Tiga Anggota DPRD Metro Bolos Rapat Paripurna Dengarkan Pidato Kenegaraan Presiden

22 Anggota DPRD Kota Metro bersama Wali dan Wakil Walikota serta forkopimda saat mendengarkan pidato presiden secara virtual. Foto: Arby/Kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Metro – Rapat Paripurna DPRD Kota Metro dalam rangka
mendengarkan Pidato Kenegaraan Presiden Republik Indonesia, H. Prabowo
Subianto, pada Jumat (15/8/2025), tidak dihadiri oleh tiga anggota dewan yang
absen tanpa keterangan resmi. Ketidakhadiran ini menjadi sorotan publik,
mengingat pentingnya agenda nasional yang dibahas dalam pidato tersebut.
Dari total 25 anggota DPRD Kota Metro, hanya 22 orang yang tercatat hadir
dalam sidang paripurna yang dipimpin langsung oleh Ketua DPRD Metro, Ria
Hartini. Rapat tersebut berlangsung di ruang utama Gedung DPRD Kota Metro. Mereka yang tidak hadir adalah,
Pidato kenegaraan Presiden yang disampaikan secara virtual ini bukan hanya
bagian dari rangkaian Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia, tetapi juga
menyampaikan sejumlah agenda strategis negara. Di antaranya adalah penyampaian
Rancangan Undang-Undang APBN Tahun Anggaran 2026, nota keuangan, serta dokumen
pendukung lainnya.
Salah satu poin penting dalam pidato Presiden Prabowo adalah komitmen
pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan aparatur sipil negara (ASN). Dalam
Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 12 Tahun 2025 tentang RPJMN 2025–2029,
Presiden secara eksplisit menyebut kenaikan gaji ASN sebagai bagian dari
Program Prioritas Nasional 7.
“Pencapaian Prioritas Nasional 7 juga didukung oleh Program Hasil Terbaik
Cepat, menaikkan gaji aparatur sipil negara (terutama guru, dosen, tenaga
kesehatan, dan penyuluh), TNI/Polri, dan pejabat negara,” demikian kutipan
dalam Perpres 12/2025.
Presiden menegaskan bahwa ASN adalah pilar utama dalam pelaksanaan
kebijakan publik dan pelayanan masyarakat, sehingga peningkatan kesejahteraan
mereka menjadi salah satu prioritas utama pemerintah.
Fakta di lapangan menunjukkan bahwa sistem penggajian ASN saat ini masih
belum ideal. Gaji pokok yang rendah, tunjangan tidak merata, dan manfaat
pensiun yang minim menjadi tantangan serius. Untuk itu, Presiden menawarkan dua
solusi: kenaikan gaji signifikan dalam jangka pendek, dan transformasi sistem
kesejahteraan ASN melalui skema total reward dalam jangka menengah.
Kebijakan ini diperkirakan akan berdampak langsung pada ribuan ASN di
lingkungan Pemerintah Kota Metro, termasuk guru, tenaga kesehatan, dan penyuluh
yang tersebar di berbagai kelurahan. Di sisi lain, peningkatan kesejahteraan
tersebut juga menuntut peningkatan kinerja dan profesionalisme dalam pelayanan
publik.
Rapat paripurna DPRD Metro berjalan kondusif dan disambut antusias oleh
mayoritas anggota dewan. Namun, absennya tiga anggota tanpa kejelasan menjadi
catatan kritis. Di tengah momen penting pidato kenegaraan yang berisi arah
kebijakan nasional, kehadiran wakil rakyat sangat dibutuhkan agar mereka dapat
menyuarakan kepentingan daerah secara utuh.
Publik berharap agar ke depan, semua anggota DPRD Metro dapat menunjukkan
komitmen dan tanggung jawab penuh dalam menghadiri forum-forum resmi yang
berpengaruh langsung terhadap nasib masyarakat, baik di tingkat lokal maupun
nasional. (*)
Berita Lainnya
-
Viral Judi Slot di Metro, Ketika Kota Pendidikan Kehilangan Akal Sehat, Oleh: Arby Pratama
Jumat, 15 Agustus 2025 -
Dua Pria Bawa Sabu Terjaring Razia Malam di Metro
Jumat, 15 Agustus 2025 -
Kepala Daerah se-Lampung Teken MoU Jaga Desa dengan Kejaksaan
Kamis, 14 Agustus 2025 -
Wujudkan Ekonomi Mandiri, Pemkot Metro Rancang Budidaya Lele Serentak di 22 Kelurahan
Rabu, 13 Agustus 2025