• Sabtu, 16 Agustus 2025

DPRD Lampung Dorong Hilirisasi Komoditas Unggulan Hadapi Tarif Ekspor Baru dari AS

Jumat, 08 Agustus 2025 - 15.18 WIB
24

Ketua Komisi II DPRD Provinsi Lampung, Ahmad Basuki. Foto: Dok.

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Ketua Komisi II DPRD Provinsi Lampung, Ahmad Basuki, mendorong pemerintah daerah untuk mempercepat hilirisasi komoditas unggulan daerah sebagai langkah strategis menghadapi kebijakan tarif baru dari Pemerintah Amerika Serikat (AS).

Untuk diketahui, AS resmi menetapkan bea masuk sebesar 19 persen untuk sejumlah produk ekspor asal Indonesia, termasuk produk-produk unggulan dari Lampung. Sementara itu, Indonesia tetap membuka keran impor dari AS dengan tarif 0 persen.

Kondisi ini dinilai berpotensi menurunkan daya saing komoditas Lampung seperti kopi, kakao, nanas kaleng, karet, hingga hasil pertanian dan perikanan lainnya di pasar internasional.

"Upaya hilirisasi penting dilakukan, jangan hanya mengekspor bahan setengah jadi. Kalau bisa, kita kirim produk jadi agar ada nilai tambah dari komoditas unggulan yang kita miliki,” ujar Abas, sapaan akrab Ahmad Basuki, saat diwawancarai, Jumat (8/8/2025).

Menurutnya, kebijakan tarif tersebut justru bisa menjadi peluang bagi Indonesia untuk membuka pasar baru ekspor di luar Amerika.

"Ini tantangan sekaligus peluang. Kita bisa mulai membuka jalur ekspor baru ke kawasan Eropa, Timur Tengah, dan negara-negara lain yang lebih terbuka,” katanya.

Abas juga menekankan pentingnya penguatan sektor pertanian untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Lampung, mengingat mayoritas warga masih menggantungkan hidup pada sektor ini.

"Cara paling cepat mensejahterakan masyarakat Lampung adalah dengan mensejahterakan petaninya. Maka pemerintah harus hadir dari hulu sampai hilir,” tegasnya.

Ia pun meminta pemerintah untuk memberikan intervensi konkret di sektor pertanian, mulai dari penyediaan benih berkualitas, ketersediaan pupuk tepat waktu, hingga fasilitas dan stabilitas harga.

"Pemerintah perlu membangun kerja sama baik di tingkat nasional maupun internasional dalam mengembangkan komoditas unggulan kita,” tandasnya. (*)