Bambang Soroti Ancaman Penyalahgunaan Teknologi Digital bagi Anak

Wali Kota Metro, H. Bambang Iman Santoso saat memberikan sambutan dalam kegiatan HAN ke-41 tahun 2025 berlangsung di Cahaya Bangsa School. Foto: Arby/Kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Metro - Di tengah perayaan semarak Hari Anak Nasional
(HAN) ke-41 tahun 2025, Wali Kota Metro, H. Bambang Iman Santoso, melontarkan
pernyataan tajam yang mengingatkan seluruh masyarakat akan ancaman serius dari
penyalahgunaan teknologi digital terhadap anak-anak.
Menurutnya, kondisi saat ini menuntut kewaspadaan dan keterlibatan aktif
semua pihak untuk menjaga masa depan generasi penerus dari dampak negatif dunia
digital yang semakin tak terkendali.
Dalam sambutannya pada kegiatan gebyar HAN yang digelar di Cahaya Bangsa
School, Kamis (31/7/2025), Wali Kota menyampaikan bahwa anak-anak adalah aset
strategis bangsa yang harus dijamin hak hidup, tumbuh, berkembang, dan
terlindungi dari berbagai ancaman, termasuk kekerasan dan eksploitasi digital.
“Anak merupakan potensi besar, generasi penerus dan penentu kualitas SDM
yang akan menjadi pilar utama pembangunan nasional. Namun, hari ini kita
dihadapkan pada kenyataan bahwa anak-anak kita berhadapan langsung dengan
tantangan baru yaitu penyalahgunaan teknologi digital yang membahayakan masa
depan mereka,” tegas Bambang.
Bambang menyoroti bahwa di balik laju pesat kemajuan teknologi informasi,
tersimpan sisi gelap yang menghantui kehidupan anak-anak dan remaja.
Wali Kota menyebutkan berbagai bentuk penyimpangan digital seperti
kecanduan game online, keterlibatan dalam judi daring, hingga paparan terhadap
konten kekerasan dan pornografi digital sebagai persoalan krusial yang harus
segera diintervensi.
“Ini bukan lagi isu ringan. Ini adalah ancaman yang sistemik. Anak-anak
kita, sejak usia dini, telah bersinggungan langsung dengan dunia digital tanpa
kontrol dan pendampingan memadai. Akibatnya, nilai-nilai moral, psikologis, dan
sosial mereka tergerus pelan-pelan,” tegasnya.
Selain aspek teknologi, Wali Kota juga menggarisbawahi faktor budaya,
sosial, dan ekonomi sebagai kendala dalam upaya memberikan perlindungan yang
menyeluruh dan berkelanjutan kepada anak.
Perayaan HAN ke-41 di Metro digelar dengan konsep Outdoor Classroom Day
(OCD), yaitu sebuah pendekatan edukatif yang mengajak anak-anak kembali
berinteraksi secara langsung dengan alam, seni, permainan tradisional, dan
nilai-nilai budaya lokal. Melibatkan seluruh jenjang pendidikan dari TK hingga
SMA, kegiatan ini menjadi ruang ekspresi dan penguatan karakter anak.
Kegiatan seperti market day, senam bersama, panggung seni dan budaya,
serta program Pagi Bahagia yang terintegrasi dengan 7 Kebiasaan Anak Indonesia
Hebat menjadi pilar utama dalam merayakan hak dan kreativitas anak.
"Melalui kegiatan ini, kami ingin menyuarakan kembali pentingnya
ruang tumbuh yang sehat bagi anak. Bukan hanya dalam fisik, tetapi juga secara
mental dan sosial. Dunia maya tidak bisa menggantikan pengalaman nyata yang
membentuk karakter,” tambah Wali Kota.
Dengan tema nasional Anak Hebat, Indonesia Kuat Menuju Indonesia Emas
2045, peringatan HAN di Kota Metro menjadi ajang konsolidasi moral dan sosial
seluruh elemen masyarakat agar lebih peduli terhadap tumbuh kembang anak secara
menyeluru khususnya dalam menghadapi gelombang besar digitalisasi.
“Anak-anak hari ini bukan sekadar pelengkap masyarakat, mereka adalah
penentu arah bangsa. Mereka harus dididik untuk bijak dan cerdas di dunia
digital, bukan menjadi korban dari ekosistem yang tidak berpihak,” pungkasnya.
Senada dengan Wali Kota, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan,
Perlindungan Anak, dan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB)
Kota Metro, Subehi menegaskan bahwa HAN harus dijadikan momentum evaluasi
terhadap kondisi pemenuhan hak anak dan perlindungan khusus bagi mereka di
tengah kompleksitas zaman.
“Perluasan akses terhadap layanan seperti call center SAPA 112 atau
Sahabat Perempuan dan Anak harus diperkuat. Itu bagian dari sistem respons
cepat atas kekerasan atau pelanggaran terhadap anak. Begitu juga dengan upaya
percepatan pembangunan satu data gender dan anak untuk memastikan kebijakan
berbasis bukti dan kebutuhan riil anak-anak kita,” kata dia.
Menurutnya, sejauh mana bangsa ini mampu menjamin hak anak, mencerminkan
kualitas komitmen sosial-politik negara terhadap masa depannya.
"Pemerintah Kota Metro menegaskan komitmen untuk terus membangun
kebijakan yang responsif terhadap hak anak, memperkuat literasi digital di
tingkat keluarga dan sekolah, serta memperluas kolaborasi lintas sektor demi
masa depan anak-anak yang lebih aman, berdaya, dan bermartabat,"
tandasnya. (*)
Berita Lainnya
-
Pemkot Metro Minta DTSEN Digarap Akurat Agar Bantuan Sosial Tepat Sasaran
Jumat, 01 Agustus 2025 -
Menilik Potensi Cuan dalam Bisnis Breeding Kambing di Metro
Jumat, 01 Agustus 2025 -
Diduga Tak Berizin, Satpol-PP Segel Bangunan Ruko di Metro Utara
Kamis, 31 Juli 2025 -
Industri Tapioka Lampung Terancam Mati, PPTTI Desak Penghentikan Impor dan Penetapan Harga Nasional
Rabu, 30 Juli 2025