• Jumat, 18 Juli 2025

Serapan Gabah Bulog Lampung Capai 139 Ribu Ton

Jumat, 18 Juli 2025 - 13.27 WIB
13

Pemimpin Perum Bulog Kanwil Lampung, Nurman Susilo. Foto: Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Perum Bulog Kantor Wilayah (Kanwil) Lampung mencatat hingga saat ini pihaknya telah menyerap gabah sebanyak 139.900 ton atau 97 persen dari target yang ditetapkan.

Pemimpin Perum Bulog Kanwil Lampung, Nurman Susilo, mengatakan jika pihaknya saat ini masih terus melakukan penyerapan gabah dan target tersebut akan tercapai hingga akhir tahun.

"Serapan gabah masih berjalan dan belum di tutup. Target kita sebanyak 143 ribu ton setara beras dan sampai sekarang serapan sudah 139.900 ton atau 97 persen," kata dia saat dimintai keterangan, Jum'at (18/7/2025).

Nurman mengatakan jika pihaknya membeli gabah kepada petani dengan harga Rp6.500 per kilogram. Namun saat ini harga ditingkat petani telah melebihi harga pembelian pemerintah (HPP).

"Harga yang kita beli juga masih sama yaitu Rp6.500 per kilogram. Tapi di lapangan sekarang harganya sudah diatas itu," kata dia.

Ia menjelaskan jika pihaknya mendapatkan gabah dari petani yang ada di Kabupaten Tanggamus dengan jumlah 100 hingga 150 ton per hari dan dibeli dengan harga Rp6.500.

"Kita masih dapet gabah per hari mungkin sekitar 100-150 ton ini dapat di Tanggamus harganya 6.500 di daerah lain gak ada. Lampung Tengah, Lampung Timur, Lampung Selatan, Pringsewu gak ada yang mau di beli Bulog 6.500," tuturnya.

Pada kesempatan tersebut ia juga menjelaskan jika saat ini pihaknya mulai melakukan persiapan untuk melakukan penyerapan di beberapa daerah yang akan memasuki masa panen.

"Sekarang sudah mau panen di daerah atas seperti Mesuji, Tulang Bawang, Tulangbawang Barat, Metro dan terkahir Lampung Selatan. Dan kita beli harga nya masih sama 6.500," katanya.

Perum Bulog  Kantor Wilayah (Kanwil) Lampung mencatat saat ini stok beras yang dimiliki dan tersimpan di gudang jumlahnya mencapai 151.857 ton.

Nurman Susilo, mengatakan jika stok beras tersebut menjadi yang tertinggi sepanjang 10 tahun terakhir.

Beras tersebut akan digunakan oleh Bulog untuk program SPHP serta bantuan pangan sejak bulan Juli hingga Desember mendatang. (*)