Dampak Banjir Bandang di Lambar, 60 Rumah Rusak dan 75 Hektare Sawah Terancam Gagal Panen

Bupati Lampung Barat Parosil Mabsus saat meninjau lokasi banjir bandang di Kecamatan Suoh dan BNS. Foto: Ist.
Kupastuntas.co, Lampung Barat - Banjir bandang yang melanda Kecamatan Suoh dan Bandar Negeri Suoh (BNS), Kabupaten Lampung Barat (Lambar), pada Kamis (11/9/2025), menyebabkan puluhan rumah rusak serta puluhan hektare sawah terendam.
Data dari BPBD Lampung Barat, sedikitnya terdapat 60 rumah mengalami kerusakan sedang akibat terjangan banjir.
Selain itu, empat rumah dilaporkan hanyut terbawa arus deras. Tak hanya permukiman, sekitar 75 hektare lahan persawahan juga terendam banjir. Akibatnya, para petani terancam gagal panen pada musim ini.
Banjir terjadi setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut dalam beberapa hari terakhir. Debit air meningkat drastis hingga merendam sejumlah pemukiman warga.
Wilayah yang terdampak banjir di antaranya Pemangku Gunung Sari Pekon Banding Agung di Kecamatan Suoh, serta Pemangku Sidomukti Pekon Bandar Agung di BNS.
Ketinggian air banjir mencapai 100 hingga 150 sentimeter. Kondisi itu memaksa sebagian warga mengungsi sementara ke tempat yang lebih aman.
Meski banjir menyebabkan kerugian material cukup besar, tidak ada laporan korban jiwa dari peristiwa ini. Warga yang terdampak tetap tabah menghadapi musibah tersebut.
Bupati Lampung Barat Parosil Mabsus meninjau langsung lokasi terdampak banjir. Ia turun ke rumah-rumah warga bahkan menerobos genangan lumpur untuk melihat kondisi masyarakat.
Dalam kunjungannya, Parosil yang didampingi jajaran Forkopimda dan kepala perangkat daerah juga menyerahkan bantuan sembako bagi warga terdampak.
“Atas nama pemerintah, saya menyampaikan belasungkawa dan turut merasakan duka atas musibah ini,” kata Parosil.
Menurutnya, pemerintah daerah akan memberi perhatian penuh, mulai dari pemenuhan logistik, layanan kesehatan, pendidikan, hingga pembangunan kembali rumah yang hanyut.
Ia menegaskan posko kesehatan harus siaga 24 jam memberikan pelayanan bagi warga. Sementara itu, dunia pendidikan tetap berjalan meski anak-anak diminta tidak dibebani pelajaran berat.
“Khusus empat rumah yang hanyut, pemerintah akan membantu membangunkan kembali. Namun harus ditentukan lokasi aman agar kejadian serupa tidak terulang,” ujarnya.
Ia menambahkan, pemerintah daerah sedang menyusun langkah penanganan jangka pendek dan panjang, termasuk normalisasi sungai Way Gunung Sari yang meluap.
“Penanganan sungai ini sangat penting agar kejadian serupa tidak kembali terulang di kemudian hari,” tegasnya.
Parosil juga mengingatkan warga untuk tetap waspada terhadap potensi banjir dan longsor susulan mengingat cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi.
Ia menekankan pentingnya gotong royong masyarakat bersama pemerintah dalam menjaga lingkungan, terutama menjaga aliran sungai tetap bersih.
Pemerintah daerah bersama Forkopimda dan relawan kini terus melakukan pemantauan serta penyaluran bantuan ke titik-titik terdampak banjir.
Dengan kerugian mencapai puluhan rumah dan puluhan hektare sawah terendam, banjir kali ini menjadi salah satu yang terparah dalam beberapa tahun terakhir di wilayah Suoh dan BNS. (*)
Berita Lainnya
-
Ketika Jalan Jadi Ujian, Anak-anak Atar Kuwaw Lambar Lawan Lumpur Demi Sekolah
Kamis, 11 September 2025 -
Pasca Banjir Bandang Suoh, Jalan Masih Lumpuh dan Warga Bertahan di Pengungsian
Kamis, 11 September 2025 -
Pengumuman PPPK Paruh Waktu di Lampung Barat Ditunda, BKPSDM Sebut Kendala Teknis
Kamis, 11 September 2025 -
Banjir Bandang Terjang Suoh Lambar, 5 Rumah Hanyut dan 30 Warga Mengungsi
Rabu, 10 September 2025