• Kamis, 07 Agustus 2025

Pemkab Lampung Tengah Dorong Penguatan Ekonomi Daerah Lewat Sektor Peternakan Sapi

Kamis, 07 Agustus 2025 - 12.02 WIB
19

Focus Group Discussion (FGD) yang digelar di Training Center Great Giant Foods (GGF), Kecamatan Terbanggi Besar, Rabu (6/8/2025). Foto: Ist.

Kupastuntas.co, Lampung Tengah - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Tengah terus mendorong penguatan peran sektor jasa keuangan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi daerah, khususnya di sektor peternakan sapi.

Hal ini dibahas dalam kegiatan Focus Group Discussion (FGD) yang digelar di Training Center Great Giant Foods (GGF), Kecamatan Terbanggi Besar, Rabu (6/8/2025).

Kegiatan FGD tersebut dihadiri langsung oleh Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setdakab Lampung Tengah, Rusmadi, yang mewakili Bupati Lampung Tengah Ardito Wijaya.

Dalam sambutannya, Rusmadi menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas kehadiran Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Lampung serta pihak perbankan yang turut mendukung pengembangan ekonomi lokal melalui sektor peternakan.

"Atas nama Pemerintah Kabupaten Lampung Tengah, kami mengucapkan terima kasih atas perhatian OJK dan perbankan. Ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan sebelumnya yang membahas kemitraan antara GGF dan para peternak lokal,” ujar Rusmadi.

Ia juga menyampaikan bahwa Lampung Tengah memiliki potensi besar dengan populasi sekitar 364.000 ekor sapi, yang kemungkinan merupakan jumlah terbanyak di Provinsi Lampung.

Rusmadi menambahkan, kolaborasi multipihak sangat diperlukan untuk meningkatkan kapasitas produksi, kesejahteraan peternak, serta menjaga ketahanan ekonomi daerah.

Ia berharap sektor jasa keuangan dapat memperluas akses pembiayaan bagi peternak, terutama dalam hal penggemukan sapi yang memiliki nilai tambah tinggi.

Sementara itu, Deputi Direktur OJK Provinsi Lampung, Nurwanto, mengungkapkan alasan pihaknya memilih Lampung Tengah sebagai lokasi penguatan program Pengembangan Ekonomi Daerah (PED).

Menurutnya, Lampung Tengah memiliki ekosistem peternakan yang sudah berjalan dan berpotensi besar untuk dikembangkan secara berkelanjutan.

"Selain menghasilkan daging sapi, peternakan di sini juga sudah memproduksi susu segar yang didistribusikan ke berbagai wilayah. Ini menunjukkan bahwa sektor ini memiliki nilai ekonomi tinggi,” ujar Nurwanto.

Namun demikian, ia juga menyoroti adanya penurunan jumlah mitra peternak yang menjadi tantangan dalam pengembangan ekosistem.

Nurwanto menambahkan, penurunan jumlah peternak mitra bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari keterbatasan akses permodalan hingga wabah penyakit ternak yang sempat melanda. 

Hal ini tentunya menjadi pertimbangan bagi lembaga keuangan dalam menyalurkan pembiayaan.

Melalui forum ini, OJK berharap tercipta solusi konkret untuk menjawab tantangan yang dihadapi para peternak.

Salah satunya adalah dengan membuka ruang diskusi antara perbankan, perusahaan mitra, dan pemerintah daerah guna memperkuat ekosistem pembiayaan yang aman dan berkelanjutan.

Kegiatan FGD ini juga dihadiri oleh sejumlah pihak penting, antara lain Dinas Peternakan Provinsi Lampung, perwakilan dari Bank BRI, Bank BNI, Bank Mandiri, Bank Syariah Indonesia (BSI), Jasindo, serta undangan terkait lainnya.

Seluruh pihak menyatakan komitmennya untuk bersinergi dalam mendukung sektor peternakan di Lampung Tengah.

Dengan sinergi antara sektor jasa keuangan dan pelaku peternakan, diharapkan Lampung Tengah dapat memperkuat posisi sebagai salah satu sentra produksi sapi terbesar di Provinsi Lampung, sekaligus meningkatkan kesejahteraan peternak dan perekonomian masyarakat secara luas. (*)