Tak Kunjung Diperhatikan Pemda, Warga Benteng Jaya Tanggamus Secara Swadaya Perbaiki Jalan Rusak

Warga Pekon Benteng Jaya, Kecamatan Kotaagung, Kabupaten Tanggamus bergotong royong mengecor jalan rusak. Foto: Sayuti/Kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Tanggamus – Sinar matahari pagi memantul di genangan
air yang mengisi lubang-lubang di Jalan Desa Benteng Jaya, Senin (11/8/2025). Sejak
pukul tujuh, puluhan warga sudah berkumpul di sepanjang ruas jalan milik
Kabupaten Tanggamus ini. Mereka datang membawa cangkul, sekop, ember berisi
kerikil, dan semangat yang tak kalah panas dari teriknya matahari.
Dari anak muda dengan kaus santai hingga
bapak-bapak berpeci dan ibu-ibu yang membantu menyediakan minuman, semua larut
dalam semangat guyub rukun.
Suara tawa dan obrolan warga berpadu dengan
dentingan logam dan hentakan cangkul ke tanah, menciptakan harmoni khas kerja
bakti.
“Kalau hujan, jalan ini becek dan penuh
genangan. Kalau panas, debunya luar biasa. Sudah sering kami keluhkan, tapi
belum ada perbaikan dari pemerintah. Akhirnya, kami kerjakan sendiri,” ujar
Hendra, salah satu warga sambil menuang kerikil ke dalam lubang jalan.
Keluhan senada datang dari warga lainnya yang
mengaku sudah terlalu sering melihat pengendara motor terjatuh akibat terperosok
lubang jalan.
“Sudah banyak yang jatuh di sini, apalagi
malam hari karena penerangan minim. Belum lagi kendaraan cepat rusak,” kata
Ernila, seorang ibu rumah tangga yang sehari-hari mengantar anaknya ke sekolah
melewati jalur ini.
Mansurin, seorang pekebun yang juga ikut
dalam kerja bakti menuturkan, kerusakan jalan ini bukan hanya membuat hasil
panen sulit dipasarkan, tetapi juga menghambat mobilitas anak-anak menuju
sekolah.
“Mayoritas warga di sini pekebun. Kalau jalan
rusak begini, bawa panen ke pasar butuh waktu lama, biaya angkut jadi naik.
Anak-anak juga sering terlambat ke sekolah karena jalannya licin dan berlubang.
Kalau musim hujan, sepatu mereka penuh lumpur,” ujarnya.
Kerja bakti ini murni dilakukan secara
swadaya. Warga mengumpulkan dana dan material seadanya, lalu bersama-sama
menimbun lubang dan meratakannya.
Meskipun hasilnya belum sempurna, setidaknya
jalan lebih layak dilalui dan mengurangi risiko pengendara terjatuh.
Di balik suasana akrab, terselip nada
sindiran yang sulit disembunyikan. Jalan ini merupakan aset milik Kabupaten
Tanggamus, sehingga perawatannya sejatinya menjadi tanggung jawab pemerintah
daerah.
“Kami bukan ingin menggantikan tugas
pemerintah, tapi kalau terus menunggu, entah kapan jalan ini akan diperbaiki,”
kata Fadil, warga lainnya.
Umbul-umbul dan bendera merah putih yang
menghiasi pinggir jalan menambah semarak kerja bakti, seakan menjadi pengingat
bahwa gotong royong adalah warisan berharga bangsa ini.
Namun bagi warga Benteng Jaya, kerja bakti kali
ini juga menjadi pesan simbolis, yakni masyarakat bisa bergerak sendiri, tapi
pemerintah tidak boleh tinggal diam.
Menjelang siang, peluh bercampur debu di
wajah para warga berganti senyum puas. Meski hanya perbaikan sementara,
setidaknya jalan tak lagi menjadi ancaman bagi keselamatan pengguna.
Warga berharap, kerja bakti ini menjadi
sinyal kuat bagi pemerintah daerah untuk segera turun tangan melakukan perbaikan
permanen. (*)
Berita Lainnya
-
Pedagang Pasar Sukaraja Tanggamus Bertahan di Tengah Sepinya Pembeli
Senin, 11 Agustus 2025 -
Warga Keluhkan Jalan Rusak di Desa Bangun Rejo Tanggamus Tak Kunjung Diperbaiki
Senin, 11 Agustus 2025 -
Balai Besar TNBBS Tanggamus Keluarkan Panduan Keselamatan dari Serangan Harimau Sumatera
Jumat, 08 Agustus 2025 -
Kabar Duka, Sekretaris Disdukcapil Tanggamus Usman. SP Tutup Usia
Jumat, 08 Agustus 2025