Cerita Misteri Wisata Sumbersari, Antara Penampakan dan Bayang-bayang Tragedi

Potret kawasan Wisata Sumbersari Bantul, Kecamatan Metro Selatan. Foto: Arby/Kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Metro - Di pinggiran Kota Metro, tepatnya di
Kelurahan Sumbersari Bantul, Kecamatan Metro Selatan, terbentang sebuah kawasan
hijau yang pernah diproyeksikan menjadi ikon wisata alam keluarga yaitu Bumi
Perkemahan Sumbersari.
Rindangnya pepohonan, sawah berundak yang berkilau diterpa matahari, hingga jalur trekking kecil seolah menyajikan lanskap pedesaan yang menyejukkan. Namun, di balik pesona itu, Wisata Sumbersari juga dikenal dengan wajah lain, yaitu narasi mistis dan tragedi yang membayangi reputasinya.
Bagi sebagian warga, Kawasan Wisata Sumbersari alias Bumi Perkemahan adalah ruang rekreasi, tempat keluarga berkemah, komunitas menggelar outbound, atau sekadar remaja berfoto di hamparan sawah.
Pemerintah melalui Disporapar Kota Metro bahkan mencantumkannya sebagai destinasi resmi, lengkap dengan proyek flying fox dan kegiatan publik seperti Piknik Geh 2024 untuk menghidupkan suasana.
Namun, bagi kelompok lain, kawasan ini lebih dikenal sebagai istana gaib. Cerita-cerita mistis menyebar lewat obrolan warga, unggahan Instagram, hingga konten uji nyali di TikTok. Penampakan sosok perempuan, suara tangisan misterius, hingga pengalaman kehilangan arah di malam hari menjadi legenda yang diwariskan dari mulut ke mulut.
“Kalau siang ramai, tapi malam beda cerita. Banyak yang percaya tempat ini memang berpenghuni,” tutur seorang warga setempat saat berbincang dengan Jurnalis Kupastuntas.co di kawasan Bumi Perkemahan, Minggu (7/9/2025).
Aura mistis itu kian diperkuat oleh peristiwa tragis. Beberapa tahun silam, publik Metro diguncang oleh penemuan jasad seorang perempuan di area Bumi Perkemahan. Kasus tersebut sempat diselidiki aparat, dan meninggalkan jejak trauma kolektif.
Berita-berita lokal kala itu menulis panjang soal rasa takut warga, bahkan sebagian pengunjung sempat berhenti datang. Hingga kini, bayangan tragedi itu masih melekat dalam imajinasi kolektif masyarakat, membuat Wisata Sumbersari identik bukan hanya dengan alam, melainkan juga luka.
Di titik inilah tantangan pemerintah muncul. Cerita horor bisa menjadi magnet wisata niche alias pemburu konten mistis, komunitas supranatural, atau wisatawan yang mencari sensasi. Namun bagi keluarga yang menginginkan tempat rekreasi aman dan ramah anak, citra angker justru menjadi penghalang.
Disporapar Metro tampak mencoba strategi ganda dengan memperbaiki fasilitas, menggelar event siang hari, dan menekankan narasi wisata keluarga. Meski begitu, masalah klasik masih menghambat, akses jalan yang belum sepenuhnya nyaman, fasilitas penunjang terbatas, serta minimnya promosi terpadu.
“Kalau serius mau jadikan Sumbersari unggulan, harus jelas konsepnya. Jangan hanya event sekali lalu hilang,” kritik seorang pegiat pariwisata Metro.
Bagi pengunjung, ada dua hal penting saat mendatangi Sumbersari. Pertama, pilih waktu yang tepat. Siang hari lebih ideal untuk berkunjung, menikmati panorama sawah, atau trekking ringan. Kedua, hormati lokalitas. Warga setempat masih memegang nilai-nilai tradisi, termasuk larangan atau ritual tertentu.
Narasi mistis boleh jadi bagian dari daya tarik, namun eksploitasi berlebihan justru bisa merusak citra dan menyinggung memori warga. Pengelola sebaiknya jujur soal sejarah sekaligus mendorong promosi yang menekankan keindahan alam dan nilai ekologis.
Wisata Sumbersari hari ini berdiri sebagai simbol pariwisata dua dimensi, nyata dalam fungsi ekologis dan rekreatif, tetapi emosional dalam kisah mistis dan tragedi masa lalu.
Tantangan pemerintah Metro jelas, bagaimana mengemas Sumbersari agar tetap hidup sebagai ruang publik, tanpa menutup mata pada narasi yang sudah terlanjur melekat.
Jika dikelola dengan transparan dan inovatif, Bumi Perkemahan Sumbersari bisa menjadi contoh unik bagaimana sebuah destinasi menghadapi dua wajahnya, antara cahaya siang dan bayang-bayang malam. (*)
Berita Lainnya
-
Resmi Pimpin PKS Metro, Hadi Kurniadi Komitmen Siapkan Strategi Tingkatkan Perolehan Suara
Minggu, 07 September 2025 -
Metro dan Warisan H.R. Rookmaaker Yang Harus Dirawat
Sabtu, 06 September 2025 -
84 Atlet Ikuti Turnamen Tenis Metro Cup III 2025
Sabtu, 06 September 2025 -
Jaksa Didesak Usut Jejak Oknum DPRD dalam Skandal Korupsi Infrastruktur di Metro Lampung
Jumat, 05 September 2025