• Kamis, 21 Agustus 2025

Museum Lampung Gelar Pameran Temporer, Pamerkan Koleksi Sejarah Saksi Bisu Perjuangan

Kamis, 21 Agustus 2025 - 16.50 WIB
8

Penampakan beberapa senjata saksi perjuangan pahlawan melawan penjajah di Lampung. Foto: Ist

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke 80 tahun, UPTD Museum Lampung menggelar pameran temporer dengan tema "Saksi Bisu Perjuangan Rakyat Lampung Meraih Cita-cita Kemerdekaan". 

Pameran ini menampilkan koleksi istimewa yang merekam jejak perjuangan rakyat Lampung dalam melawan penjajah sekaligus merawat identitas budaya.

Pamong Budaya Ahli Madya  Museum Lampung, I Made Giri Gunadi, S.S., M.Si., menuturkan, pameran ini menjadi momentum khusus untuk menghidupkan kembali nilai perjuangan melalui koleksi yang dimiliki.

“Koleksi-koleksi museum ini tampak bisu, namun sejatinya menyimpan cerita panjang tentang perlawanan dan cita-cita kemerdekaan. Karena itu, kami mengangkat tema Saksi Bisu,” ujarnya, Kamis (21/8/2025).

Menurutnya, Pameran Saksi Bisu Perjuangan dibagi ke dalam beberapa bagian.  Pertama, senjata perjuangan yang memperlihatkan senjata tradisional Lampung, peninggalan kolonial, hingga senjata hasil penggabungan.

Kedua, keramik Belambangan yang unik karena khusus dipesan dari Eropa dengan motif menyerupai corak militer. Keramik ini dahulu digunakan bukan hanya sebagai benda hias, melainkan juga sebagai medium diplomasi dan simbol perjuangan para tokoh Lampung.

Pameran ini diharapkan tidak hanya memberikan pengetahuan baru, tetapi juga meninggalkan kesan mendalam bagi pengunjung. “Kami ingin masyarakat membawa pulang pesan bahwa perjuangan tidak hanya tercermin dalam pertempuran fisik, tetapi juga dalam simbol-simbol budaya yang diwariskan hingga kini,” jelas I Made.

Pameran temporer ini, lanjut dia, akan berlangsung sampai bulan September dan terbuka untuk masyarakat umum. "Pengunjung diajak untuk menyaksikan langsung koleksi yang menjadi saksi bisu perjuangan Lampung sekaligus memahami nilai budaya yang terkandung di dalamnya," jelas dia. 

Dikatakan, melalui kegiatan ini Museum Lampung mengundang masyarakat untuk hadir dan merasakan pengalaman berbeda. "Setiap koleksi yang dipamerkan bukan hanya benda mati, melainkan bagian dari perjalanan sejarah bangsa yang layak dikenang dan diwariskan," tutupnya. (ADV)