• Kamis, 31 Juli 2025

32 Hektare Lahan Pertanian di Tanggamus Terendam Banjir, Petani Harapkan Bantuan Benih

Rabu, 30 Juli 2025 - 13.29 WIB
45

Tampak petugas BPBD saat meninjau lahan pertanian yang terendam banjir. Foto: Ist

Kupastuntas.co, Tanggamus - Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan, dan Hortikultura (DKPTPH) Kabupaten Tanggamus mencatat sekitar 32 hektare lahan pertanian terdampak banjir bandang yang melanda sejumlah wilayah di kabupaten tersebut. Selain lahan pertanian, beberapa titik persemaian padi dengan usia tanam 10 hingga 15 hari juga turut terendam air.

Kepala DKPTPH Kabupaten Tanggamus, Catur Agus Dewanto menjelaskan, hingga saat ini pihaknya masih terus melakukan pendataan kerusakan di lapangan melalui petugas kabupaten dan kecamatan.

“Petugas kami masih berada di lokasi terdampak banjir untuk mendata dampak kerusakan, terutama yang menyangkut komoditi tanaman pangan dan hortikultura,” ujar Catur, Selasa (30/7/2025).

Namun, menurutnya, angka pasti luas kerusakan belum bisa ditentukan sepenuhnya. Penetapan kategori puso atau gagal panen baru dapat diketahui dalam tiga sampai lima hari ke depan, bergantung pada kondisi air yang masih menggenangi lahan pertanian.

Sebagai langkah awal, DKPTPH juga melakukan inventarisasi kerusakan saluran irigasi dan telah berkoordinasi dengan instansi teknis terkait agar perbaikan dapat segera dilakukan.

Selain itu, dinas juga menyiapkan bantuan benih padi yang akan disalurkan kepada para petani terdampak setelah data kerusakan pertanaman tuntas dihimpun.

“Bantuan benih akan segera disalurkan untuk meringankan beban petani yang mengalami gagal panen. Kami juga memastikan distribusi pangan tetap berjalan normal karena akses jalan ke wilayah terdampak masih bisa dilalui,” jelasnya.

Catur turut mengimbau kepada para petani agar tetap semangat dan tidak putus asa dalam menghadapi bencana ini.

"Kami juga meminta agar masyarakat tani terus berkoordinasi dengan petugas kecamatan jika mengalami kendala atau kesulitan dalam proses bertani pascabanjir," katanya.

Di tengah keterpurukan akibat sawah mereka terendam air, sejumlah petani menyampaikan harapannya kepada pemerintah.

“Kami berharap bantuan benih bisa cepat turun. Kalau bisa, irigasi yang rusak juga segera diperbaiki, supaya kami bisa mulai tanam ulang secepatnya,” ujar Mulyono, seorang petani di Kecamatan Wonosobo.

Senada dengan itu, Sulastri, petani perempuan di Pekon Soponyono juga berharap agar pendataan kerusakan benar-benar menyeluruh.

“Jangan sampai ada yang luput dari perhatian, karena banyak persemaian yang hanyut dan ini tentu berdampak besar bagi kami,” katanya.

Para petani berharap agar pemerintah hadir secara nyata dalam upaya pemulihan, sehingga mereka bisa kembali mengolah lahan dan menjaga ketahanan pangan daerah.

“Semoga situasi ini segera membaik dan produksi pertanian kita bisa pulih kembali,” pungkas Catur. (*)