Pemprov Lampung Perkuat Pertumbuhan Ekonomi Mulai dari Desa

Sekretaris Daerah Provinsi Lampung, Marindo Kurniawan, saat dimintai keterangan, Selasa (5/8/2025). Foto: Ria/kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Pertumbuhan ekonomi yang berhasil dicapai oleh Provinsi Lampung saat ini tidak bisa dilepaskan dari peran aktif pemerintah, baik di tingkat pusat, provinsi, maupun kabupaten/kota.
Sekretaris Daerah Provinsi Lampung, Marindo Kurniawan mengatakan, indikator utama pertumbuhan ekonomi dapat dilihat dari bulan ke bulan maupun dari tahun ke tahun dan seluruh aspek ini perlu dianalisis secara komprehensif.
"Pertumbuhan ekonomi itu kita lihat dari month-on-month atau dari year-to-year. Nah ini semua menjadi faktor dianalisa. Insyaallah kita selalu optimis angka pertumbuhan ekonomi bisa meningkat," kata Marindo, saat dimintai keterangan, Selasa (5/8/2025).
Menurutnya, salah satu kebijakan strategis yang dinilai memberikan dampak langsung terhadap peningkatan ekonomi masyarakat adalah penetapan harga hasil pertanian oleh pemerintah pusat.
"Presiden menetapkan harga gabah dari sebelumnya Rp5.500 menjadi Rp6.500. Kebijakan ini memberikan tambahan penerimaan bagi petani, yang secara langsung berdampak pada peningkatan kesejahteraan mereka," ujarnya.
Tak hanya gabah, harga jagung pun mengalami kenaikan dari Rp4.500 menjadi Rp5.500. Peningkatan ini semakin memperkuat daya beli dan pendapatan petani, terutama yang tinggal di desa, tempat sebagian besar masyarakat miskin berada.
"Presiden menetapkan harga gabah menjadi 6.500 yang tadinya 5.500 dan jagung 4.500 menjadi 5.500. Ini menyebabkan petani mempunyai penerimaan yang bertambahnya maka ini berdampak terhadap kesejahteraan petani di desa," kata dia.
Selain dukungan dari pemerintah pusat, Pemerintah Provinsi Lampung juga turut mendorong pertumbuhan ekonomi desa melalui penyediaan sarana dan prasarana pertanian.
"Kami menyediakan alat pengering atau dryer.dan Rice Milling Unit (RMU) agar petani bisa mengolah hasil panennya sendiri. Dengan begitu, nilai tambah dari pertanian tetap tinggal di desa," jelasnya.
Ia menegaskan bahwa pembangunan yang fokus pada desa merupakan strategi tepat dalam memperkuat fondasi ekonomi daerah.
"Jika nilai tambah tetap di desa, maka pertumbuhan ekonomi juga akan terjadi di desa. Dan karena masyarakat miskin banyak berada di desa, maka mereka juga yang paling banyak menerima manfaatnya," tutupnya. (*)
Berita Lainnya
-
Rektor UIN RIL Tekankan Program Kampus Selaras dengan Program Prioritas Nasional
Selasa, 05 Agustus 2025 -
MAN 2 Bandar Lampung Siap Hadapi ANBK 2025, 45 Siswa Ikut Uji Mutu Nasional
Selasa, 05 Agustus 2025 -
Isu Bendera One Piece Mengemuka, Wali Kota Bandar Lampung Tegaskan Kibarkan Bendera Merah Putih
Selasa, 05 Agustus 2025 -
Pengamat Soroti Pertumbuhan Ekonomi Lampung, Tekankan Pentingnya Hilirisasi dan Infrastruktur
Selasa, 05 Agustus 2025