• Rabu, 13 Agustus 2025

Miris! Jalan Rusak Kepung Komplek Perkantoran Pemkab Tanggamus, Bertahun-tahun Tak Diperbaiki

Rabu, 13 Agustus 2025 - 10.40 WIB
59

Kondisi jalan dilingkungan komplek perkantoran Pemkab Tanggamus semakin rusak parah dan membahayakan pengendara. Foto: Sayuti/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Tanggamus – Kondisi infrastruktur jalan di kompleks perkantoran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tanggamus semakin memprihatinkan. Sejumlah ruas jalan di kawasan pusat pemerintahan itu mengalami kerusakan cukup parah, mulai dari permukaan jalan yang bopeng, aspal mengelupas, hingga lubang-lubang besar yang membahayakan keselamatan pengguna jalan, terutama pengendara sepeda motor.

Kerusakan bahkan sudah mulai terasa sejak memasuki gerbang komplek Pemda, tepatnya di Jalan Sudirman atau yang lebih dikenal warga sebagai jalur dua Kampung Baru. Permukaan jalan di titik ini mulai retak, berlubang, dan ditutupi kerikil lepas yang mengganggu laju kendaraan.

Ironisnya, di ruas jalan ini berdiri sejumlah gedung dan fasilitas penting, seperti Sekretariat DPC PKB, Sekretariat Partai NasDem, Kantor Kepala Pekon Kampung Baru, Kantor Urusan Agama (KUA) Kotaagung Timur, Sekolah Luar Biasa (SLB), Gedung Sekretariat Kwartir Cabang (Kwarcab) Gerakan Pramuka, serta Taman Kanak-Kanak.

Titik kerusakan terparah dapat ditemui di ruas jalan depan Markas Komando (Mako) Polres Tanggamus, yang juga berada tepat di depan Gedung Kejaksaan Negeri, atau lebih dikenal masyarakat sebagai Simpang Enam Pemda.

Selain itu, kerusakan juga terjadi di jalan samping Kantor Bupati (Jalan Ahmad Yani) dan hampir di seluruh ruas jalan yang berada di dalam komplek perkantoran Pemda Tanggamus.

Tak hanya di lingkungan dalam, kondisi serupa juga ditemukan di sejumlah ruas jalan luar komplek, seperti Jalan Dalom Mangku Negara di wilayah Pekon Kampung Baru, serta Jalan Minak Mangkubumi di Pekon Talang Rejo. Kedua jalur ini merupakan bagian dari jalan lingkar luar pusat pemerintahan Kabupaten Tanggamus.

Di musim penghujan seperti saat ini, lubang-lubang di jalan lingkar Pemkab berubah menjadi genangan air berwarna cokelat menyerupai kolam. Kendaraan yang melintas sering memicu cipratan air ke arah pengendara lain maupun pejalan kaki, membuat perjalanan semakin tidak nyaman dan berisiko.

Jalan-jalan yang berlubang dan bergelombang tersebut tak hanya mengganggu kenyamanan, tetapi juga menjadi ancaman nyata keselamatan, khususnya bagi pengendara roda dua yang kerap terperosok atau harus menghindari lubang secara mendadak.

Kondisi semakin membahayakan karena badan jalan juga dipenuhi batu split, kerikil, dan pasir dari aspal yang rusak dan terkelupas, yang berpotensi membuat ban tergelincir.

Parahnya lagi, kerusakan ini seperti dibiarkan bertahun-tahun tanpa perbaikan berarti. Aspal yang terkelupas kian meluas, lubang semakin dalam, dan kondisi semrawut menjadi pemandangan sehari-hari bagi siapa pun yang melintas.

Keluhan pun datang dari para pegawai yang setiap hari melintasi jalur tersebut. Seorang pegawai Pemkab mengaku kerap was-was saat berkendara, terutama ketika musim hujan karena lubang jalan tergenang air dan sulit terlihat.

"Kalau hujan, lubangnya tertutup air, jadi bahaya sekali. Pernah teman saya jatuh gara-gara ban selip kena kerikil," ungkapnya.

Warga sekitar juga tak kalah geram. Seorang pedagang di sekitar Simpang Enam Pemda mengatakan kondisi ini sudah lama terjadi tanpa ada tindakan nyata.

"Sudah bertahun-tahun begini, kayak dibiarkan saja. Padahal ini kan pusat pemerintahan, malu kalau ada orang luar datang," keluhnya.

Selain mengancam keselamatan, kerusakan jalan di pusat pemerintahan ini juga menurunkan nilai estetika kawasan dan menimbulkan citra buruk terhadap Pemkab Tanggamus.

Banyak pendatang yang mengurus berbagai keperluan di lingkungan Pemda melontarkan kritik pedas terhadap kondisi ini.

“Mukanya Kabupaten Tanggamus saja seperti ini, jalan rusak di mana-mana, apalagi di luarnya,” ujar Ferdinan, seorang warga asal Talangpadang, Rabu (13/8/2025).

Masyarakat berharap pemerintah daerah segera mengambil tindakan konkret untuk memperbaiki kondisi jalan yang rusak tersebut. Mereka menilai, kawasan pusat pemerintahan seharusnya menjadi cerminan tata kelola infrastruktur yang baik dan memberikan rasa nyaman, bukan justru menyuguhkan pemandangan yang mencemaskan dan memalukan.

Hingga berita ini diterbitkan, belum ada keterangan resmi dari dinas terkait mengenai rencana perbaikan jalan-jalan rusak di kawasan tersebut. (*)