• Sabtu, 02 Agustus 2025

Bhayangkara Presisi Lampung FC Diharapkan Dongkrak Ekonomi UMKM Lokal

Selasa, 29 Juli 2025 - 13.45 WIB
17

Pengamat Ekonomi dari Universitas Lampung, Dr. Usep Syaipudin. Foto: Ist

Sri

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Provinsi Lampung kini secara resmi menjadi markas baru bagi tim Bhayangkara Presisi Lampung FC yang akan berlaga di kompetisi BRI Super League 2025–2026.

Keputusan ini diumumkan dalam acara peluncuran tim yang digelar di Stadion Sumpah Pemuda, PKOR Way Halim, Bandar Lampung, pada Senin (28/7/25) malam.

Tim ini mengusung julukan "The Guardians of Saburai", sebagai simbol semangat dan identitas barunya di Bumi Ruwa Jurai. Tak hanya membawa semangat baru dalam dunia olahraga, kehadiran Bhayangkara FC di Lampung juga diharapkan mampu memberikan dampak ekonomi yang nyata bagi masyarakat lokal.

Pengamat Ekonomi dari Universitas Lampung, Dr. Usep Syaipudin, menyebutkan bahwa keberadaan sebuah tim sepak bola profesional di daerah dapat mendorong tumbuhnya berbagai aktivitas ekonomi di sekitar lokasi pertandingan maupun latihan.

“Ketika Bhayangkara FC bertanding atau berlatih di Bandar Lampung, itu akan menjadi magnet yang menarik masyarakat untuk datang menonton. Aktivitas ini tentu akan menggerakkan ekonomi warga yang terlibat, baik secara langsung maupun tidak langsung,” kata Usep, Selasa (29/7/2025).

Menurutnya, kehadiran kerumunan massa dalam sebuah event olahraga akan menciptakan rantai ekonomi baru, mulai dari sektor makanan dan minuman, jasa parkir, transportasi, hingga penjualan merchandise seperti jersey, syal, dan atribut tim lainnya.

Ia menekankan pentingnya pelibatan pelaku UMKM lokal dalam memanfaatkan peluang ini. Penjualan merchandise resmi tim, misalnya, bisa dijalankan oleh pelaku usaha kecil menengah di Bandar Lampung, dengan tetap menjaga kualitas dan lisensi resmi dari klub.

“Ini momentum yang harus dimanfaatkan oleh UMKM di Lampung. Jika dikelola dengan baik, tidak hanya mengangkat ekonomi warga, tapi juga memperkuat rasa kepemilikan terhadap tim lokal,” ujar Usep.

Meski begitu, ia juga mengingatkan bahwa kontribusi Bhayangkara FC terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) tidak bersifat langsung. PAD yang bersumber dari pajak hiburan, parkir, hingga retribusi lainnya akan ikut terdorong seiring meningkatnya aktivitas ekonomi di sekitar stadion dan kawasan pendukungnya.

“Memang, PAD ditentukan oleh ketentuan undang-undang, tapi aktivitas ekonomi yang tumbuh dari kehadiran klub ini akan menciptakan potensi pajak yang bisa dimaksimalkan. Intinya, ketika roda ekonomi masyarakat bergerak, maka potensi pendapatan daerah pun akan ikut meningkat,” jelasnya. (*)