32 Hektare Lahan Pertanian di Tanggamus Terendam Banjir, Petani Harapkan Bantuan Benih

Tampak petugas BPBD saat meninjau lahan pertanian yang terendam banjir. Foto: Ist
Kupastuntas.co, Tanggamus - Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman
Pangan, dan Hortikultura (DKPTPH) Kabupaten Tanggamus mencatat sekitar 32
hektare lahan pertanian terdampak banjir bandang yang melanda sejumlah wilayah
di kabupaten tersebut. Selain lahan pertanian, beberapa titik persemaian padi
dengan usia tanam 10 hingga 15 hari juga turut terendam air.
Kepala DKPTPH Kabupaten Tanggamus, Catur Agus Dewanto
menjelaskan, hingga saat ini pihaknya masih terus melakukan pendataan kerusakan
di lapangan melalui petugas kabupaten dan kecamatan.
“Petugas kami masih berada di lokasi terdampak banjir untuk
mendata dampak kerusakan, terutama yang menyangkut komoditi tanaman pangan dan
hortikultura,” ujar Catur, Selasa (30/7/2025).
Namun, menurutnya, angka pasti luas kerusakan belum bisa
ditentukan sepenuhnya. Penetapan kategori puso atau gagal panen baru dapat
diketahui dalam tiga sampai lima hari ke depan, bergantung pada kondisi air
yang masih menggenangi lahan pertanian.
Sebagai langkah awal, DKPTPH juga melakukan inventarisasi
kerusakan saluran irigasi dan telah berkoordinasi dengan instansi teknis
terkait agar perbaikan dapat segera dilakukan.
Selain itu, dinas juga menyiapkan bantuan benih padi yang
akan disalurkan kepada para petani terdampak setelah data kerusakan pertanaman
tuntas dihimpun.
“Bantuan benih akan segera disalurkan untuk meringankan
beban petani yang mengalami gagal panen. Kami juga memastikan distribusi pangan
tetap berjalan normal karena akses jalan ke wilayah terdampak masih bisa
dilalui,” jelasnya.
Catur turut mengimbau kepada para petani agar tetap
semangat dan tidak putus asa dalam menghadapi bencana ini.
"Kami juga meminta agar masyarakat tani terus
berkoordinasi dengan petugas kecamatan jika mengalami kendala atau kesulitan
dalam proses bertani pascabanjir," katanya.
Di tengah keterpurukan akibat sawah mereka terendam air,
sejumlah petani menyampaikan harapannya kepada pemerintah.
“Kami berharap bantuan benih bisa cepat turun. Kalau bisa,
irigasi yang rusak juga segera diperbaiki, supaya kami bisa mulai tanam ulang secepatnya,”
ujar Mulyono, seorang petani di Kecamatan Wonosobo.
Senada dengan itu, Sulastri, petani perempuan di Pekon
Soponyono juga berharap agar pendataan kerusakan benar-benar menyeluruh.
“Jangan sampai ada yang luput dari perhatian, karena banyak
persemaian yang hanyut dan ini tentu berdampak besar bagi kami,” katanya.
Para petani berharap agar pemerintah hadir secara nyata
dalam upaya pemulihan, sehingga mereka bisa kembali mengolah lahan dan menjaga
ketahanan pangan daerah.
“Semoga situasi ini segera membaik dan produksi pertanian
kita bisa pulih kembali,” pungkas Catur. (*)
Berita Lainnya
-
Gelar Aksi di Depan Kantor Bupati, GPN Tuntut Sekda Tanggamus Dicopot
Kamis, 31 Juli 2025 -
Forum Tanggamus Menyala Demo di Kantor DPRD, Bawa Lima Tuntutan
Kamis, 31 Juli 2025 -
Jembatan Ambruk Diterjang Banjir, Warga Desa Sampang Turus di Tanggamus Terisolir
Kamis, 31 Juli 2025 -
Warga Keluhkan Jalan Rusak Parah di Desa Pariaman Tanggamus: Bak Kubangan Kerbau
Kamis, 31 Juli 2025