• Sabtu, 16 Agustus 2025

Kerja Sama UIN Raden Intan Lampung - Tomsk State University Terima Hibah Riset dari Pemerintah Federasi Rusia

Sabtu, 16 Agustus 2025 - 20.08 WIB
7

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Kabar baik datang dari Rusia, Tomsk State University (TSU) Rusia mendapat hibah dari Kementerian Sains dan Pendidikan Tinggi Federasi Rusia untuk proyek riset bersama dengan Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung (RIL).

Dalam proyek riset tersebut, para peneliti antar perguruan tinggi akan mengembangkan material polimer antimikroba yang dimodifikasi dengan nanopartikel dua komponen beraktivitas fotokimia tinggi, lalu menguji efektivitasnya di iklim tropis. Material baru ini berpotensi digunakan di bidang kedokteran atau medis, industri makanan, dan berbagai sektor lain yang memerlukan pengendalian pertumbuhan mikroorganisme.

Pengembangan material komposit antimikroba berbasis selulosa dan polipropilena ini akan dilakukan di laboratorium bersama UIN RIL–TSU pada 2025 ini. 

Dekan Fakultas Sains dan Teknologi UIN RIL, Prof. Andi Thahir, M.A., Ed.D., menanggapi kabar ini pada Jumat (15/8/2025). Ia menyebut efisiensi anggaran tidak boleh menjadi penghalang bagi perguruan tinggi untuk menjalankan tridarma, termasuk penelitian. 

“Kolaborasi seperti ini sangat membantu pencapaian target riset yang sudah ditetapkan,” ujarnya.

Ia menambahkan, tahun 2025 menjadi milestone ketiga UIN RIL, yaitu pencapaian rekognisi internasional. “Riset kolaboratif di luar ASEAN seperti ini sangat mendukung target internasionalisasi UIN RIL,” katanya.

Sebagai informasi, hibah tersebut diperuntukkan bagi organisasi dan universitas Rusia yang menggarap proyek bersama mitra dari negara-negara ASEAN, CIS, negara tetangga, Amerika Latin, dan Karibia. Syarat utamanya adalah topik penelitian harus selaras dengan prioritas Strategy for Scientific and Technological Development of Russia. TSU berhasil masuk dalam lima besar universitas Rusia dengan proyek bersama negara ASEAN.

Riset ini melibatkan tim peneliti dari Laboratorium Material Energi Tinggi dan Khusus, Laboratorium Nanoteknologi Metalurgi Fakultas Fisika dan Teknologi TSU, serta Pusat Riset Kelas Dunia World-Class Research Center “New Special-Purpose Materials” TSU. Riset ini diketuai Prof. Alexander Vorozhtsov, Kepala Laboratorium Material Energi Tinggi dan Khusus sekaligus Direktur World-Class Research Center TSU.

Material polimer yang dimodifikasi nanopartikel antimikroba ini berpotensi digunakan untuk berbagai keperluan, mulai dari perban medis untuk pengobatan luka, luka bakar, luka tekan, hingga ulkus diabetik yang resisten antibiotik. 

Dilansir dari laman TSU, peneliti senior Laboratorium Nanoteknologi Metalurgi TSU, Olga Bakina, mengatakan, material ini juga bisa diaplikasikan pada masker, pakaian tenaga medis, kemasan pangan, hingga lapisan pelindung di fasilitas umum seperti pegangan di transportasi publik atau gagang pintu.

Bakina menambahkan, tantangan mengobati luka kronis dan memperpanjang masa simpan pangan sangat relevan di Asia Tenggara karena iklim tropis membuat mikroorganisme berkembang biak sangat cepat. 

Keterlibatan peneliti Indonesia dengan basis riset yang memadai akan memungkinkan pengujian material baru ini di kondisi tropis, baik di dalam maupun luar ruangan.

Wakil Rektor Bidang Kerja Sama Internasional TSU, Artyom Rykun, menjelaskan, nanopartikel antimikroba ini sudah dipatenkan dan digunakan pada pelapis antibakteri serta anti-fouling. 

Selain riset utama, tim (peneliti Rusia dan Indonesia) akan menguji lapisan biocidal yang dikembangkan TSU bersama mitra di kondisi tropis, termasuk di perairan Pelabuhan Lampung, air laut, dan bangunan fasilitas medis. Sebelumnya, pelapis ini hanya digunakan di iklim dingin dan sedang. 

Jika terbukti efektif di tropis, teknologi ini berpotensi menjadi produk kompetitif untuk melindungi kapal, struktur bawah laut pelabuhan, dan bangunan dari jamur serta mikroorganisme.

Kolaborasi ini merupakan tindak lanjut penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dan Memorandum of Agreement (MoA) yang telah dilakukan kedua belah pihak.

MoA yang diteken April 2025 memuat komitmen pembentukan laboratorium riset bersama dengan fokus pada “The Study of New Materials in Tropical Conditions”. Dokumen tersebut ditandatangani langsung oleh Rektor UIN RIL, Prof. H. Wan Jamaluddin Z., M.Ag., Ph.D., dan Vice-Rector in Research and Innovations TSU sekaligus Kepala Laboratorium TSU, Prof. Alexander Vorozhtsov, disaksikan oleh Prof. Artyom Yu. Rykun.

Sebelumnya, Rektor Prof Wan telah melakukan kunjungan resmi ke TSU Rusia pada 7–8 Oktober 2024, didampingi Ketua International Office, Bambang Budiwiranto, Ph.D., untuk membahas penguatan kerja sama khususnya dibidang akademik.

Dalam pertemuan tersebut, kedua pihak membahas diantaranya pada bidang sains dan teknologi, sebagai persiapan pembentukan Fakultas Sains dan Teknologi di UIN RIL pada saat itu. Rektor juga berkesempatan meninjau berbagai fasilitas laboratorium di TSU yang dikenal memiliki infrastruktur riset terdepan.

Proyek ini ditargetkan rampung pada akhir 2025 dan diharapkan memberi kontribusi besar bagi pengembangan material antimikroba untuk berbagai zona iklim, sekaligus memperkuat kiprah UIN Raden Intan Lampung di kancah riset global. (**)