Program MBG Gunakan Produk Lokal untuk Tekan Biaya dan Dukung Petani

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Transmigrasi (PMDT) Provinsi Lampung, Saipul. Foto: Kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Program Makanan
Bergizi Gratis (MBG) di Provinsi Lampung fokus menggunakan bahan makanan lokal
sebagai upaya menekan biaya sekaligus meningkatkan nilai tambah bagi petani
setempat.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa dan
Transmigrasi (PMDT) Provinsi Lampung, Saipul, mengatakan bahwa penggunaan
produk lokal menjadi strategi utama dalam pelaksanaan program ini.
"Kami mendorong agar bahan makanan dalam
Program MBG diambil dari produk lokal daerah sekitar. Selain bisa menekan biaya
distribusi, ini juga menjadi langkah konkret untuk meningkatkan kesejahteraan
petani lokal," ujarnya saat dimintai keterangan, Selasa (9/9/2025).
Namun demikian, Saipul menjelaskan bahwa
program ini tetap fleksibel. Jika bahan makanan tertentu tidak tersedia di
daerah setempat, maka pembelian dari luar wilayah tetap diperbolehkan, selama
harganya masih terjangkau dan sesuai dengan anggaran program.
"Kami tetap mengedepankan efisiensi.
Jadi kalau memang ada kebutuhan yang tidak bisa dipenuhi dari daerah sendiri,
kita bisa ambil dari luar, asal tetap sesuai dengan standar harga dan
kualitas," tambahnya.
Sebelumnya diberitakan hingga 3 September
2025, sebanyak 379 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk mendukung
program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Provinsi Lampung telah aktif.
Dimana dari total 379 SPPG tersebut baru 242
yang telah aktif dalam memberikan pelayanan.
"Sampai dengan 3 September sudah 379
SPPG yang aktif sedangkan yang sudah melayani atau yang beroperasi 242 SPPG.
Ini berbeda karena ada yang sudah disetujui untuk aktif namun belum siap,"
jelasnya.
Menurutnya, dari SPPG yang telah beroperasi
tersebut, total sebanyak 800.677 siswa mulai dari jenjang PAUD, SD, SMP, SMA,
SMK dan SLB baik negeri maupun swasta telah menerima manfaat dari program MBG.
"Ini baru mencakup siswa dari jenjang
PAUD hingga SMA dan belum menyentuh sasaran lain seperti santri di pondok
pesantren, ibu hamil, ibu menyusui, dan juga anak balita," imbuhnya.
Ia mengatakan jika jumlah total sasaran
program MBG di Provinsi Lampung berdasarkan data dari Dapodik mencapai
1.987.243 siswa, dan jika ditambahkan dengan sasaran lainnya, totalnya mencapai
2.327.888 orang. (*)
Berita Lainnya
-
Universitas Teknokrat Indonesia Gelar Maulid Nabi Muhammad SAW, Ustadz Suaida Ajak Sivitas Akademika Teladani Akhlak Rasulullah
Sabtu, 13 September 2025 -
Mahasiswa Universitas Teknokrat Indonesia Azra Lilam Putra Juara Harapan 1 Duta Bahasa Nasional 2025
Sabtu, 13 September 2025 -
Ketua Umum Kerabat Lampung Resmi Buka Pelatihan Raja Parhata dan Protokol Adat Batak Toba
Sabtu, 13 September 2025 -
PLN Dukung Hilirisasi Pertanian di Lampung melalui Program Electrifying Agriculture
Sabtu, 13 September 2025