• Senin, 08 September 2025

Longsor Putus Jalur Kotaagung–Limau Tanggamus, Ratusan Kendaraan Terjebak

Sabtu, 06 September 2025 - 15.31 WIB
64

Longsor Putus Jalur Kotaagung–Limau Tanggamus, Ratusan Kendaraan Terjebak. Foto: Ist.

Kupastuntas.co, Tanggamus - Jalur vital penghubung Kotaagung Timur–Limau di Kabupaten Tanggamus lumpuh total setelah tanah longsor menerjang Jalan Lintas Timur Pantai, tepatnya di Pedukuhan Karang Brak, Pekon Tegineneng, Kecamatan Limau, Sabtu (6/9/2025).

Peristiwa yang dipicu hujan deras sejak siang hari itu menyebabkan material tanah, batu, serta pepohonan menutup badan jalan sepanjang kurang lebih 10 meter, dengan ketinggian mencapai sekitar satu meter.

Longsoran juga mengenai tiang listrik di sekitar lokasi, sehingga menimbulkan kekhawatiran akan terjadinya gangguan pasokan listrik ke rumah-rumah warga.

Akibat kejadian ini, ratusan kendaraan dari kedua arah terjebak. Tidak ada satu pun kendaraan, baik sepeda motor maupun mobil, yang dapat melintas.

Sejumlah pengendara akhirnya memilih putar balik, meskipun harus menempuh perjalanan lebih jauh melalui jalur alternatif Simpang Kuripan–Sukamara.

Ketua Paku Banten Kabupaten Tanggamus, Mas Anom, yang kebetulan melintas saat kejadian, turut merasakan langsung dampaknya.

"Saya hendak pulang dari Kecamatan Limau ke Kotaagung, tapi jalan tertutup total. Terpaksa mobil saya putar arah dan menempuh jalur alternatif lewat Simpang Kuripan–Sukamara. Jaraknya lumayan jauh dan tentu sangat menyulitkan bagi warga maupun pengendara lainnya,” ungkapnya.

Longsor di jalur Limau–Kotaagung bukan yang pertama kali terjadi. Pada akhir Agustus 2025 lalu, hujan deras juga memicu longsor di Pekon Tegineneng dengan kondisi serupa, material tanah setinggi satu meter menutup jalan sepanjang 10 meter dan membuat arus kendaraan lumpuh. Aparat bersama warga saat itu membutuhkan waktu berjam-jam untuk membuka akses.

Catatan BPBD Tanggamus juga menyebutkan bahwa longsor kerap berulang di ruas ini hampir setiap musim penghujan. Pada awal 2024, longsor juga terjadi di titik berbeda di Kecamatan Limau, sehingga arus lalu lintas sempat dialihkan.

Bahkan, pada 2022, jalur yang sama juga pernah tertutup material longsor dengan kondisi cukup parah hingga menyebabkan antrean kendaraan mengular panjang.

Kondisi topografi perbukitan dengan tebing curam di sisi jalan membuat jalur pesisir Limau–Kotaagung masuk dalam zona merah rawan longsor.

Tanah yang labil, ditambah minimnya sistem drainase di beberapa titik, menyebabkan kawasan ini mudah longsor saat diguyur hujan lebat.

Warga bersama aparat kepolisian dari Polsek Limau bergotong royong membersihkan material longsor yang menutup akses jalan di Pekon Tegineneng, Kecamatan Limau, Kabupaten Tanggamus, Sabtu (6/9/2025).

Material tanah, batu, serta pohon tumbang menutup jalan di dua titik dengan ketinggian lebih dari dua meter dan panjang belasan meter. Kondisi ini membuat satu unit truk terjebak di antara dua lokasi longsor dan tidak dapat melanjutkan perjalanan.

Kapolsek Limau, Iptu Dedi Yanto, S.Pd., menjelaskan bahwa longsor parah terjadi di tanjakan Karang Brak dan ruas jalan Kuala Kaya. "Material kayu, batu, dan tanah menutup badan jalan, sehingga kendaraan roda dua maupun roda empat tidak bisa melintas," katanya mewakili Kapolres Tanggamus, AKBP Rahmad Sujatmiko, S.I.K.

Pembersihan awal dilakukan secara manual dengan memotong kayu yang menutup jalan. Langkah ini diambil untuk mempermudah kerja alat berat yang segera diturunkan ke lokasi guna menyingkirkan timbunan tanah dan batu.

"Kami hanya bisa membersihkan sebagian material kayu. Untuk tanah dan batuan tetap harus menggunakan alat berat," tambah Iptu Dedi.

Selain pembersihan, Polsek Limau juga melakukan patroli dialogis di titik-titik rawan bencana, sekaligus berkoordinasi dengan BPBD Tanggamus, pemerintah pekon, serta pihak PLN. Upaya ini dilakukan untuk mengantisipasi longsor susulan maupun potensi bahaya listrik di wilayah terdampak.

Kepala Pelaksana BPBD Tanggamus, Irvan Wahyudi, mengatakan bahwa alat berat sudah diturunkan menuju lokasi. "Kami berharap material longsor segera dapat diatasi sehingga akses jalan kembali normal," ujarnya. (*)