• Senin, 25 Agustus 2025

Wakil Walikota Ungkap Ada ASN di Metro 10 Hari Bolos Kerja

Senin, 25 Agustus 2025 - 13.32 WIB
312

Wakil Wali Kota Metro, Dr. M. Rafieq Adi Pradana saat menyampaikan sambutannya dalam apel. Foto: Arby/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Metro - Pemerintah Kota Metro kembali mengirimkan sinyal keras kepada aparatur sipil negara (ASN) maupun tenaga harian lepas (THL) alias honorer yang bekerja tidak disiplin.

Dalam apel mingguan di halaman Pemkot Metro, Senin (25/8/2025), Wakil Wali Kota Metro, Dr. M. Rafieq Adi Pradana, melontarkan peringatan tajam sekaligus sindiran pedas terhadap pegawai nakal, mulai dari yang bolos kerja hingga persoalan poligami ASN.

Rafieq menegaskan, langkah penertiban sudah mulai dijalankan sejak Juli lalu dengan menggandeng Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) serta Inspektorat. Hasilnya, sejumlah THL bermasalah sudah dicoret dari daftar pegawai honorer.

“Bulan lalu kita bersama BKPSDM dan Inspektorat sudah menertibkan THL-THL yang nakal. Setelah ini, giliran ASN yang harus ditertibkan. Tidak boleh lagi ada ASN yang malas, melanggar aturan, apalagi tidak memegang teguh pilar-pilar kebangsaan, NKRI, Pancasila, UUD 1945, dan loyal kepada pemerintah Republik Indonesia,” tegas Rafieq.

Rafieq menyebut pihaknya menerima laporan ASN yang bolos kerja secara mencolok. Ada yang absen selama 3 hingga 10 hari, bahkan ada yang sampai 20 hari tanpa keterangan.

“Ada juga yang 10 hari berturut-turut tidak masuk kerja. Ini bukan lagi pelanggaran kecil, tapi sudah pembangkangan terhadap disiplin ASN,” ucapnya.

Ia mengingatkan, komitmen pelayanan publik tidak boleh dikorbankan hanya karena pegawai memilih bermalas-malasan.

“Saya tidak mau lagi ada keluhan masyarakat karena ASN kita istirahat terlalu lama, bolos seenaknya, atau malah meminta uang untuk pelayanan. Itu mempermalukan wajah birokrasi,” katanya.

Dirinya juga menyoroti penyakit klasik birokrasi yang terus berulang, seperti dugaan praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN). Menurutnya, fenomena kegiatan fiktif seperti rapat abal-abal hingga perjalanan dinas yang hanya jadi formalitas harus diakhiri.

“Tidak boleh ada lagi rapat fiktif atau laporan kegiatan yang dibuat-buat. Itu semua hanya menodai integritas pegawai. Kalau masih ada yang berani bermain seperti itu, bersiaplah menerima konsekuensi,” tegasnya.

Selain kedisiplinan kerja, Rafieq turut menyinggung isu yang jarang disentuh dalam apel pegawai yaitu soal poligami ASN. Ia mengingatkan bahwa aturan sudah jelas mengikat pegawai negeri, baik laki-laki maupun perempuan.

“Untuk ASN laki-laki yang ingin berpoligami, harus ada izin atasan. Itu aturan. Sedangkan ASN perempuan sama sekali tidak boleh menjadi istri kedua, ketiga, atau keempat. Ini sudah jelas dasar hukumnya. Kalau aturan sederhana saja tidak dijalankan, bagaimana bisa ASN dituntut menjaga aturan negara,” sindirnya.

Rafieq juga menyinggung pesan Presiden Prabowo Subianto dalam pidato kenegaraan 16 Agustus 2025 lalu. Ia mengajak ASN Metro untuk menjadi justice collaboration, bekerja sama memperbaiki kualitas SDM dengan niat tobat dan komitmen baru.

“Kalau sudah mau tobat, ayo jadi justice collaborator. Mari kita tunjukkan ASN di Metro punya komitmen memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat. Kota Metro harus menjadi teladan, bukan jadi contoh buruk,” tandasnya. (*)