• Minggu, 07 September 2025

‎Banjir, Pohon Tumbang dan Longsor Lumpuhkan Jalur ke Batu Hiu Tanggamus

Sabtu, 06 September 2025 - 17.22 WIB
48

Seorang pengendara saat nekat memaksa melintasi banjir dengan sepeda motornya. Foto: Ist.

‎Kupastuntas.co, Tanggamus – Hujan deras yang mengguyur wilayah Kecamatan Kelumbayan, Kabupaten Tanggamus, pada Sabtu (6/9/2025) sore, membawa musibah. Jalur vital dari Dusun Batu Suluh menuju Kiluan Jaya (Kulian Lunik), di Pekon Negeri Kelumbayan, lumpuh akibat kombinasi banjir, pohon tumbang, dan longsor.

‎Air deras menggenangi badan jalan di beberapa titik. Sejumlah pohon besar roboh melintang menutup jalur, sementara material tanah dan bebatuan akibat longsor menutup sebagian ruas jalan. Kondisi ini membuat akses transportasi antarpekon semakin terhambat.

‎Di tengah situasi itu, sebuah mobil L300 nyaris terseret arus banjir saat mencoba menyeberang genangan. Warga yang melihat kejadian langsung beramai-ramai membantu, sehingga kendaraan berhasil diselamatkan dan tidak menimbulkan korban jiwa.

‎"Kalau saja warga tidak cepat menolong, mobil itu bisa terbawa arus. Airnya deras sekali, ditambah jalan licin karena lumpur,” tutur Solihin, warga setempat.

‎Peristiwa lain yang menegangkan terjadi di jembatan Negeri Kelumbayan yang terendam banjir.

Seorang pengendara nekat memaksa melintas dengan sepeda motornya. Namun derasnya arus membuat motor beserta pengendara hanyut terbawa air.

‎Beruntung, sang pengendara berhasil menyelamatkan diri dengan berenang ke tepi, sementara sepeda motornya tidak bisa diselamatkan.

"Itu mah nekat namanya (pengendara motor), sudah tau sungai banjir di jembatan dia tetap saja nekat menerobos banjir," ujar Marhawi, warga lainnya.

‎Marhaban juga menyebut peristiwa motor hanyut menjadi bukti bahwa jalur ini sangat berbahaya saat hujan deras.

‎Minan Nur, seorang ibu rumah tangga  yang biasa melintas jalur Batu Suluh, mengaku khawatir dengan dampaknya terhadap perekonomian warga.

"Kalau jalan ini tertutup lama, kami susah ke pasar, ke kebun juga sudah. Selain itu, wisatawan juga pasti terganggu, padahal Karang Batu Hiu salah satu tujuan utama di sini,” ujarnya.

‎Bencana di jalur Batu Suluh–Negeri Kelumbayan bukan kali ini saja terjadi. Hampir setiap musim penghujan, jalan yang menghubungkan Pekon Negeri Kelumbayan dengan pekon-pekonnya di Kecamatan Kelumbayan tersebut menjadi langganan banjir dan longsor.

‎Pada awal 2023 lalu, jalur ini sempat terputus total akibat longsor besar yang menimbun badan jalan dengan material tanah setinggi dua meter.

Peristiwa serupa kembali terjadi pada Januari 2024, saat hujan deras mengguyur wilayah setempat.

Saat itu, akses menuju Teluk Kiluan lumpuh berhari-hari hingga pemerintah daerah menurunkan alat berat untuk pembersihan.

‎Selain longsor, pohon tumbang juga sering terjadi di sepanjang jalur ini karena kondisi tanah yang labil dan pepohonan besar di pinggir jalan. Warga mengaku selalu waswas setiap kali melintas, terlebih di musim penghujan.

‎Hingga Sabtu sore dikabarkan, jalan Batu Suluh masih belum sepenuhnya bisa dilalui.

Beberapa kendaraan terpaksa putar balik karena jalur tertutup pohon dan material longsor.

Warga berharap pemerintah daerah maupun pihak terkait segera melakukan penanganan darurat.

‎“Kami butuh perhatian serius. Jalan ini bukan hanya urat nadi warga Kelumbayan, tapi juga akses wisata ke Teluk Kiluan yang sudah terkenal sampai ke mancanegara,” ungkap Ahmad, warga lainnya menambahkan.

‎Warga juga meminta agar pemerintah tidak hanya melakukan pembersihan darurat, tetapi juga memperkuat infrastruktur jalan dan talud di sepanjang jalur ini agar bencana serupa tidak terus berulang setiap musim hujan. (*)