Ombudsman Soroti Program Makan Bergizi di Lampung, Kasus Keracunan dan Kualitas Jadi Alarm Serius

Kepala Ombudsman Lampung, Nur Rakhman Yusuf. Foto: Kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Bandar Lampung – Pelaksanaan
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Provinsi Lampung mendapat sorotan tajam
dari Ombudsman RI Perwakilan Lampung. Program yang ditujukan untuk mendukung
gizi anak sekolah ini dinilai masih menyisakan banyak persoalan, mulai dari
dapur yang belum beroperasi, distribusi yang lambat, hingga kasus keracunan
siswa yang mencuat di beberapa daerah.
Kepala Ombudsman Lampung, Nur Rakhman Yusuf,
mengatakan evaluasi menyeluruh sangat diperlukan untuk memastikan program ini
berjalan sesuai tujuan. Saat ini, pihaknya masih menunggu arahan lebih lanjut
dari Ombudsman RI terkait pola pengawasan nasional terhadap MBG.
“Yang paling mendesak adalah pemerataan
penerimaan MBG, terutama untuk sekolah di daerah terpencil yang justru paling
membutuhkan,” ujar Nur Rakhman, Selasa (9/9/2025).
Data yang dihimpun menunjukkan 441 siswa di
Kota Bandar Lampung mengalami keracunan setelah mengonsumsi makanan dari program
MBG. Dari jumlah tersebut, 423 siswa dirawat jalan, sementara 18 siswa harus
menjalani rawat inap. Ironisnya, biaya perawatan siswa yang dirawat inap tidak
ditanggung BPJS Kesehatan.
“Ini harus menjadi perhatian serius semua
pihak. Program ini bicara soal makanan bergizi, bukan sekadar bagi-bagi
makanan. Mulai dari pemilihan bahan baku hingga proses memasak harus diawasi
ketat,” tegas Nur Rakhman.
Selain aspek keamanan makanan, Ombudsman juga
menyoroti masalah keterlambatan distribusi makanan, yang bisa menyebabkan
makanan menjadi basi dan tak layak konsumsi saat tiba di sekolah.
“Prinsip dasar MBG adalah memastikan asupan
gizi anak terpenuhi. Jangan sampai karena program ini, anak justru jatuh sakit.
Apalagi jika kemudian tidak bisa ditanggung layanan kesehatan. Ini tanggung
jawab pemerintah daerah untuk segera turun tangan,” ujarnya.
Nur Rakhman menekankan pentingnya pengawasan
ketat dan koordinasi lintas sektor agar program MBG benar-benar berdampak
positif bagi tumbuh kembang siswa, bukan malah menjadi sumber masalah baru. (*)
Berita Lainnya
-
Universitas Teknokrat Indonesia Gelar Maulid Nabi Muhammad SAW, Ustadz Suaida Ajak Sivitas Akademika Teladani Akhlak Rasulullah
Sabtu, 13 September 2025 -
Mahasiswa Universitas Teknokrat Indonesia Azra Lilam Putra Juara Harapan 1 Duta Bahasa Nasional 2025
Sabtu, 13 September 2025 -
Ketua Umum Kerabat Lampung Resmi Buka Pelatihan Raja Parhata dan Protokol Adat Batak Toba
Sabtu, 13 September 2025 -
PLN Dukung Hilirisasi Pertanian di Lampung melalui Program Electrifying Agriculture
Sabtu, 13 September 2025