Tangis Pecah di Rumah Duka 2 Kuli Angkut Tewas di Tanjakan Mbah Marijan

Suasana duka di rumah salah seorang korban kecelakaan di Pekon Banding Agung, Kecamatan Talang Padang, Kabupaten Tanggamus. Foto: Ist.
Kupastuntas.co, Tanggamus - Suasana duka menyelimuti Pekon Banding Agung, Kecamatan Talang Padang, Kabupaten Tanggamus. Isak tangis menyatu dengan lantunan doa dari dua rumah yang kini tak lagi sama.
Mansur (40) dan Masturi (50), dua sahabat karib sekaligus tulang punggung keluarga, menjadi korban jiwa dalam kecelakaan maut truk kelapa di tanjakan maut Mbah Marijan, Senin pagi (4/8/2025).
Pagi itu, seperti biasa, mereka berangkat menjemput rezeki. Tak ada firasat buruk. Tak ada pesan perpisahan. Namun takdir berkata lain, truk Mitsubishi Colt Diesel BE 8381 ZX yang mereka tumpangi terguling saat menuruni tanjakan curam di Jalan Lintas Barat (Jalinbar), Pekon Sedayu, Kecamatan Semaka.
Truk yang melaju dari arah Pesisir Barat menuju Kotaagung itu diduga mengalami rem blong. Kendaraan oleng, terguling, dan akhirnya tersandar di tebing.
Kecelakaan terjadi tepat pukul 06.05 WIB, di saat sebagian besar warga masih sibuk memulai aktivitas pagi.
Dua Nyawa Melayang, Lima Terluka
Mansur meninggal dunia di lokasi kejadian. Masturi sempat dilarikan ke rumah sakit, namun menghembuskan napas terakhir di perjalanan.
Di rumah duka, tangis keluarga pecah tak tertahankan. Rahman, kerabat korban, menyebut kabar tersebut datang seperti petir di siang bolong.
"Istri korban menangis histeris. Pagi-pagi beliau pamit kerja seperti biasa. Nggak nyangka jadi pamit selamanya," ucapnya lirih, Selasa (5/8/2025).
Baca juga : 2 Kuli Angkut Tewas Tertimpa Kelapa saat Truk Terguling di Tanjakan Mbah Marijan Tanggamus
Tiga penumpang lainnya yakni Pudori (50), Tiko Prawiro (35), dan Naja (18) mengalami luka berat dan kini dirawat intensif di RS Mitra Husada Pringsewu. Sementara sang sopir, Martin (38), dan seorang penumpang depan, Muhaimin (35), selamat meski tetap menjalani observasi medis.
Sosok Pekerja Keras yang Takkan Kembali
Bagi warga Banding Agung, kepergian Mansur dan Masturi bukan sekadar kehilangan. Mereka dikenal sebagai sosok pekerja keras, periang, dan ringan tangan.
Keduanya kerap berangkat bersama mencari nafkah ke luar daerah. Kini, hanya kenangan yang tertinggal.
"Mereka itu orang baik, nggak pernah neko-neko. Selalu kerja keras buat anak-istri," kata salah satu tetangga yang turut hadir di rumah duka.
Polisi Selidiki Penyebab, Imbau Waspada Jalur Curam
Kasat Lantas Polres Tanggamus, Iptu I Made Agus Dwi Dayana, menyebut pihaknya tengah menyelidiki lebih lanjut penyebab kecelakaan. Dugaan sementara, sistem pengereman tidak berfungsi dengan baik.
"Kami sudah olah TKP dan amankan kendaraan. Fokus saat ini pada pemeriksaan teknis truk dan pengumpulan data lapangan," ujarnya.
Kerugian materiil diperkirakan mencapai Rp60 juta. Namun lebih dari itu, kehilangan nyawa dan luka mendalam yang dirasakan keluarga tak ternilai.
Peringatan untuk Semua: Jalan Curam, Nyawa Taruhannya
Tanjakan Mbah Marijan bukan kali ini saja memakan korban. Kontur jalan yang menurun tajam dan rawan longsor memang kerap menyulitkan pengemudi, terlebih kendaraan berat.
Polisi mengimbau para sopir, khususnya angkutan barang, untuk selalu memastikan kondisi kendaraan prima sebelum melintas.
"Kami turut berduka cita yang sedalam-dalamnya. Semoga keluarga diberikan ketabahan, dan para korban luka segera pulih. Mari lebih waspada di jalan, karena di balik setir ada nyawa yang dipertaruhkan," pungkas Iptu Made. (*)
Berita Lainnya
-
Polisi Bekuk Pencuri Mobil L300 di Ulubelu Tanggamus, Rekan Pelaku Masih Buron
Selasa, 05 Agustus 2025 -
Satu Lagi Pejabat Eselon II Tanggamus Mundur
Selasa, 05 Agustus 2025 -
3.362 Siswa di Pugung Tanggamus Terima Program Makan Bergizi Gratis
Selasa, 05 Agustus 2025 -
2 Kuli Angkut Tewas Tertimpa Kelapa saat Truk Terguling di Tanjakan Mbah Marijan Tanggamus
Senin, 04 Agustus 2025