• Sabtu, 13 September 2025

Terekam CCTV, Maling Motor Beraksi dengan Santai di Swalayan Kota Metro

Selasa, 09 September 2025 - 11.15 WIB
270

Terekam CCTV detik-detik pelaku saat melancarkan aksinya di halaman parkir Muhammadiyah Buesnis Center (MBC) Swalayan, Jalan Sukarno-Hatta, Kelurahan Mulyojati, Kecamatan Metro Barat. Foto: Arby/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Metro - Kota Metro kembali diguncang oleh kasus pencurian kendaraan bermotor (curanmor) yang kian meresahkan. Kali ini, dua pelaku dengan wajah tertutup helm terekam jelas di kamera pengawas CCTV saat menggondol satu unit motor jenis Honda Beat warna hitam berplat BB 5481 RW.

Kejadian berlangsung di halaman parkir Muhammadiyah Buesnis Center (MBC) Swalayan, Jalan Sukarno-Hatta, Kelurahan Mulyojati, Kecamatan Metro Barat sekitar pukul 17:27 WIB, Senin (8/9/2025) kemarin.

Rekaman CCTV yang beredar luas di media sosial memperlihatkan detik-detik aksi pencurian tersebut. Dua pria datang berboncengan menggunakan sepeda motor, lalu berhenti di depan deretan motor pengunjung.

Salah satu pelaku mengenakan jaket orange, sementara rekannya memakai kaos hitam. Dengan gerakan terlatih, pelaku turun dan langsung membongkar kunci motor target. Hanya dalam hitungan detik, motor berhasil dinyalakan dan keduanya melarikan diri tanpa hambatan.

Korban, berinisial LW (23) mengaku sangat terkejut. Usai berbelanja, ia tidak lagi mendapati motornya di tempat semula, meski sebelumnya sudah dilengkapi kunci stang.

"Saya benar-benar panik, sempat keliling mencari motor, tapi ternyata sudah dibawa kabur maling. Padahal parkiran ramai, banyak orang, tapi mereka berani saja,” kata dia kepada awak media, Selasa (9/9/2025).

Kejadian ini sontak membuat pengunjung swalayan lain ikut resah. Beberapa di antaranya bahkan bergegas memeriksa motor masing-masing karena khawatir menjadi korban berikutnya.

Kasus ini kembali menegaskan bahwa Kota Metro tengah berada dalam situasi rawan pencurian motor. Para pelaku kini semakin nekat, bahkan tidak gentar beraksi di pusat keramaian yang seharusnya relatif aman. Cepatnya modus operandi membuat korban maupun masyarakat sekitar tak memiliki kesempatan untuk bertindak.

“Sekarang parkir sebentar saja sudah tidak aman. Kita benar-benar merasa was-was,” ujar seorang pengunjung yang enggan disebut namanya.

Keresahan publik pun makin memuncak. Warga menilai maraknya aksi curanmor disebabkan lemahnya pengawasan dan minimnya tindakan tegas aparat. Ironisnya, kasus serupa kerap berulang di Metro, namun jarang terdengar kabar tuntasnya pengungkapan.

Masyarakat mendesak kepolisian agar segera turun tangan, memburu para pelaku, sekaligus membongkar jaringan pencurian yang diduga terorganisir. Selain itu, warga meminta agar patroli malam dan penjagaan di titik-titik rawan curanmor ditingkatkan.

“Kalau dibiarkan begini, lama-lama warga kehilangan kepercayaan terhadap keamanan kota. Kita bayar pajak, harusnya rasa aman dijamin negara,” tegas seorang tokoh pemuda di Metro Barat.

Warga menilai bahwa aparat tidak boleh hanya reaktif setelah kejadian, melainkan perlu melakukan langkah preventif aktif. Salah satunya dengan memperketat pengawasan di area publik seperti swalayan, sekolah, rumah ibadah, dan pusat keramaian lain.

Selain itu, perlu ada kerja sama dengan pengelola parkir untuk menambah fasilitas keamanan, mulai dari petugas jaga hingga sistem penguncian ganda.

“Ini bukan sekadar kasus kehilangan motor, tapi sudah menyangkut krisis rasa aman masyarakat. Polisi harus menjadikan kasus ini pintu masuk untuk membongkar sindikat curanmor di Metro,” ujarnya.

Saat ini korban LW telah melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Metro Barat. Namun, publik menunggu langkah konkret, bukan sekadar janji penyelidikan tanpa hasil. Peristiwa ini menjadi alarm keras bagi aparat keamanan, bila tidak segera bertindak tegas, bukan tidak mungkin aksi pencurian semakin brutal dan meluas. (*)