Warga Suoh Lampung Barat Diduga Diserang Harimau, TNBBS Bentuk Tim Gabungan Investigasi

Warga Suoh Lampung Barat Diduga Diserang Harimau. Foto: Ist.
Kupastuntas.co, Lampung Barat - Seorang warga Pemangku Sinar Harapan, Pekon Suoh, Kecamatan Bandar Negeri Suoh, Kabupaten Lampung Barat (Lambar), Ujang Samsudin (35), ditemukan meninggal dunia dengan kondisi mengenaskan pada Kamis malam (7/8/2025), setelah sebelumnya dilaporkan hilang sejak sore hari.
Korban ditemukan di kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS), tepatnya di wilayah Seluangan, sekitar pukul 19.30 WIB.
Jasad korban ditemukan di semak belukar berjarak sekitar 250 meter dari lokasi kebunnya. Lokasi penemuan berada di dalam kawasan TNBBS, pada titik koordinat 428861 (X) dan 9430352 (Y).\
Setelah ditemukan, warga mengevakuasi jenazah korban ke rumah duka dan pihak keluarga merencanakan pemakaman pada Jumat (8/8/2025).
Kepala Balai Besar TNBBS, Hifzon Zawahiri, menyampaikan rasa duka yang mendalam atas peristiwa tragis tersebut. Ia mengatakan bahwa berdasarkan informasi awal yang diterima dari warga setempat, korban diketahui tidak kembali ke rumah setelah pergi ke kebun pada Kamis sore.
"Pihak keluarga yang khawatir kemudian menyusul ke lokasi kebun dan mendapati sepeda motor serta topi milik korban masih berada di tempat. Hal itu memicu kekhawatiran warga yang kemudian melakukan pencarian bersama-sama,” kata Hifzon dalam keterangan tertulis, Jumat (8/8/2025).
Baca juga : Lagi! Ditemukan Mayat Warga Lampung Barat Tewas Mengenaskan di Kebun Diduga Diserang Harimau
Dalam proses pencarian yang dilakukan secara gotong royong oleh warga, ditemukan sejumlah petunjuk yang mengarah pada keberadaan korban, antara lain sisa pakaian dengan bercak darah yang tersebar di sekitar lokasi. Tak lama setelah itu, korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia tidak jauh dari lokasi temuan tersebut.
Dugaan sementara mengarah pada serangan satwa liar, yakni harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae), mengingat lokasi kejadian berada dalam kawasan konservasi dan terdapat tanda-tanda yang menunjukkan interaksi dengan satwa predator. Namun, Hifzon menegaskan bahwa dugaan tersebut masih memerlukan pembuktian lebih lanjut dan saat ini tengah dalam proses verifikasi oleh tim yang berwenang.
Menindaklanjuti kejadian tersebut, Kepala Balai Besar TNBBS langsung memerintahkan Kepala Bidang Wilayah II Liwa untuk segera membentuk tim gabungan guna melakukan investigasi menyeluruh.
Tim gabungan tersebut melibatkan unsur dari Balai Besar TNBBS, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu–Lampung, TNI, Polri, Pemerintah Kabupaten Lampung Barat, serta perangkat pekon setempat.
Tim ini memiliki sejumlah tugas pokok, antara lain:
- Melakukan investigasi lapangan untuk memastikan penyebab kematian korban berdasarkan bukti forensik, hasil identifikasi di lokasi, serta pemeriksaan medis.
- Melakukan pengamanan dan sterilisasi area tempat kejadian untuk menghindari kemungkinan terulangnya insiden serupa.
- Menyusun dan melaksanakan langkah-langkah mitigasi guna mengurangi potensi konflik antara manusia dan satwa liar di wilayah penyangga kawasan konservasi.
- Memberikan edukasi, sosialisasi, serta penyadartahuan kepada masyarakat di sekitar lokasi kejadian agar lebih memahami risiko keberadaan satwa liar dan mengetahui langkah-langkah pencegahan yang dapat diambil.
"Langkah-langkah ini penting dilakukan, bukan hanya untuk kepentingan investigasi, tapi juga sebagai upaya jangka panjang dalam menciptakan harmoni antara kehidupan manusia dan satwa liar di sekitar kawasan konservasi,” jelas Hifzon.
Ia menambahkan bahwa TNBBS berkomitmen untuk memastikan keselamatan masyarakat yang tinggal di sekitar hutan lindung, tanpa mengesampingkan upaya perlindungan terhadap satwa yang menjadi bagian penting dari ekosistem.
Peristiwa ini menambah daftar panjang konflik antara manusia dan satwa liar di wilayah penyangga kawasan konservasi. Oleh karena itu, koordinasi lintas sektor dan peningkatan kewaspadaan masyarakat menjadi kunci penting dalam menekan risiko insiden serupa di masa mendatang.
Hingga berita ini diturunkan, proses investigasi dan pendalaman oleh tim gabungan masih berlangsung di lokasi kejadian. (*)
Berita Lainnya
-
Masa Jabatan 60 Peratin di Lampung Barat Diperpanjang Dua Tahun, Berikut Daftarnya
Minggu, 10 Agustus 2025 -
ASN Bappeda Lampung Barat yang Hilang Ditemukan Selamat, Kini dalam Perjalanan Pulang
Sabtu, 09 Agustus 2025 -
ASN Bappeda Lampung Barat Dilaporkan Hilang, Terakhir Pamit ke OKU Selatan
Jumat, 08 Agustus 2025 -
Jabatan Kabid Salah Tempat, BKPSDM Lambar Klaim Hanya Kesalahan Penulisan
Jumat, 08 Agustus 2025