Menilik Potensi Cuan dalam Bisnis Breeding Kambing di Metro

Fadliq, Peternak kambing asal Kecamatan Metro Utara saat menunjukkan kambing-kambing breedingnya. Foto: Arby/Kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Metro - Dibalik hiruk pikuk
perkembangan kota Metro sebagai pusat pendidikan dan pertumbuhan ekonomi di
Lampung, ada geliat bisnis peternakan yang tak banyak disorot namun menyimpan
potensi cuan luar biasa.
Salah satunya adalah bisnis breeding kambing
atau pembiakan kambing, yang kini semakin dilirik kaum milenial. Salah satu
nama yang muncul sebagai pemain muda potensial adalah Fadliq pemilik Tim Artem
Farm di Kelurahan Karangrejo, Kecamatan Metro Utara.
Berawal dari hobi memelihara hewan ternak
sejak sekolah, Fadliq menjadikan lahan kosong di sekitar rumahnya sebagai
kandang pertama. Kini, Tim Artem Farm telah berkembang menjadi salah satu
sentra peternakan kambing unggulan di wilayah Metro Utara yang melayani
permintaan lokal hingga luar daerah.
Fadliq menyebut bahwa salah satu daya tarik
bisnis breeding kambing adalah stabilnya permintaan daging kambing, khususnya
dari sektor kuliner. Warung sate, gulai, tongseng, dan berbagai usaha rumah
makan di Metro secara konsisten membutuhkan pasokan daging kambing berkualitas.
“Kalau untuk daging, stabil terus. Banyak
pemilik warung makan di Metro ambil dari saya, karena mereka perlu pasokan
segar tiap pekan. Kadang saya juga supply ke hajatan, kurban dan aqiqah,” kata
Fadliq saat dikonfirmasi awak media, Jum'at (1/8/2025).
Tak hanya permintaan dari Metro, menjelang
momen besar seperti HUT RI bulan Agustus, permintaan dari luar kota seperti
Bandar Lampung, Pringsewu, dan Tulang Bawang bahkan Provinsi Jambi bisa
melonjak dua kali lipat.
“Biasanya permintaan keluar kota tinggi di
bulan Agustus, untuk lomba kurban mini, acara resmi, dan konsumsi massal. Itu
momen panen buat peternak,” imbuhnya.
Tak hanya daging, kini susu kambing juga
mulai naik daun. Di Metro, kesadaran masyarakat tentang pola hidup sehat turut
mendorong tren konsumsi susu kambing segar dan olahan seperti yoghurt serta
kefir.
Tim Artem Farm menangkap peluang ini dengan
mengembangkan lini produksi susu kambing perah, terutama dari jenis Etawa.
"Dulu orang Metro belum banyak yang
kenal manfaat susu kambing. Sekarang, tiap minggu selalu ada langganan beli
untuk anak-anak, lansia, sampai ibu hamil. Mereka bilang cocok karena enggak
bikin alergi,” ungkap Fadliq.
Pria 29 tahun tersebut menjelaskan bahwa dari
satu ekor kambing Etawa yang sehat, bisa diperoleh 1–1,5 liter susu per hari.
Dengan harga jual berkisar Rp25.000–35.000 per liter, potensi omzet pun cukup
menjanjikan.
Salah satu hal yang menarik dari geliat
bisnis breeding kambing di Metro adalah masuknya generasi muda ke dunia
peternakan. Fadliq menyebut bahwa saat ini mulai banyak milenial yang tertarik
terjun ke usaha ternak berkat kemajuan teknologi dan keterbukaan akses
informasi.
“Dulu peternakan kesannya kotor dan berat.
Sekarang dengan kandang modern, manajemen pakan yang terjadwal, dan pemasaran
digital, anak muda bisa masuk dengan nyaman,” jelasnya.
Lewat akun media sosial, Fadliq rutin
membagikan edukasi seputar breeding kambing, perawatan harian, hingga tips
bisnis peternakan.
“Jadi selain jualan, saya juga ingin ngasih
jalan buat anak muda yang pengen punya peternakan sendiri. Minimal jadi
reseller dulu, nanti bisa berkembang jadi peternak,” paparnya.
Meski menjanjikan, Fadliq tak menutup mata
bahwa bisnis peternakan tetap punya tantangan, terutama soal penyakit hewan dan
fluktuasi harga pakan. Namun ia yakin, dengan manajemen yang baik dan dukungan
teknologi, breeding kambing bisa menjadi tulang punggung ekonomi berbasis
agribisnis di Metro.
“Selama orang masih makan sate, minum susu,
dan cari kambing buat aqiqah atau kurban, usaha ini nggak akan mati,”
tandasnya.
Kini, dengan semangat peternak milenial dan
pasar yang semakin terbuka, usaha breeding kambing bukan hanya peluang lokal,
tapi juga potensi ekspansi regional. Metro tak lagi hanya kota pelajar, tetapi
juga kota peternak muda yang tahan banting dan visioner. (*)
Berita Lainnya
-
Pemkot Metro Minta DTSEN Digarap Akurat Agar Bantuan Sosial Tepat Sasaran
Jumat, 01 Agustus 2025 -
Diduga Tak Berizin, Satpol-PP Segel Bangunan Ruko di Metro Utara
Kamis, 31 Juli 2025 -
Bambang Soroti Ancaman Penyalahgunaan Teknologi Digital bagi Anak
Kamis, 31 Juli 2025 -
Industri Tapioka Lampung Terancam Mati, PPTTI Desak Penghentikan Impor dan Penetapan Harga Nasional
Rabu, 30 Juli 2025