Delapan Tahun UIN Raden Intan Lampung Bertahan di Puncak UI GreenMetric

Gedung Rektorat Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung. Foto: Ist.
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung konsisten menjaga prestasi di pemeringkatan UI GreenMetric. UI GreenMetric merupakan pemeringkatan internasional terkait dengan pengelolaan kampus berkelanjutan dan juga pemeringkatan berdasarkan pada komitmen perguruan tinggi dalam pengelolaan lingkungan hidup di kampus.
Selama delapan tahun, UIN Raden Intan Lampung berada di peringkat pertama penilaian UI GreenMetric khususnya kampus Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKIN), dan peringkat delapan perguruan tinggi umum.
UIN Raden Intan Lampung memiliki luas lahan semula 50 ha, namun eksisting saat ini 48 ha karena sebagian lahan dijadikan jalan oleh pemerintah daerah setempat.
Rektor UIN Raden Intan Lampung, Prof. H. Wan Jamaluddin Z, M.Ag., Ph.D, menyampaikan, kampus ini pertama kali bergabung dalam pemeringkatan UI Green Metric pada 2018, dan sejak itu selalu masuk daftar penerima penghargaan.
"Sudah 8 kali kami selalu diundang ke acara UI GreenMetric untuk menerima anugerah penghargaan sebagai The Greenest Campus Among Islamic State Universities in Indonesia,” ujarnya.
Menurutnya, keberhasilan tersebut tidak hanya hasil dari pembangunan fisik ramah lingkungan seperti embung, biopori, dan gedung vertikal, tetapi juga karena keterlibatan seluruh sivitas akademika.
"Semua harus paham dan mengerti visi Green Campus, kampus yang berwawasan lingkungan tersebut,” jelas Prof. Wan Jamaluddin.
Komitmen lingkungan ini diperkuat dengan pembentukan mindset sivitas akademika. UIN Raden Intan Lampung mengintegrasikan nilai ekologi ke dalam kurikulum.
"Itulah maka kita menjadikan bahwa green campus sebagai habit. Jadi ini tidak saja diinsersi dalam bentuk kurikulum, ada beberapa mata kuliah yang diinsersikan dengan semangat lingkungan ini,” terangnya.
Saat ini, ada 11 embung dan 8.000 titik biopori yang berkontribusi menjaga akosistem lingkungan kampus UIN Lampung, sehingga tidak kekurangan air saat kemarau dan efektif sebagai pengendali banjir saat musim penghujan.
Selain menjaga lingkungan, UIN Raden Intan Lampung juga mengembangkan inovasi akademik dan budaya. Kampus ini berhasil meluncurkan terjemahan Al-Qur’an ke dalam bahasa Lampung dialek A, yang sudah digunakan dalam berbagai acara keagamaan di tingkat provinsi.
Kontribusi pada pelestarian nilai sejarah juga menjadi perhatian. UIN Raden Intan Lampung berperan penting dalam mengusulkan ulama asal Sukadana, Lampung Timur, sebagai pahlawan nasional. Hal ini menambah deretan capaian kampus dalam bidang sosial budaya.
Di sisi lain, kampus ini menghadapi tantangan persaingan penerimaan mahasiswa baru dengan perguruan tinggi lain, terutama PTNBH. Meski demikian, UIN Raden Intan Lampung tetap fokus pada target besar berikutnya.
"Secara akademis, kita semua perguruan tinggi keagamaan Islam negeri yang sudah meraih akreditasi unggul itu tertantang untuk melakukan akreditasi internasional. Maka kita semua bergerak ke arah itu,” ucapnya.
Ia menambahkan, persiapan menuju pemeringkatan global juga terus dilakukan.
"Kita juga tertantang dengan kebijakan baru untuk masuk ke dalam kancah global melalui QS World University Ranking. Maka ini sebuah dinamika tersendiri, tapi kita harus menyiapkan, menyusun strategi,” pungkasnya. (*)
Berita Lainnya
-
Pupuk Subsidi Asal Lampung Diselundupkan ke Bangka, 24 Ton Diamankan Polisi
Selasa, 26 Agustus 2025 -
Terkait Temuan BPK, Dinas Pertanian Lampung: Tidak Ada Kerugian Negara, Hanya Administrasi
Selasa, 26 Agustus 2025 -
Layanan SKCK Hanya 5 Menit di Mobile Polresta Bandar Lampung, Berikut Cara dan Syaratnya
Selasa, 26 Agustus 2025 -
Besok, Nanda-Antonius Resmi Dilantik Sebagai Bupati dan Wabup Pesawaran
Selasa, 26 Agustus 2025