• Jumat, 15 Agustus 2025

BI Lampung dan Perbasi Gelar Kompetisi Basket QRIS 3x3 Siger Slam di Tiga Lokasi

Selasa, 12 Agustus 2025 - 13.51 WIB
16

Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Lampung, Bimo Epyanto, dalam acara Media Briefing, Selasa (12/8/2025). Foto: Ria/Kupastuntas.co

Sri

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Hingga Juni 2025, volume transaksi menggunakan QRIS di Provinsi Lampung telah mencapai 6,8 juta transaksi dengan jumlah pengguna sekitar 1,3 juta orang dan lebih dari 600 ribu merchant.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Lampung, Bimo Epyanto, menyampaikan hal tersebut dalam acara Media Briefing, Selasa (12/8/2025).

Ia mengatakan, BI Lampung terus mendorong perluasan implementasi QRIS, salah satunya lewat kegiatan QRIS 3x3 Siger Slam yang akan digelar pada 14–17 Agustus 2025.

Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi BI Lampung dengan Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi) Lampung serta Penyedia Jasa Pembayaran (PJP).

QRIS 3x3 Siger Slam adalah kompetisi basket 3 lawan 3 yang menggabungkan semangat olahraga anak muda dengan tren digitalisasi. Seluruh pembayaran selama kegiatan akan dilakukan secara nontunai menggunakan QRIS.

“Olahraga basket dekat dengan anak muda. Kami ingin memanfaatkan karakter mereka yang sudah terbiasa dengan teknologi digital untuk meningkatkan penggunaan QRIS. Harapannya, digitalisasi pembayaran ini bisa sampai ke pasar tradisional, koperasi, dan daerah-daerah yang belum terjangkau secara merata,” ujar Bimo.

Tahun ini, turnamen akan dilaksanakan di tiga lokasi: Tulang Bawang Barat (Tubaba) dan Pringsewu untuk babak penyisihan, serta Bandar Lampung sebagai tuan rumah babak final di Lampung City Mall.

"Tubaba dan Pringsewu dipilih karena menjadi pusat kegiatan basket di wilayahnya sekaligus menghubungkan kabupaten sekitar," ungkapnya.

Meski capaian QRIS di Lampung terus meningkat, Bimo mengakui sebarannya belum merata.

“Pesisir Barat menjadi salah satu daerah yang kemajuannya tertinggal karena keterbatasan infrastruktur telekomunikasi dan rendahnya kesadaran masyarakat. Dukungan dan edukasi tetap diperlukan agar transaksi nontunai membudaya,” tambahnya.

Ia mencontohkan penerapan QRIS di koperasi seperti Koperasi Merah Putih. Selain memudahkan pembayaran, penggunaan QRIS akan membuat pencatatan transaksi penerimaan dan pengeluaran lebih rapi serta akuntabel.

“Manfaatnya ganda, transaksi meningkat dan laporan keuangan koperasi tertata baik,” jelasnya.

Ketua DPD Perbasi Lampung, Fahrurrozie Sanzaya, menyampaikan terima kasih atas dukungan BI. Selain mendorong digitalisasi, turnamen ini juga menjadi ajang pencarian bibit atlet.

"Dalam dua tahun terakhir, pembinaan usia dini membuahkan hasil dengan lahirnya dua pemain asal Lampung yang kini memperkuat tim nasional,” ungkapnya.

Dengan kolaborasi ini, BI Lampung dan Perbasi berharap implementasi QRIS semakin meluas dan prestasi basket di Bumi Ruwa Jurai terus berkembang. (*)