Wakil Walikota Ungkap Ada ASN di Metro 10 Hari Bolos Kerja

Wakil Wali Kota Metro, Dr. M. Rafieq Adi Pradana saat menyampaikan sambutannya dalam apel. Foto: Arby/Kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Metro - Pemerintah Kota Metro kembali mengirimkan sinyal
keras kepada aparatur sipil negara (ASN) maupun tenaga harian lepas (THL) alias
honorer yang bekerja tidak disiplin.
Dalam apel mingguan di halaman Pemkot Metro, Senin (25/8/2025), Wakil Wali
Kota Metro, Dr. M. Rafieq Adi Pradana, melontarkan peringatan tajam sekaligus
sindiran pedas terhadap pegawai nakal, mulai dari yang bolos kerja hingga
persoalan poligami ASN.
Rafieq menegaskan, langkah penertiban sudah mulai dijalankan sejak Juli
lalu dengan menggandeng Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
(BKPSDM) serta Inspektorat. Hasilnya, sejumlah THL bermasalah sudah dicoret
dari daftar pegawai honorer.
“Bulan lalu kita bersama BKPSDM dan Inspektorat sudah menertibkan THL-THL
yang nakal. Setelah ini, giliran ASN yang harus ditertibkan. Tidak boleh lagi
ada ASN yang malas, melanggar aturan, apalagi tidak memegang teguh pilar-pilar
kebangsaan, NKRI, Pancasila, UUD 1945, dan loyal kepada pemerintah Republik
Indonesia,” tegas Rafieq.
Rafieq menyebut pihaknya menerima laporan ASN yang bolos kerja secara
mencolok. Ada yang absen selama 3 hingga 10 hari, bahkan ada yang sampai 20
hari tanpa keterangan.
“Ada juga yang 10 hari berturut-turut tidak masuk kerja. Ini bukan lagi
pelanggaran kecil, tapi sudah pembangkangan terhadap disiplin ASN,” ucapnya.
Ia mengingatkan, komitmen pelayanan publik tidak boleh dikorbankan hanya
karena pegawai memilih bermalas-malasan.
“Saya tidak mau lagi ada keluhan masyarakat karena ASN kita istirahat
terlalu lama, bolos seenaknya, atau malah meminta uang untuk pelayanan. Itu
mempermalukan wajah birokrasi,” katanya.
Dirinya juga menyoroti penyakit klasik birokrasi yang terus berulang,
seperti dugaan praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN). Menurutnya,
fenomena kegiatan fiktif seperti rapat abal-abal hingga perjalanan dinas yang
hanya jadi formalitas harus diakhiri.
“Tidak boleh ada lagi rapat fiktif atau laporan kegiatan yang dibuat-buat.
Itu semua hanya menodai integritas pegawai. Kalau masih ada yang berani bermain
seperti itu, bersiaplah menerima konsekuensi,” tegasnya.
Selain kedisiplinan kerja, Rafieq turut menyinggung isu yang jarang
disentuh dalam apel pegawai yaitu soal poligami ASN. Ia mengingatkan bahwa
aturan sudah jelas mengikat pegawai negeri, baik laki-laki maupun perempuan.
“Untuk ASN laki-laki yang ingin berpoligami, harus ada izin atasan. Itu
aturan. Sedangkan ASN perempuan sama sekali tidak boleh menjadi istri kedua,
ketiga, atau keempat. Ini sudah jelas dasar hukumnya. Kalau aturan sederhana
saja tidak dijalankan, bagaimana bisa ASN dituntut menjaga aturan negara,”
sindirnya.
Rafieq juga menyinggung pesan Presiden Prabowo Subianto dalam pidato
kenegaraan 16 Agustus 2025 lalu. Ia mengajak ASN Metro untuk menjadi justice
collaboration, bekerja sama memperbaiki kualitas SDM dengan niat tobat dan
komitmen baru.
“Kalau sudah mau tobat, ayo jadi justice collaborator. Mari kita tunjukkan
ASN di Metro punya komitmen memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat. Kota
Metro harus menjadi teladan, bukan jadi contoh buruk,” tandasnya. (*)
Berita Lainnya
-
Diduga Gegara Bakar Sampah, Lahan Pemakaman Tionghoa di Metro Terbakar
Senin, 25 Agustus 2025 -
Dikeluhkan Petani, Wali Kota Metro Janji Benahi Irigasi
Senin, 25 Agustus 2025 -
Diduga Korsleting Kabel, Satu Mobil Terbakar di Metro Pusat
Minggu, 24 Agustus 2025 -
Metro Miliki 25.500 Koleksi Buku, Catat Indeks Literasi Tertinggi di Lampung
Kamis, 21 Agustus 2025