• Minggu, 10 Agustus 2025

Kadin Lampung Sebut Banyak Peluang Kerja Sama Strategis dengan Jatim Usai Misi Dagang

Jumat, 08 Agustus 2025 - 15.35 WIB
20

Misi dagang Pemprov Jatim dan Lampung yang berlangsung di Swiss-Belhotel, Kamis (7/8/2025). Foto: Ist.

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Provinsi Lampung Bidang Industri dan Perdagangan, Munir Abdul Haris, menyebut Provinsi Lampung memiliki banyak peluang kerja sama strategis dengan Provinsi Jawa Timur pasca gelaran Misi Dagang yang berlangsung di Bandar Lampung, Kamis (7/8/2025).

Munir menyampaikan bahwa Misi Dagang Jatim-Lampung bukanlah yang pertama kali digelar. Sebelumnya, kegiatan serupa juga dilakukan pada tahun 2022.

"Alhamdulillah kemarin sudah dibuka Misi Dagang Jatim dengan Lampung. Tahun ini diikuti oleh 153 pelaku usaha, terdiri dari 100 pengusaha asal Lampung dan 53 dari Jawa Timur. Ini membuka banyak peluang kerja sama lintas sektor," ujar Munir, saat dimintai keterangan, Jumat (8/8/2025). 

Munir menjelaskan, hasil pertemuan pelaku usaha dari dua provinsi tak hanya mencatat transaksi perdagangan, tetapi juga menjalin kesepahaman awal terkait kemitraan jangka panjang di berbagai sektor seperti pertanian, kelautan dan perikanan, jasa industri kreatif, hingga penyediaan bahan baku industri.

"Lampung memiliki sejumlah komoditas unggulan seperti rajungan, udang vaname, arang batok, karet lump, dan jagung. Sementara Jawa Timur memiliki produk-produk yang diminati seperti rokok, kopi, gula merah, seafood, sapi, benih tanaman, mesin las, hingga DOC & Pullet," jelasnya.

Ia menilai kekuatan ekonomi masing-masing daerah dapat disinergikan untuk memperkuat rantai pasok domestik sekaligus menekan biaya logistik antarwilayah.

"Nanti akan kita sinergikan bersama. Misalnya, kebutuhan Lampung bisa dipenuhi dari Jatim, dan sebaliknya, Jatim bisa mengandalkan suplai dari Lampung," tambahnya.

Lebih lanjut, Munir menyebut bahwa kolaborasi antarprovinsi seperti ini merupakan langkah strategis dalam membangun ketahanan ekonomi nasional berbasis kekuatan lokal.

"Kerja sama antardaerah akan memperkuat kontribusi sektor riil terhadap pertumbuhan ekonomi daerah," tegasnya.

Dalam kesempatan tersebut, Munir yang juga merupakan anggota Komisi III DPRD Provinsi Lampung, turut mengapresiasi rencana investasi dari investor asal Kediri, Jawa Timur, yang akan membangun pabrik gula merah di Lampung. Proyek tersebut ditargetkan mulai beroperasi pada tahun 2026.

"Kita sambut baik rencana ini karena akan mempercepat hilirisasi sektor pertanian dan menciptakan lapangan kerja baru di Lampung," katanya.

Menurutnya, total nilai transaksi dalam ajang Misi Dagang Jatim-Lampung tahun 2025 mencapai Rp1,055 triliun, naik signifikan dibandingkan tahun sebelumnya.

"Alhamdulillah, di tengah ketidakpastian ekonomi global, nilai transaksi dalam misi dagang kali ini mampu menembus angka lebih dari Rp1 triliun," pungkas Munir. (*)