• Senin, 18 Agustus 2025

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) Diharapkan Jadi Solusi Pengurangan Stunting di Kecamatan Panjang

Minggu, 27 Juli 2025 - 15.57 WIB
8

Anggota Komisi IX DPR RI, Rahmawati Herdiana, bersama Badan Gizi Nasional (BGN), menggelar sosialisasi program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kecamatan Panjang, Lampung Selatan, pada Sabtu, 26 Juli 2025. Foto: Ist

Sri

Kupastuntas.co, Lampung Selatan – Anggota Komisi IX DPR RI, Rahmawati Herdiana, bersama Badan Gizi Nasional (BGN), menggelar sosialisasi program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kecamatan Panjang, Lampung Selatan, pada Sabtu, 26 Juli 2025. Program ini bertujuan untuk mengurangi masalah gizi buruk dan stunting, dengan fokus pada empat kelompok penerima manfaat utama, yaitu anak-anak, ibu hamil, ibu menyusui, dan balita.

Sosialisasi yang bertemakan Bersama Wujudkan Generasi Sehat Indonesia ini diselenggarakan di Gedung Gumai, Kecamatan Panjang. Ratusan warga setempat terlihat antusias mengikuti acara yang turut dihadiri oleh Anyelir Puspa Kemala, Tenaga Ahli Direktorat Promosi dan Edukasi BGN, Gusti Yudha Prasetya, Staf Direktorat Promosi dan Edukasi Gizi, serta Hendry Satria Jaya, Camat Panjang.

Rahmawati Herdiana menegaskan bahwa program MBG ini sangat penting dalam mengurangi angka stunting dan menciptakan generasi penerus yang sehat dan berkualitas. Menurutnya, program ini tidak hanya fokus pada pemenuhan kebutuhan gizi, tetapi juga dapat berkontribusi pada peningkatan perekonomian lokal.

“Program ini sangat membantu mengurangi angka stunting, mencukupi gizi anak-anak, ibu hamil, serta balita. Selain itu, program MBG juga akan mendukung perekonomian lokal, karena dapur MBG akan membeli bahan-bahan dari petani dan pengusaha lokal,” ujar Rahmawati.

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dirancang untuk mengubah pola makan masyarakat menuju pola makan yang lebih sehat, meningkatkan literasi gizi keluarga, dan menjadikan gizi sebagai bagian dari gaya hidup sehari-hari.

Anyelir Puspa Kemala, Tenaga Ahli Direktorat Promosi dan Edukasi BGN, juga menambahkan bahwa tujuan utama program ini adalah untuk memastikan pemenuhan gizi yang tepat, bukan sekadar memberikan makanan gratis. “Program ini bukan hanya soal makan gratis, tetapi juga bertujuan untuk memenuhi kebutuhan gizi yang seimbang bagi masyarakat. Indonesia Emas 2045 semakin dekat, dan program ini akan menjadi kunci untuk mencapai tujuan tersebut,” jelas Anyelir.

Lebih lanjut, Anyelir juga menjelaskan bahwa dapur MBG akan turut mendukung perekonomian dengan bekerja sama dengan mitra lokal untuk mendapatkan bahan makanan, termasuk petani dan pengusaha lokal. Masyarakat yang ingin bergabung dengan kemitraan BGN dapat mengakses portal resmi di [www.mitra.bgn.go.id](http://www.mitra.bgn.go.id) untuk informasi lebih lanjut.

Gusti Yudha Prasetya, Staf Direktorat Promosi dan Edukasi Gizi, yang hadir secara virtual, menekankan bahwa MBG bukan hanya tentang pemberian makanan gratis. “MBG adalah upaya pemerintah untuk meningkatkan status gizi anak-anak, menurunkan angka stunting, dan mendukung proses belajar anak-anak di seluruh Indonesia,” ujar Gusti.

Sementara itu, Hendry Satria Jaya, Camat Panjang, menyambut baik program ini. Ia mengungkapkan bahwa angka stunting di Kecamatan Panjang masih sangat memprihatinkan, dan program MBG diharapkan bisa menjadi solusi dalam mengurangi masalah tersebut.

“Dengan adanya program MBG, kami berharap bisa mengurangi angka stunting dan meningkatkan kualitas kesehatan di Kecamatan Panjang. Kami juga berharap ada dampak positif pada perekonomian lokal dan penciptaan lapangan kerja baru,” harap Hendry.

Program MBG diharapkan dapat berjalan optimal dan memberikan dampak yang signifikan bagi peningkatan kualitas gizi masyarakat, terutama di daerah dengan masalah stunting yang tinggi. Pemenuhan gizi yang tepat diharapkan akan mengurangi angka stunting dan menciptakan generasi penerus yang sehat dan produktif. (**)