• Minggu, 10 Agustus 2025

Transaksi Misi Dagang Jatim dan Lampung Tembus Rp1 Triliun

Jumat, 08 Agustus 2025 - 16.21 WIB
19

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa bersama Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal. Foto: Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Misi dagang yang dilakukan oleh Pemprov Jawa Timur dan Pemprov Lampung yang digelar sejak, Rabu (7/8/2025), mencatatkan nilai transaksi sebesar Rp1.055.340.950.000.

Kegiatan misi dagang dan investasi tersebut merupakan langkah strategis dalam mendorong konektivitas ekonomi, memperkuat perdagangan antardaerah, serta meningkatkan potensi sektor unggulan masing-masing provinsi.

Dari total transaksi tersebut, nilai penjualan yang berhasil dilakukan oleh Pemprov Jawa Timur mencapai Rp800.440.950.000, sementara nilai pembelian produk asal Lampung tercatat sebesar Rp254.900.000.000.

Adapun komoditas unggulan yang menjadi daya tarik dari sisi penjualan Jawa Timur meliputi kopi, rokok, gula merah batu dan cair, aneka makanan laut, anak ayam petelur, ternak sapi, rempah jahe benih tanaman pangan dan hortikultura, mesin las dan barang dagangan umum.

Sementara dari sisi pembelian, Jawa Timur mengimpor sejumlah komoditas strategis dari Lampung seperti rajungan kupas, karet lump, aneka udang dan ikan pangasius, arang batok kelapa, udang vaname dan jagung.

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menyatakan bahwa misi dagang ini merupakan bukti konkret bahwa sinergi antardaerah menjadi fondasi penting dalam membangun ketahanan dan pertumbuhan ekonomi nasional.

"Kolaborasi antar provinsi seperti ini harus terus diperluas, bukan hanya untuk peningkatan perdagangan, tapi juga untuk membuka jalan investasi dan industrialisasi komoditas unggulan daerah," ujar Khofifah dalam keterangan tertulis nya, Jum'at, (8/8/2025).

Sementara itu Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal, menegaskan kesiapan Lampung menjadi mitra dagang strategis bagi provinsi lain, khususnya dalam sektor pertanian, perikanan, dan hasil bumi.

"Kami menyambut baik kerja sama ini. Harapannya, pelaku usaha lokal juga bisa mengambil peran lebih aktif dalam rantai perdagangan antardaerah," kata Gubernur Lampung.

Selain melibatkan pelaku usaha besar, misi dagang ini juga memberi ruang luas bagi pelaku UMKM untuk memperluas pasar dan menjalin kemitraan dagang.

"Pemerintah daerah berharap agar kegiatan serupa dapat rutin dilakukan bersama provinsi lainnya guna memperkuat ekosistem perdagangan domestik yang inklusif," tutupnya. (*)