200 Warga Masih Mengungsi Akibat Banjir Bandang di Tanggamus

Tim Reaksi Cepat BPBD Tanggamus saat melakukan evakuasi dan pendistribusian logistik kepada korban banjir. Foto: Ist.
Kupastuntas.co, Tanggamus – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tanggamus mencatat, sebanyak 200 warga masih mengungsi di sejumlah lokasi akibat banjir bandang yang menerjang lima kecamatan, Selasa (29/7/2025).
Banjir dipicu hujan deras sejak dini hari yang memicu meluapnya sungai dan jebolnya tanggul di sejumlah titik.
Sedikitnya 16 pekon (desa) terdampak dengan ratusan rumah terendam dan sejumlah infrastruktur rusak.
“Hujan mulai turun sejak tengah malam, dan laporan masuk ke kami sekitar pukul 04.30 WIB. Air dari sungai mulai masuk ke pemukiman warga, terutama di wilayah Wonosobo dan Bandar Negeri Semuong,” kata Irvan Wahyudi, Kepala Pelaksana BPBD Tanggamus.
Selain 200 warga yang mengungsi secara mandiri, BPBD mencatat 214 jiwa lainnya memilih bertahan di rumah masing-masing sambil menunggu perkembangan situasi.
Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD bersama TNI, Polri, dan relawan pekon langsung diterjunkan ke lokasi terdampak untuk melakukan evakuasi dan pendistribusian logistik.
Kecamatan Wonosobo menjadi kawasan terdampak paling parah. Di Pekon Soponyono, air bah merendam lebih dari 100 rumah dan memengaruhi sedikitnya 420 jiwa. Enam warga berhasil dievakuasi ke tempat yang lebih aman menggunakan perahu karet.
Tak hanya permukiman, banjir juga merusak fasilitas umum. Seperti, Kantor Pekon Sampang Turus terendam, satu jembatan penghubung hanyut, dan SD Negeri 2 Banjar Negoro lumpuh akibat genangan air.
Beberapa pekon lain seperti Banyu Urip, Bandar Kejadian, Dadi Rejo, dan Banjar Negoro juga ikut terdampak.
Banjir turut merambah ke wilayah lain. Di Bandar Negeri Semuong, air merendam Pekon Gunung Doh, Banding, Rajabasa, dan Atar Lebar.
Di Semaka, genangan tercatat di Pekon Sripurnomo, Srikuncoro, dan Sudimoro. Wilayah Kotaagung Barat mengalami banjir di Pekon Negara Batin, Belu, dan Tanjung Agung.
Sedangkan di Kecamatan Kelumbayan, air menggenangi Pekon Penyandingan, Susuk, dan Negeri Kelumbayan.
Menurut Irvan, operasi SAR gabungan turut menggunakan perahu karet, truk personel, alat selam, dan alat komunikasi.
"Evakuasi berjalan lancar meski beberapa akses terputus dan arus air deras,” katanya.
Kondisi cuaca masih menjadi perhatian utama. Meski air mulai surut di beberapa lokasi, langit Tanggamus masih mendung dan berpotensi hujan. Untuk itu, BPBD menyiagakan personel mobile yang terus memantau perkembangan lapangan dan berkoordinasi dengan BMKG.
“Kami mengimbau masyarakat tetap siaga. Jangan tunggu air naik baru bergerak. Ikuti arahan petugas dan utamakan keselamatan,” ujar Irvan.
Untuk memenuhi kebutuhan dasar warga, BPBD mendirikan dapur umum bersama pemerintah kecamatan di Pekon Soponyono.
Bantuan logistik berupa makanan, obat-obatan, dan perlengkapan tidur mulai disalurkan.
Irvan menegaskan bahwa tim gabungan akan terus berjaga selama status siaga bencana belum dicabut. (*)
Berita Lainnya
-
Sabet 41 Medali, Tanggamus Juara Umum di Ajang Kickboxing Lampung 2025
Selasa, 29 Juli 2025 -
Banjir Bandang Landa 10 Desa di Tanggamus, Akses Jalan dan Permukiman Tergenang
Selasa, 29 Juli 2025 -
Verifikasi Media Tanggamus, Transparansi yang Tertunda, Oleh: Sayuti Rusdi
Selasa, 29 Juli 2025 -
Banjir Bandang Terjang Wonosobo Tanggamus, Ratusan Warga Mengungsi
Selasa, 29 Juli 2025