• Sabtu, 16 Agustus 2025

Pasca Temuan Jejak Harimau di Kayu Are, Camat BNS Imbau Masyarakat Tidak ke Kebun Sendirian

Sabtu, 16 Agustus 2025 - 10.19 WIB
94

Camat BNS, Mat Rizal. Foto: Ist

Kupastuntas.co, Lampung Barat - Pemerintah Kecamatan Bandar Negeri Suoh (BNS) menindaklanjuti laporan dugaan penemuan jejak harimau sumatera di wilayah Pemangku Sinar Harapan (Kayu Are), Pekon Suoh. Camat BNS, Mat Rizal, menyatakan pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan aparat pekon hingga Balai Besar Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) terkait temuan tersebut.

“Informasi ini sudah kami sikapi dengan melakukan koordinasi bersama peratin, aparat pekon, hingga pihak TNBBS untuk memastikan kondisi di lapangan. Kami ingin pengawasan terhadap lalu lintas satwa liar bisa lebih ditingkatkan agar tidak menimbulkan interaksi negatif dengan masyarakat,” ujar Mat Rizal, Sabtu (16/8/2025).

Ia menegaskan, keberadaan satwa liar, khususnya harimau, di sekitar kawasan hutan Suoh harus menjadi perhatian serius semua pihak. Menurutnya, pengawasan lebih intensif perlu dilakukan agar masyarakat tetap merasa aman dalam beraktivitas, terutama di sekitar kebun dan hutan yang berbatasan langsung dengan habitat satwa.

Mat Rizal juga mengimbau masyarakat agar tidak panik namun tetap meningkatkan kewaspadaan. Ia meminta warga segera melaporkan setiap temuan atau tanda-tanda keberadaan satwa buas, baik berupa jejak, suara, maupun penampakan langsung, agar dapat segera ditindaklanjuti pihak berwenang.

“Kalau ada warga yang menemukan tanda-tanda kehadiran satwa liar, jangan ragu untuk segera melapor. Ini penting supaya langkah penanganan bisa cepat dilakukan dan kita bisa menghindari hal-hal yang tidak diinginkan,” tambahnya.

Selain itu, Camat mengingatkan agar warga tidak pergi ke kebun sendirian. Ia menyarankan agar setiap aktivitas dilakukan secara berkelompok. “Kami minta masyarakat jangan bepergian sendiri, minimal tiga hingga lima orang jika ingin ke kebun. Ini sebagai langkah antisipasi,” jelasnya.

Koordinasi dengan TNBBS, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), dan aparat kepolisian, menurutnya, akan terus ditingkatkan untuk memantau perkembangan situasi. Upaya ini diharapkan dapat meminimalisir potensi konflik antara satwa liar dengan manusia.

Diketahui, warga kembali diresahkan dengan penemuan jejak yang diduga milik harimau sumatera berukuran besar di Kayu Are pada Kamis (14/8/2025). Foto jejak tersebut pertama kali diunggah oleh seorang warga bernama Yoga Sugama melalui akun media sosialnya, yang kemudian ramai diperbincangkan masyarakat.

Kekhawatiran warga semakin besar lantaran sebelumnya, seorang warga Pemangku Sinar Harapan bernama Ujang Samsudin (35) ditemukan tewas diduga akibat serangan harimau sumatera pada Kamis (7/8/2025) malam. Kasus tersebut masih dalam penyelidikan pihak berwenang.

Mat Rizal menegaskan bahwa pihaknya tidak ingin kejadian serupa terulang. “Kami berharap dengan adanya koordinasi ini, semua pihak bisa lebih cepat mengambil langkah-langkah antisipasi,” tegasnya. (*)