Kupastuntas,.co, Bandar Lampung - Kerajaan Adat Paksi Pak Sekala Brak Kepaksian Pernong menyampaikan duka cita mendalam atas wafatnya Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Pesisir Barat, Pieter, S.E., yang tutup usia pada Kamis, 7 Agustus 2025.

Ucapan belasungkawa disampaikan langsung oleh SPDB Drs. Pangeran Edward Syah Pernong, S.H., M.H., Sultan Sekala Brak Yang Dipertuan ke-23 Kepaksian Pernong, mewakili Gedung Dalom, para suku sumbai, sabatin marga, dan seluruh kerabat Paksi Pak Sekala Brak.

"Atas nama Gedung Dalom Kepaksian Pernong, Paksi Pak Sekala Brak, dalam duka cita yang mendalam kami atas nama pribadi dan kerabat gedung dalom Kepaksian Pernong hingga seluruh suku sumbai maupun para sabatin marga yang menjadi kerabat dekat Kepaksian Pernong Paksi Pak Sekala Brak mengucapkan belasungkawa atas berpulangnya Schabot, Rekan, Saudara kami Pieter, S.E, Ketua DPC PDIP Kabupaten Pesisir Barat,” ujar Sultan Edward Syah Pernong.

Ia mendoakan agar almarhum mendapatkan tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Esa dan keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan serta ketabahan.

Baca juga : Kabar Duka, Ketua DPC PDI Perjuangan Pesisir Barat Pieter Meninggal Dunia di RSUD Abdul Moeloek

Menurut Sultan Edward, Pieter dikenal sebagai sosok yang bersahaja, menjunjung tinggi nilai-nilai adat, serta aktif membangun jembatan silaturahmi antara elemen politik dan adat.

"Kepergian beliau adalah kehilangan besar, tidak hanya bagi partainya, tetapi juga bagi kami sebagai bagian dari masyarakat adat," imbuhnya.

Kabar wafatnya Pieter disampaikan oleh Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Lampung, Sudin, yang merupakan adik kandung almarhum.

Dalam keterangannya, Sudin menyampaikan ucapan duka mendalam dan memohon doa dari seluruh kader serta masyarakat.

“Innalillahi wainnailaihi rajiun. Telah berpulang ke Rahmatullah, kakak kami tercinta Bapak Pieter, Ketua DPC PDI Perjuangan Pesisir Barat, pada pukul 01.30 WIB di RSUD Abdul Moeloek. Semoga amal ibadahnya diterima di sisi Tuhan Yang Maha Esa, dilapangkan kuburnya, dan keluarga diberikan ketabahan,” ujar Sudin.

Sudin menambahkan, almarhum sempat menjalani perawatan intensif selama beberapa waktu terakhir akibat penyakit gagal ginjal yang dideritanya. Pieter telah rutin menjalani proses cuci darah sebelum akhirnya menghembuskan napas terakhir di rumah sakit.

Jenazah almarhum dimakamkan pada hari yang sama, Kamis, 7 Agustus 2025, pukul 13.00 WIB di Pemakaman Arnas, setelah sebelumnya disemayamkan di rumah duka.

Di mata kolega dan masyarakat, Pieter dikenal sebagai sosok yang loyal, pekerja keras, dan baik. 

Kepergian Pieter meninggalkan duka mendalam tidak hanya bagi keluarga dan partainya, tetapi juga bagi masyarakat luas yang mengenalnya sebagai pribadi yang rendah hati, inklusif, dan menjunjung nilai persatuan. (*)