan intelijen khusus yang diberi nama Tim Cakra, Jumat (12/9/2025) malam.
Tim ini bergerak secara senyap dengan pola patroli gerilya di setiap sudut jalan utama hingga jalan lingkungan, yang rawan digunakan sebagai lokasi berkumpul dan bentrok oleh kelompok remaja.
Berbeda dari patroli gabungan yang kasatmata, Tim Cakra menjalankan operasi taktis dengan pola pengintaian dan pemeriksaan langsung terhadap kelompok pemuda yang dicurigai.
Dalam patroli tersebut, Tim Cakra menemukan sejumlah remaja yang diduga bersiap melakukan aksi tawuran.
Dari hasil pemeriksaan, petugas mendapati sebuah keling alias brass knuckles yang merupakan senjata logam berbahaya digunakan dengan cara dipasang pada buku jari untuk melukai lawan.
Kasat Intelkam Polres Metro, IPTU Dr. Ariesta Prayoga, menjelaskan bahwa langkah ini merupakan upaya preemtif dan preventif untuk memutus potensi aksi tawuran sebelum benar-benar pecah.
“Patroli Tim Cakra difokuskan di Metro Utara karena wilayah ini kerap muncul laporan aktivitas kelompok remaja pada malam hari. Kami sisiri jalan-jalan lingkungan, melakukan pemeriksaan terhadap pakaian, kendaraan, hingga tas mereka. Beberapa masih berusia sekolah, SMP dan SMK. Mereka kami imbau untuk segera pulang,” jelas Ariesta, kepada awak media usai patroli Geriliya, Jumat (12/9/2025) malam.
Soal temuan keling dari salah satu remaja, Ariesta menegaskan pihaknya tetap melakukan pemeriksaan sesuai prosedur. Walaupun remaja tersebut mengklaim alat itu hanyalah aksesoris, polisi tetap memberikan peringatan keras.
Fenomena tawuran di Metro, meski belum mencapai skala kota-kota besar, menunjukkan tanda-tanda mengkhawatirkan.
Media sosial kerap menjadi pemicu, mulai dari saling ejek hingga tantangan antar kelompok remaja.
Lokasi perbatasan antar kelurahan, jalur sepi, hingga area sekolah yang gelap pada malam hari sering dipilih sebagai arena bentrokan.
Langkah Polres menerjunkan Tim Cakra patut dicatat sebagai strategi baru penanganan kriminalitas remaja.
Berbeda dengan patroli terbuka yang kadang justru mudah dihindari, operasi intelijen gerilya memberi efek kejut. Remaja tidak tahu kapan dan dimana mereka akan diperiksa.
Namun, langkah ini juga memunculkan tantangan lain terkait pengawasan orang tua, peran sekolah, dan kontrol masyarakat. Polisi tidak bisa bekerja sendirian. Jika hanya mengandalkan patroli, potensi tawuran akan selalu muncul kembali.
Polres Metro memastikan operasi Tim Cakra akan digelar rutin, terutama di malam minggu dan hari libur.
“Kami jadwalkan patroli rutin untuk mencegah eskalasi tawuran. Kami juga minta dukungan orang tua agar lebih memperhatikan aktivitas anak-anak mereka pada malam hari,” tandas IPTU Ariesta.
Keberadaan Tim Cakra memang langkah taktis, namun persoalan tawuran di Metro tidak sekadar soal keamanan jalanan.
Akar masalahnya menyangkut ruang ekspresi pemuda, lemahnya kontrol keluarga, hingga dampak teknologi digital yang memicu pertemuan virtual lalu berujung konfrontasi nyata.
Tanpa strategi sosial jangka panjang, operasi semacam ini hanya akan memindahkan masalah, bukan menyelesaikannya.
Masyarakat menunggu keseriusan Pemkot Metro dan lembaga pendidikan untuk duduk bersama aparat, merumuskan program pencegahan yang berkesinambungan.
Karena pada akhirnya, mencegah tawuran bukan hanya tugas polisi, tetapi tanggung jawab seluruh elemen kota. (*)
Berita Lainnya
-
HMI Metro Desak Walikota dan DPRD Segera Tuntaskan Tunjangan dan Nasib Honorer
Jumat, 12 September 2025 -
Rilis Hasil Sidak, Pemkot Temukan Beras Premium di Metro Tak Sesuai Berat
Jumat, 12 September 2025 -
Fenomena Robby Effect, Bayang-Bayang Korupsi yang Membekukan Metro, Oleh: Arby Pratama
Jumat, 12 September 2025 -
Bungkam Soal Tunjangan Dewan, Aliansi Mahasiswa Ancam Demo DPRD Metro
Jumat, 12 September 2025