• Selasa, 19 Agustus 2025

Perbaikan Jalan di Lampung Belum Maksimal, Akademisi Ingatkan Dampak ke Perekonomian

Selasa, 19 Agustus 2025 - 13.12 WIB
13

Akademisi Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Lampung sekaligus Ketua Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Lampung, Usep Syaipudin. Foto: Ist.

Sri

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Kondisi infrastruktur jalan di sejumlah wilayah Lampung kembali menjadi sorotan. Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi (BMBK) Provinsi Lampung menemukan adanya pekerjaan jalan yang dinilai belum maksimal di beberapa kabupaten.

Temuan ini menimbulkan kekhawatiran bahwa perbaikan jalan yang seharusnya menjadi solusi justru tidak akan bertahan lama jika kualitas pengerjaan diabaikan.

Menanggapi hal itu, Akademisi Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Lampung sekaligus Ketua Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Lampung, Usep Syaipudin, menegaskan bahwa kondisi jalan memiliki kaitan erat dengan perputaran roda perekonomian.

Jalan yang tidak layak, menurutnya, tidak hanya menghambat mobilitas masyarakat, tetapi juga memperlambat arus distribusi barang dari produsen ke konsumen.

"Ketika kondisi jalan tidak baik, tentu akan menghambat transportasi, baik orang maupun barang. Waktu tempuh perjalanan menjadi lebih lama, bahan bakar yang digunakan lebih banyak, dan biaya transportasi otomatis lebih tinggi,” jelas Usep, Selasa (19/8/2025).

Baca juga : BMBK Lampung Evaluasi Pekerjaan Jalan dan Jembatan di Tiga Kabupaten, Temukan Sejumlah Kendala Teknis

Oleh karenanya, situasi ini pada akhirnya akan membuat harga produk dan komoditas kita lebih mahal dan sulit bersaing.

Ia juga menekankan bahwa sektor pertanian yang menjadi salah satu penopang ekonomi Lampung sangat bergantung pada kondisi infrastruktur jalan.

"Hasil bumi seperti singkong, padi, jagung, maupun sayur-mayur memerlukan jalur distribusi yang cepat. Kalau jalan rusak, kualitas produk bisa menurun karena terlambat sampai pasar, bahkan bisa rusak di perjalanan. Dampak berantai ini harus benar-benar diperhatikan pemerintah,” tambahnya.

Baca juga : Masuk Triwulan III 2025, Komisi IV DPRD Lampung Minta Pengerjaan Proyek Jalan Tepat Waktu

Sebelumnya, Kepala BMBK Provinsi Lampung, M. Taufiqullah, menyampaikan pihaknya menemukan pengerjaan dasar jalan yang belum dipadatkan secara maksimal.

Padahal, jalan ini merupakan jalur vital yang sering dilalui kendaraan pengangkut hasil bumi dari pedesaan ke pusat kota.

"Dasar jalan itu sangat penting, terutama karena ruas ini dilalui kendaraan pengangkut hasil bumi. Jika pondasi tidak kuat, jalan akan cepat rusak," tegasnya. (*)