• Minggu, 14 September 2025

Program MBG Gunakan Produk Lokal untuk Tekan Biaya dan Dukung Petani

Selasa, 09 September 2025 - 11.32 WIB
26

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Transmigrasi (PMDT) Provinsi Lampung, Saipul. Foto: Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Provinsi Lampung fokus menggunakan bahan makanan lokal sebagai upaya menekan biaya sekaligus meningkatkan nilai tambah bagi petani setempat.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Transmigrasi (PMDT) Provinsi Lampung, Saipul, mengatakan bahwa penggunaan produk lokal menjadi strategi utama dalam pelaksanaan program ini.

"Kami mendorong agar bahan makanan dalam Program MBG diambil dari produk lokal daerah sekitar. Selain bisa menekan biaya distribusi, ini juga menjadi langkah konkret untuk meningkatkan kesejahteraan petani lokal," ujarnya saat dimintai keterangan, Selasa (9/9/2025).

Namun demikian, Saipul menjelaskan bahwa program ini tetap fleksibel. Jika bahan makanan tertentu tidak tersedia di daerah setempat, maka pembelian dari luar wilayah tetap diperbolehkan, selama harganya masih terjangkau dan sesuai dengan anggaran program.

"Kami tetap mengedepankan efisiensi. Jadi kalau memang ada kebutuhan yang tidak bisa dipenuhi dari daerah sendiri, kita bisa ambil dari luar, asal tetap sesuai dengan standar harga dan kualitas," tambahnya.

Sebelumnya diberitakan hingga 3 September 2025, sebanyak 379 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Provinsi Lampung telah aktif.

Dimana dari total 379 SPPG tersebut baru 242 yang telah aktif dalam memberikan pelayanan.

"Sampai dengan 3 September sudah 379 SPPG yang aktif sedangkan yang sudah melayani atau yang beroperasi 242 SPPG. Ini berbeda karena ada yang sudah disetujui untuk aktif namun belum siap," jelasnya.

Menurutnya, dari SPPG yang telah beroperasi tersebut, total sebanyak 800.677 siswa mulai dari jenjang PAUD, SD, SMP, SMA, SMK dan SLB baik negeri maupun swasta telah menerima manfaat dari program MBG.

"Ini baru mencakup siswa dari jenjang PAUD hingga SMA dan belum menyentuh sasaran lain seperti santri di pondok pesantren, ibu hamil, ibu menyusui, dan juga anak balita," imbuhnya.

Ia mengatakan jika jumlah total sasaran program MBG di Provinsi Lampung berdasarkan data dari Dapodik mencapai 1.987.243 siswa, dan jika ditambahkan dengan sasaran lainnya, totalnya mencapai 2.327.888 orang. (*)