• Jumat, 12 September 2025

Overlay Landasan Bandara Radin Inten Lampung Butuh Anggaran Rp480 Miliar

Jumat, 12 September 2025 - 17.36 WIB
23

Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Lampung, Bambang Sumbogo, saat dimintai keterangan, Jumat (12/9/2025). Foto: Ria/kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung terus berupaya mempercepat penerbitan persyaratan agar pengoperasian Bandara Internasional Radin Inten bisa segera terwujud.

Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Lampung, Bambang Sumbogo mengatakan, pihaknya telah bertemu dengan Menteri Perhubungan untuk meminta dukungan operasional bandara internasional tersebut.

Ia menyampaikan bahwa saat ini pihaknya tengah menyiapkan konsep surat resmi kepada maskapai penerbangan agar segera merencanakan penerbangan luar negeri dari dan ke Lampung.

"Pak Menteri sangat responsif dan mendorong agar persyaratan Custom, Immigration, and Quarantine (CIQ) segera dilengkapi. Kami sedang mempersiapkan surat kepada maskapai agar mereka mulai merencanakan penerbangan internasional," ujarnya, saat dimintai keterangan, Jumat (12/9/2025).

Bambang juga berharap rekomendasi CIQ dapat segera diterbitkan agar proses pembukaan rute internasional tidak terkendala.

Selain itu, Bambang menyebutkan adanya tantangan terkait kekurangan anggaran untuk overlay perbaikan dan peningkatan kualitas landasan pacu bandara.

Menurutnya, Kementerian Perhubungan akan menjembatani persoalan ini dengan Angkasa Pura, selaku Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang kini mengelola bandara.

"Karena pengelolaan bandara sekarang sudah dilakukan oleh BUMN, maka tidak boleh lagi menggunakan dana APBD maupun APBN. Harus melalui investor atau penyertaan modal negara secara langsung," jelasnya.

Terkait rencana overlay yang memerlukan dana besar, Bambang menyarankan agar dilakukan adendum terhadap KSP sebagai bentuk penyesuaian terhadap kondisi teknis dan operasional terkini.

"Saat ini direncanakan kebutuhan overlay mencapai sekitar Rp480 miliar. Dahulu sempat Rp500 miliar. Maka kita sarankan dilakukan peninjauan ulang melalui adendum KSP," tambahnya.

Adendum KSP overlay bandara ini merupakan bentuk pembaruan terhadap skema kerja sama yang ada, agar proyek perbaikan infrastruktur landasan pacu dapat tetap berjalan dengan model bisnis yang realistis dan berkelanjutan.

Untuk diketahui, daya ukung runway Bandara Radin Inten II saat ini hanya PCN +63, sedangkan pesawat berbadan lebar membutuhkan minimal PCN 74.

Ia menambahkan, peningkatan daya dukung landas pacu menjadi prioritas mendesak, mengingat kuota haji Provinsi Lampung yang sudah mencapai 7.050 jemaah (19 kloter), dengan daftar tunggu yang mencapai 25 tahun.

"Tahun 2023, jumlah jemaah Umroh dari Lampung mencapai 23.000 orang. Hal ini menunjukkan tingginya minat masyarakat, yang disebabkan lamanya waktu tunggu untuk berangkat haji. Oleh karena itu, pengembangan bandara ini menjadi sangat penting," pungkas Bambang. (*)