• Selasa, 05 Agustus 2025

Pengamat Soroti Pertumbuhan Ekonomi Lampung, Tekankan Pentingnya Hilirisasi dan Infrastruktur

Selasa, 05 Agustus 2025 - 17.07 WIB
10

Akademisi Ekonomi Universitas Lampung (Unila), Usep Syaipudin. Foto: Ist

Sri

Kupastuntas.co, Bandar Lampung – Provinsi Lampung mencatat pertumbuhan ekonomi sebesar 5,09 persen secara tahunan (year-on-year) pada kuartal II tahun 2025, meningkat dibandingkan capaian kuartal II tahun sebelumnya yang sebesar 4,80 persen. Angka ini menandakan pemulihan dan ekspansi ekonomi daerah yang terus berlanjut setelah tekanan pandemi serta tantangan global.

Akademisi Ekonomi Universitas Lampung (Unila), Usep Syaipudin, menyatakan bahwa pertumbuhan tersebut menunjukkan aktivitas ekonomi Lampung yang relatif kuat dan telah melampaui ambang batas pertumbuhan moderat, yang biasanya berada di angka sekitar 4 persen.

“Secara kuartalan (quarter-to-quarter), ekonomi Lampung bahkan melonjak hingga 9,33 persen, sebuah kenaikan yang cukup signifikan,” ujar Usep saat diwawancarai, Selasa (5/8/2025).

Salah satu sektor penyumbang pertumbuhan tertinggi adalah Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan, yang mengalami kenaikan 29,26 persen secara kuartalan. Namun, secara tahunan, sektor Industri Pengolahan dan Ekspor Barang dan Jasa menjadi yang paling konsisten dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Lampung.

Meski hasilnya menggembirakan, Usep mengingatkan perlunya strategi komprehensif agar momentum ini dapat dipertahankan dan pembangunan ekonomi lebih inklusif. “Diperlukan dorongan hilirisasi dan industrialisasi sektor unggulan agar nilai tambah komoditas lokal meningkat,” jelasnya.

Selain itu, perluasan dan diversifikasi pasar untuk komoditas pertanian dan perkebunan menjadi penting agar Lampung tidak hanya bergantung pada pasar tradisional.

Pembangunan infrastruktur ekonomi juga menjadi kunci, termasuk peningkatan transportasi, energi, serta digitalisasi guna mendukung konektivitas antarwilayah.

Usep juga menekankan pentingnya mengembangkan sektor jasa dan pariwisata sebagai sumber pertumbuhan baru yang berbasis potensi lokal.

“Terakhir, peningkatan kualitas sumber daya manusia di sektor-sektor produktif sangat diperlukan agar dapat menjawab kebutuhan pasar kerja dan industri yang terus berkembang,” tutupnya. (*)