• Minggu, 10 Agustus 2025

Polisi Hilang di Laut Pesibar Lampung Ditemukan Meninggal Dunia

Jumat, 08 Agustus 2025 - 13.24 WIB
95

Proses evakuasi jenazah Bripda Alfindo, korban tenggelam, dilakukan setelah ditemukan sekitar 1,6 kilometer dari titik awal korban dilaporkan hilang pada Rabu (6/8/2025). Foto: Ist.

Kupastuntas.co, Pesisir Barat - Bripda Alfindo Ziotri (22), anggota Banit Satres Narkoba Polres Pesisir Barat, ditemukan meninggal dunia di perairan Pantai Goa Matu, Pekon Way Sindi Hanuan, Kecamatan Karya Penggawa, Kabupaten Pesisir Barat, pada Jumat (8/8/2025), setelah tiga hari dinyatakan hilang akibat terseret ombak.

Jasad korban pertama kali ditemukan oleh seorang nelayan sekitar pukul 06.50 WIB saat melaut di perairan antara Goa Matu dan Pulau Pisang. Lokasi penemuan berada sekitar 1,6 kilometer dari titik awal korban dilaporkan hilang pada Rabu (6/8/2025) sore.

"Alhamdulillah, korban sudah ditemukan. Lokasinya sekitar satu mil dari titik kejadian,” ujar Kepala BPBD Pesisir Barat, Imam Habibudin.

Setelah berhasil dievakuasi, jasad korban dibawa ke UPTD Puskesmas Pesisir Tengah untuk pemeriksaan awal, sebelum diberangkatkan ke rumah duka di Kota Gajah, Kabupaten Lampung Tengah.

"Jenazah langsung kami serahkan kepada keluarga untuk dimakamkan,” tambah Imam.

Baca juga : Anggota Polres Pesisir Barat Hilang Terseret Arus Laut

Kejadian nahas ini bermula saat Bripda Alfindo terseret ombak saat berada di kawasan Pantai Goa Matu pada Rabu sore. Kondisi gelombang yang tinggi dan arus laut yang kuat menyulitkan upaya pertolongan di detik-detik awal.

Sejak dilaporkan hilang, pencarian dilakukan secara intensif oleh tim SAR gabungan yang terdiri dari BPBD, Basarnas, Polri, TNI, serta para nelayan setempat.

Kepergian Bripda Alfindo menimbulkan duka mendalam bagi keluarga, kerabat, dan rekan-rekannya di Polres Pesisir Barat.

Almarhum dikenal sebagai sosok muda yang ramah dan berdedikasi dalam menjalankan tugasnya sebagai anggota kepolisian.

Pantai Goa Matu, yang dikenal dengan keindahan alamnya, juga memiliki risiko tinggi, terutama saat musim gelombang besar. Peristiwa ini menjadi pengingat penting akan perlunya kewaspadaan dan keselamatan di kawasan wisata bahari. (*)