• Jumat, 01 Agustus 2025

Renovasi Sekolah Rakyat Belum Selesai, Proses KBM Dilakukan Secara Daring Hingga 15 Agustus

Kamis, 31 Juli 2025 - 15.28 WIB
10

Kepala Dinas Sosial Provinsi Lampung Aswarodi saat dimintai keterangan di ruang kerjanya, Kamis (31/7/2025). Foto: Ria/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Proses renovasi Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 32 Lampung Selatan, yang ditargetkan selesai pada akhir Juli hingga saat ini baru mencapai progres di atas 60 persen dan belum selesai sepenuhnya.

Kepala Dinas Sosial Provinsi Lampung, Aswarodi, mengatakan jika sebelumnya Kementerian Sosial menargetkan jika renovasi Sekolah Rakyat akan selesai pada akhir Juli dan selanjutnya proses belajar mengajar dapat dimulai.

"Setelah dilakukan evaluasi kemarin rapat antara Kementerian Sosial dan kementerian PU ternyata progres penyelesaian renovasi itu masih antara 60 sampai dengan 80 persen," kata Aswarodi saat dimintai keterangan di ruang kerjanya, Kamis (31/7/2025).

Ia mengatakan jika hal tersebut tidak hanya terjadi di Lampung saja, melainkan juga terjadi di 37 titik Sekolah Rakyat di seluruh Indonesia yang masuk kedalam kategori 1 B.

"Hanya ada tiga titik yang perkembangannya sudah di atas 90 persen dan itu yang rencananya di tanggal 1 Agustus tetap akan dimulai MPLS nya. Diantaranya Ponorogo, Lebak dan satu lagi kalau tidak salah Pasuruan," tuturnya.

Menurutnya, untuk sekolah yang masih dalam tahap penyelesaian renovasi termasuk untuk Lampung  proses MPLS akan dilaksanakan pada tanggal 15 Agustus mendatang.

"Hari ini kita akan melaksanakan rapat melalui zoom dengan peserta didik lalu porkab dan Dinas Sosial kabupaten/kota. Kami akan memberikan informasi kepada peserta didik untuk bersabar sekolah ini tetap akan dilaksanakan," jelasnya.

Ia mengatakan, guna mengisi kekosongan tersebut maka pihak Sekolah Rakyat akan melakukan kegiatan belajar mengajar (KBM) secara daring hingga 15 Agustus mendatang.

"Untuk mengisi kekosongan mulai dari tanggal tanggal 31 Juli sampai dengan nanti di tanggal 15 Agustus, kepala sekolah dan guru-guru mata pelajaran akan mengisi kekosongan dalam bentuk pembelajaran secara daring," tutupnya. (*)