• Senin, 18 Agustus 2025

‎Sosialisasi Empat Pilar di Tanjung Senang, Sudin Ingatkan Masyarakat Tidak Boleh Pecah Belah Karena Memiliki Pancasila

Senin, 18 Agustus 2025 - 10.33 WIB
23

Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di Kecamatan Tanjung Senang, Kota Bandar Lampung, Senin (18/8/2025). Foto: Yudha/kupastuntas.co

‎Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Anggota Komisi III DPR RI dari Daerah Pemilihan (Dapil) Lampung I, Sudin SE, melaksanakan Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di Kecamatan Tanjung Senang, Kota Bandar Lampung, Senin (18/8/2025).

‎Empat Pilar Kebangsaan yang disosialisasikan yaitu Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika.

‎Dalam sambutannya, Sudin mengatakan, moment sosialisasi empat pilar ini masih bernuansa Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia (RI) ke-80 tahun. Hal ini merupakan momen tepat untuk semakin memperkuat nilai kebangsaan.

‎Ia menekankan bahwa Indonesia tidak boleh terpecah belah karena sudah memiliki Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai pemersatu.

‎"Kalau kita tidak punya Bhinneka Tunggal Ika nanti seperti Korea Selatan dan Korea Utara berantem perang padahal satu ras. Contoh lagi Uni Soviet, mereka gak punya Pancasila, ada pihak luar adu domba akhirnya pecah. Sekarang pecahan negara itu perang lagi. Kalau perang yang rugi siapa? Ya rakyat," kata Sudin.

‎Menurutnya, perpecahan hanya akan merugikan rakyat, seperti yang terjadi di beberapa negara konflik.

‎"Bapak ibu tahu Israel-Palestina? Perang yang paling banyak korban itu ibu dan anak-anak. Kita Alhamdulillah punya segalanya. Indonesia bisa gak pecah belah? Bisa. Tapi kita punya Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, dan sumber daya alam yang harus kita jaga bersama," ujarnya.

‎Selain itu, Sudin juga mengingatkan masyarakat agar bijak dalam menggunakan media sosial.

‎"Jangan kalau kita main sosmed itu asal-asalan. Kalau saya terima kiriman dari medsos Indonesia gak boleh asal-asalan di forward, itu bahaya. Kita harus paham teknologi itu ada baik dan positifnya," pesannya.

‎Sementara itu, tuan rumah kegiatan, Zainal Hidayat, menyampaikan, sosialisasi empat pilar bertepatan dengan HUT ke-80 RI.

Hal ‎ini menjadi momen pengingat betapa berharganya kemerdekaan yang telah diperjuangkan oleh para pahlawan kita. Usia 80 tahun adalah usia yang matang, menunjukkan ketangguhan bangsa dalam menghadapi berbagai tantangan.

‎"Namun, merayakan kemerdekaan tidak cukup hanya dengan upacara dan pesta. Kita juga harus kembali merenungi makna sejati dari berbangsa dan bernegara, dan itulah mengapa sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan, yaitu Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), menjadi sangat relevan," jelasnya.

‎Menurutnya, empat pilar ini adalah fondasi kokoh yang menopang rumah besar bernama Indonesia. Pancasila adalah ideologi dan falsafah hidup kita, UUD 1945 adalah konstitusi yang mengatur tata kelola negara, NKRI adalah bentuk negara yang kita pertahankan, dan Bhinneka Tunggal Ika adalah semboyan yang mempersatukan kita dalam keberagaman.

‎"Saat ini, tantangan global semakin kompleks. Hoaks dan perpecahan bisa datang dari mana saja. Oleh karena itu, kita harus terus memperkuat persatuan. Dengan memahami dan mengamalkan 4 Pilar Kebangsaan, kita bisa menjaga diri, keluarga, dan bangsa dari hal-hal yang dapat memecah belah kita," katanya.

‎Zainal mengajak, perayaan HUT ke-80 RI ini sebagai momentum untuk memperbarui komitmen kita terhadap bangsa dan negara.

‎"Mari kita tanamkan nilai-nilai 4 Pilar Kebangsaan dalam setiap langkah kita. Dengan begitu, kita bisa mewujudkan cita-cita para pendiri bangsa yakni Indonesia yang adil, makmur, dan bersatu," tutupnya. (*)