• Kamis, 11 September 2025

Pasca Banjir Bandang Suoh, Jalan Masih Lumpuh dan Warga Bertahan di Pengungsian

Kamis, 11 September 2025 - 11.50 WIB
57

Tampak salah satu rumah warga yang rusak parah diterjang banjir bandang di Suoh. Foto: Ist

Kupastuntas.co, Lampung Barat - Banjir bandang yang melanda Pemangku Gunung Sari, Pekon (Desa) Banding Agung, Kecamatan Suoh, Kabupaten Lampung Barat, pada Rabu (10/9/2025) sore mulai surut, namun menyisakan material lumpur tebal di permukiman warga.

Kepala BPBD Lampung Barat, Padang Priyo Utomo, mengatakan banjir terjadi akibat hujan deras yang memicu longsoran tanah hingga menutup aliran sungai dan menyebabkan air meluap ke pemukiman.

“Air sudah surut, tetapi masih ada sisa lumpur di rumah warga dan fasilitas umum. Kondisi jalan juga belum bisa dilalui karena tertutup material longsor,” kata Padang kepada wartawan saat di hubungi, Kamis (11/9/2025).

Berdasarkan data sementara, lima rumah warga hanyut terbawa arus, sepuluh rumah mengalami kerusakan ringan, dan beberapa rumah serta satu gedung sekolah masih tergenang lumpur dengan diameter cukup tebal.

Sekitar 30 warga masih mengungsi di rumah anggota DPRD Lampung Barat, Dinar, serta di beberapa rumah warga lain yang tidak terdampak. “Warga terdampak masih bertahan di lokasi pengungsian sementara karena rumah mereka belum bisa ditempati,” tambahnya.

Hingga Kamis pagi, akses jalan menuju Pekon Banding Agung masih lumpuh total. Longsoran besar menutup badan jalan sehingga kendaraan roda dua maupun roda empat belum bisa melintas akibat terkendala material longsor.

BPBD bersama Satpol PP dan aparat pekon telah mendirikan posko darurat di Gunung Sari. Posko digunakan untuk pusat koordinasi, pendataan korban, serta penyaluran bantuan logistik kepada masyarakat terdampak.

Bantuan darurat berupa makanan siap saji dan kebutuhan dasar mulai disalurkan kepada warga terdampak.

“Bantuan logistik sudah mulai kami distribusikan dan akan ditambah sesuai dengan kebutuhan di lapangan,” jelasnya.

Tim gabungan bersama masyarakat setempat juga melakukan pembersihan material lumpur di rumah warga dan fasilitas umum. Sementara itu, penanganan longsoran di jalan penghubung masih terkendala keterbatasan alat berat.

Padang menjelaskan, BPBD masih melakukan asesmen untuk memastikan jumlah kerugian dan dampak bencana. Data sementara yang masuk diperkirakan masih dapat bertambah. “Proses pendataan masih berlangsung. Hasil lengkap akan kami sampaikan setelah seluruh tim di lapangan menyelesaikan asesmen,” katanya.

Selain penanganan darurat, BPBD juga mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bencana susulan. “Kami imbau warga agar siaga mengingat curah hujan di wilayah Lampung Barat masih tinggi,” tegas Padang.

Saat ini sebagian warga terdampak masih berada di pengungsian, sementara sebagian lainnya bergotong-royong membantu pembersihan lumpur. Proses pemulihan diperkirakan membutuhkan waktu cukup lama karena kerusakan rumah dan akses jalan yang masih tertutup longsor. (*)