• Kamis, 14 Agustus 2025

Peningkatan Status Bandara Raden Inten II Harus Dibarengi Pelayanan dan Fasilitas Unggul

Kamis, 14 Agustus 2025 - 13.26 WIB
22

Pakar transportasi dari Institut Teknologi Sumatera (Itera), Muhammad Abi Berkah Nadi. Foto: Ist

Kupastuntas.co, Bandar Lampung – Bandara Raden Inten II resmi kembali menyandang status sebagai bandara internasional. Kepastian tersebut tertuang dalam Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 37 Tahun 2025. Kembalinya status ini disambut positif berbagai pihak, termasuk pakar transportasi dari Institut Teknologi Sumatera (Itera), Muhammad Abi Berkah Nadi.

Menurut Abi, penetapan kembali status internasional ini merupakan angin segar bagi masyarakat Lampung. Ia menilai langkah tersebut bisa menjadi katalisator pertumbuhan ekonomi dan pariwisata di Provinsi Lampung.

"Namun, perlu diingat, status internasional harus diiringi dengan peningkatan fasilitas dan pelayanan di bandara. Saat ini masih banyak hal yang perlu dibenahi agar mampu memberikan pengalaman yang memuaskan bagi para penumpang," ujar dosen Teknik Sipil Itera itu dalam pernyataan tertulis, Kamis (14/8/2025).

Abi juga menyoroti pentingnya pengaturan harga tiket untuk rute internasional agar tetap kompetitif. Menurutnya, tarif yang terjangkau dapat menjadi daya tarik bagi wisatawan mancanegara untuk berkunjung ke Lampung.

"Dengan harga tiket yang bersaing, wisatawan asing akan lebih tertarik datang ke Lampung. Dampaknya tentu sangat besar, terutama bagi pelaku UMKM dan sektor ekonomi kreatif," tambahnya.

Ia menekankan bahwa peningkatan kualitas pelayanan harus menjadi prioritas, baik untuk penumpang domestik maupun internasional. Salah satu hal yang dianggap penting adalah ketersediaan transportasi umum dari dan menuju bandara.

"Sangat disayangkan, angkutan massal seperti Bus BRT yang sebelumnya melayani rute Bandara Raden Inten II ke Tanjung Karang kini sudah tidak beroperasi. Padahal, keberadaan transportasi publik yang efisien sangat penting untuk menunjang status internasional bandara," jelasnya.

Abi juga mendorong adanya konektivitas antarmoda yang baik, seperti BRT, taksi, maupun travel, terutama untuk menjangkau daerah-daerah yang belum dilayani angkutan umum secara maksimal.

"Jika konektivitas ini dibangun dengan baik, maka akan menciptakan sistem transportasi yang terintegrasi dan mendukung kemajuan sektor pariwisata serta perekonomian Lampung," tutupnya. (*)