Wamenag: Semua Agama di Indonesia Ajarkan Harmoni dan Persatuan

Wakil Menteri Agama Republik Indonesia, Romo H.R. Muhammad Syafi’i. Foto: Ist
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Wakil Menteri Agama Republik Indonesia,
Romo H.R. Muhammad Syafi’i, menekankan pentingnya memperkuat toleransi
antarumat beragama sebagai bagian dari kekuatan bangsa.
Hal ini disampaikannya dalam acara Silaturahmi Tokoh Lintas Agama dan Forum
Kerukunan Umat Beragama (FKUB) se-Provinsi Lampung yang digelar di Aula
Saibatin Kanwil Kemenag Lampung, Kamis (14/8/2025).
Menurut Wamenag, nilai-nilai toleransi dan kerukunan sebenarnya telah lama
menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Indonesia, bahkan sebelum adanya
kebijakan formal dari pemerintah.
Ia menegaskan bahwa seluruh agama yang diakui di Indonesia mengajarkan
prinsip hidup damai dan saling menghargai dalam perbedaan.
"Sejak dahulu kita sudah hidup berdampingan dalam keberagaman tanpa
konflik besar. Jika ada yang mengatakan agama tidak mengajarkan toleransi, saya
siap menjadi orang pertama yang membantah," ujarnya tegas.
Mengenang masa kecilnya di Medan pada tahun 1960-an, Wamenag bercerita
tentang lingkungan tempat tinggalnya yang mayoritas non-Muslim, namun tetap
menjaga hubungan sosial yang erat.
"Waktu itu belum ada program resmi soal toleransi, tapi masyarakat
saling menjaga dan membantu, termasuk dalam kegiatan keagamaan," kisahnya.
Ia menegaskan bahwa pemahaman terhadap ajaran agama secara utuh merupakan
kunci utama dalam menjaga kerukunan.
Selain itu, ia juga menyatakan bahwa toleransi beragama memiliki peran
strategis dalam menjaga kekuatan dan kedaulatan bangsa di tengah tantangan
geopolitik global.
"Persatuan adalah benteng kita dari intervensi asing. Negara yang kuat
berasal dari masyarakat yang solid, termasuk dalam hal toleransi,"
tambahnya.
Wamenag juga menyoroti isu terorisme dan pentingnya penanganan yang akurat
agar tidak terjadi pelabelan negatif yang salah kaprah.
Ia menyebutkan bahwa Indonesia saat ini menempati peringkat ke-40 dalam
indeks terorisme global, menandakan situasi yang relatif aman, termasuk bagi
para investor.
Di akhir sambutannya, ia mengajak para tokoh agama untuk terus menanamkan
semangat persatuan dan menghindari narasi yang memecah belah bangsa.
"Jika ada tokoh yang menyuarakan perpecahan, kita harus waspada. Tugas
kita adalah menjaga persaudaraan dan memperkuat keutuhan Indonesia,"
tegasnya.
Sementara itu, Plt. Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Lampung, Erwinto,
menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mempererat hubungan antarumat
beragama serta mencegah potensi konflik sosial.
Dalam kesempatan tersebut juga dilakukan penandatanganan Deklarasi Damai
Tokoh Lintas Agama Provinsi Lampung.
"Kegiatan ini diikuti oleh sekitar 100 peserta yang terdiri dari
pejabat eselon 3 Kanwil Kemenag Provinsi Lampung, ketua majelis agama, pengurus
FKUB, serta para penggiat kerukunan lintas agama," jelas Erwinto.
Ia juga menambahkan bahwa sejak diterbitkannya Perpres No. 58 Tahun 2023,
pihaknya telah menjalankan program penguatan moderasi beragama secara intensif.
Tercatat sebanyak 6.005 ASN dan penggiat kerukunan telah mengikuti
sosialisasi dan pelatihan, sementara 250 orang mengikuti orientasi pelopor,
serta 1.650 orang telah dilatih sebagai penggerak moderasi beragama. (*)
Berita Lainnya
-
Pemprov Lampung Tegaskan Pengawasan Ketat Pangan Program MBG, Targetkan Nol Kasus Keracunan
Rabu, 10 September 2025 -
Rayakan HUT ke-24, RS Urip Sumoharjo Mantapkan Diri Jadi Rumah Sakit Rujukan Nasional
Rabu, 10 September 2025 -
Komitmen Perkuat SPIP, UIN Raden Intan Lampung Tingkatkan Tata Kelola yang Baik dan Sesuai Aturan
Rabu, 10 September 2025 -
Wajah Baru Nusakambangan, Warga Binaan Makin Berdaya dengan FABA
Rabu, 10 September 2025