Warga Keluhkan Jalan Rusak Parah di Desa Pariaman Tanggamus: Bak Kubangan Kerbau

Bukan di kolam, tapi di jalan poros Limau. Warga memancing di tengah kubangan sebagai sindiran atas janji perbaikan jalan yang tak kunjung terbukti. Foto: Ist
Kupastuntas.co, Tanggamus – Kondisi jalan poros yang melintasi Pekon
(Desa) Pariaman, Kecamatan Limau, Kabupaten Tanggamus, semakin memprihatinkan.
Jalan yang menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi Lampung ini kini rusak parah,
dipenuhi lubang besar, dan setiap kali hujan, genangan air berlumpur membuat
jalanan serupa kubangan kerbau. Sorotan terhadap kerusakan ini muncul pada
Kamis (31/7/2025), seiring dengan semakin buruknya kondisi jalan yang
mengganggu aktivitas masyarakat setempat.
Warga setempat pun tak tinggal diam, mereka meluapkan kekecewaan melalui
aksi unik. Sebuah video yang viral di media sosial memperlihatkan seorang pria
berdiri di tengah jalan dengan membawa alat pancing, seolah-olah sedang
memancing ikan di tengah "kolam keruh" yang terbentuk akibat genangan
air. Aksi ini menjadi sindiran tajam atas lambannya perbaikan jalan tersebut,
yang telah bertahun-tahun rusak namun belum ada perhatian serius dari
pemerintah daerah maupun provinsi.
“Jalan ini sudah rusak bertahun-tahun, semakin dalam lubangnya, dan kalau
hujan, kondisinya seperti kubangan kerbau. Kami lelah menunggu janji-janji
perbaikan,” ungkap Ridwan, salah seorang warga, pada Kamis (31/7/2025).
Kerusakan jalan ini tidak hanya mengganggu kenyamanan warga, tetapi juga
berdampak besar terhadap aktivitas anak-anak sekolah. Aisyah, seorang siswi SMP
Negeri di Kecamatan Limau, mengungkapkan keluhannya. “Setiap kali hujan, kami harus
ekstra hati-hati saat naik sepeda motor. Jalan yang licin dan berlubang sering
menyebabkan kami jatuh. Seragam sekolah jadi basah dan kotor, bahkan sering
terlambat sampai sekolah,” ujarnya.
Selain itu, orang tua juga merasa khawatir. Marlina, ibu dari dua anak,
mengatakan, “Saya sering antar anak saya ke sekolah dengan menggunakan jas
hujan dan sepatu ganti. Kadang kalau hujan deras, saya lebih memilih untuk
tidak menyekolahkan mereka daripada mengambil risiko kecelakaan.”
Jalan ini merupakan akses vital yang menghubungkan beberapa pekon di
Kecamatan Limau hingga Cukuhbalak, dan juga menjadi jalur utama menuju pusat
pelayanan publik serta perekonomian. Meski begitu, hingga kini belum ada
tanda-tanda perbaikan signifikan. Pemerintah Kabupaten Tanggamus sendiri tidak
bisa berbuat banyak karena status jalan tersebut merupakan kewenangan
Pemerintah Provinsi Lampung.
Namun, warga berharap pemerintah daerah dapat lebih aktif dalam mendesak
Pemerintah Provinsi Lampung untuk segera menangani kerusakan ini. "Kami
butuh jalan yang layak, bukan kubangan kerbau. Jangan tunggu ada korban dulu
baru bertindak," ujar Busroni, salah satu warga lainnya, dengan nada
kecewa.
Kondisi ini mengingatkan kita bahwa pemerataan pembangunan infrastruktur,
khususnya di wilayah pedesaan dan perbatasan, masih menjadi pekerjaan rumah
besar bagi pemerintah. (*)
Berita Lainnya
-
Ombak Besar dan Angin Kencang Hantam Pantai Kotaagung, Puluhan Kapal Nelayan Rusak
Jumat, 01 Agustus 2025 -
Sebanyak 340 KK di Atar Lebar Tanggamus Terisolir, Warga Seberangi Sungai Manual Setelah Jembatan Diterjang Banjir
Kamis, 31 Juli 2025 -
Gelar Aksi di Depan Kantor Bupati, GPN Tuntut Sekda Tanggamus Dicopot
Kamis, 31 Juli 2025 -
Forum Tanggamus Menyala Demo di Kantor DPRD, Bawa Lima Tuntutan
Kamis, 31 Juli 2025