Lapor Pak Bupati! Jembatan Gantung di Desa Tampang Muda Tanggamus Rusak, Anak-anak Bertaruh Nyawa ke Sekolah

Tampak jembatan yang putus di Desa Tampang Muda, Kecamatan Pematangsawa, Kabupaten Tanggamus. Foto: Ist
Kupastuntas.co, Tanggamus – Jembatan gantung
di Pekon (Desa) Tampang Muda, Kecamatan Pematangsawa, Kabupaten Tanggamus, rusak parah
dan kini tak bisa digunakan lagi. Infrastruktur vital yang selama ini menjadi
urat nadi transportasi warga itu ambruk, memutus akses utama pelajar SMPN 2
Pematangsawa, SMAN 1 Pematangsawa, serta ribuan warga yang mayoritas petani dan
pekebun.
Kerusakan jembatan gantung yang dibangun
tahun 2011 di Jalan Pramuka ini memaksa masyarakat menempuh jalur memutar yang
jauh dan berisiko. Sebagian terpaksa menyeberangi sungai atau menyusuri pesisir
pantai dengan ancaman licin, derasnya arus, dan basah kuyup di tengah hujan.
Kondisi ini membuat pelajar kesulitan
berangkat sekolah, sementara petani kewalahan mengangkut hasil panen dari
ladang.
“Sudah lama rusak. Setiap hari kami harus
memutar jauh atau menyeberangi sungai. Jembatan ini nyawa kami, penghubung
untuk sekolah dan membawa hasil pertanian. Kami berharap pemerintah segera membangunnya
kembali,” kata Karim (70), warga Tampang Muda, ditemui di Pelabuhan Kota Agung,
Selasa (26/8/2025).
Menurut data resmi, SMPN 2 Pematangsawa
memiliki 207 siswa (102 laki-laki dan 105 perempuan), sementara SMAN 1
Pematangsawa tercatat memiliki 127 siswa pada tahun 2017. Jumlah total lebih
dari 330 pelajar inilah yang setiap hari menggantungkan harapan pada keberadaan
jembatan gantung Tampang Muda agar bisa menempuh pendidikan dengan layak.
Sopiya, seorang guru SMPN 2 Pematangsawa
mengeluhkan bahwa banyak siswanya sering tiba terlambat di sekolah, bahkan ada
yang tidak masuk karena takut melewati jalur alternatif yang berbahaya.
"Anak-anak sering tiba dengan baju
seragam basah dan lelah. Ada yang jatuh sakit karena setiap hari harus menempuh
perjalanan berat. Kami sangat berharap jembatan ini segera diperbaiki demi masa
depan pendidikan mereka,” ungkapnya.
Keluhan serupa datang dari para pelajar.
Nisa, seorang siswi SMAN 1 Pematangsawa mengaku hampir putus asa karena
perjalanan menuju sekolah semakin sulit.
“Kalau hujan deras, kami ptidak bisa lewat
sungai karena arus deras sekali. Kadang lebih baik tidak sekolah, tapi kalau
terlalu sering absen, kami takut tertinggal pelajaran. Kami cuma ingin jembatan
dibangun lagi supaya bisa sekolah dengan aman,” ujarnya lirih.
Jembatan gantung Tampang Muda adalah jalur
penting yang menghubungkan Pekon Tampang Muda, Tampang Tua, Martanda,
Kaurgading, Tirom, Way Asahan hingga Katang Brak. Sejak tidak bisa digunakan,
warga kehilangan akses cepat menuju sekolah, hingga fasilitas kesehatan.
Lebih jauh, daerah ini termasuk dalam
kategori 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar) di Kabupaten Tanggamus. Kondisi
geografisnya membuat akses darat sangat terbatas, sehingga warga hanya bisa
menempuh perjalanan lewat jalur laut selama sekitar lima jam untuk sampai ke
Kota Agung yang merupakan pusat ekonomi
daerah.
Di Kota Agung, masyarakat biasanya menjual
hasil bumi seperti kakao, kopi, kelapa, gabah, durian, duku, petai, jengkol,
serta hasil laut seperti ikan segar. Dengan terputusnya akses jembatan, beban
warga semakin berat karena distribusi hasil bumi dan tangkapan laut menjadi
terhambat.
Hingga kini, belum ada kepastian dari
pemerintah daerah terkait jadwal pembangunan kembali jembatan tersebut.
Warga sangat berharap ada perhatian serius
dari Presiden Prabowo Subianto, Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal, dan
Bupati Tanggamus Mohammad Saleh Asnawi agar infrastruktur vital ini segera
direalisasikan.
Suara deras sungai yang mengalir di bawah
jembatan seakan menjadi saksi bisu penderitaan masyarakat. Pelajar yang basah
kuyup pulang sekolah, guru yang resah melihat siswanya kehilangan semangat
belajar, petani yang menanggung kerugian karena panen terlambat tiba di pasar,
dan warga yang harus berjibaku di jalur alternatif, semua menunggu satu hal,
yaitu hadirnya kembali jembatan gantung yang aman, kokoh, dan mendukung masa
depan generasi muda serta kehidupan ekonomi lokal. (*)
Berita Lainnya
-
Kabupaten Tanggamus Jadi Lokasi Kajian Nasional Dampak Panas Bumi
Selasa, 26 Agustus 2025 -
Jalan Alternatif Menuju Perkantoran Pemkab Tanggamus Rusak Parah
Selasa, 26 Agustus 2025 -
Satroni Posko KKN Mahasiswa, Paman dan Ponakan di Tanggamus Gasak 4 HP
Senin, 25 Agustus 2025 -
Pemkab Tanggamus Akan Bangun Rumah Sakit Baru di Talangpadang
Senin, 25 Agustus 2025