• Jumat, 18 Juli 2025

Pemkab Lambar Komitmen Lestarikan Tradisi Lewat Festival Sekala Bekhak XI

Jumat, 18 Juli 2025 - 15.00 WIB
133

Salah satu tim peserta lomba saat foto bersama usai tampil dalam kegiatan Festival Budaya Sekala Bekhak ke-XI, di Taman Kota Liwa, Kelurahan Pasar Liwa, Kecamatan Balik Bukit, Jumat (18/7/2025). Foto: Echa/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Lampung Barat - Festival Budaya Sekala Bekhak ke-XI (11) resmi dibuka di Taman Kota Liwa, Kecamatan Balik Bukit, Lampung Barat, Jumat (18/7/2025). Pembukaan berlangsung meriah menampilkan pertunjukan seni tradisional khas Lampung Barat.

Turut hadir, pejabat tinggi pratama di lingkungan Pemerintah Kabupaten Lampung Barat, Camat Balik Bukit, Lurah Pasar Liwa, Para Dewan Juri, serta seluruh peserta lomba seni budaya yang hadir dalam kegiatan tersebut.

Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Lampung Barat, Dahlin, menegaskan Festival Sekala Bekhak merupakan agenda tahunan yang menjadi ikon penting dalam upaya pengembangan sektor pariwisata berbasis budaya.

Menurutnya, festival ini bukan sekadar kegiatan seremonial, melainkan bagian dari misi besar pemerintah Lampung Barat untuk menjadikan Kota Liwa sebagai Kota Budaya. Setiap rangkaian kegiatan dalam festival ini menampilkan kekayaan seni budaya tradisional khas Bumi Sekala Bekhak.

"Tidak hanya sebagai ajang hiburan, namun lebih dari itu: festival ini menjadi ruang untuk menggali, melestarikan, dan mempromosikan warisan budaya kita kepada masyarakat luas, baik lokal, nasional, maupun mancanegara,” kata Dahlin.

Ia menambahkan, meskipun tahun ini pelaksanaan Festival Budaya Sekala Bekhak dihadapkan pada tantangan efisiensi anggaran, namun Pemkab Lampung Barat tetap berkomitmen untuk melaksanakan festival ini dengan penuh semangat.

Menurut Dahlin, pelaksanaan tahun ini dikemas dalam bentuk yang lebih sederhana tanpa mengurangi esensi dan kualitas pelaksanaannya. “Kami tetap menyelenggarakan Festival Budaya Sekala Bekhak sebagai bentuk cinta kita terhadap warisan leluhur," kata dia.

"Meski dalam format yang lebih sederhana, semangat dan kualitas tidak kami kurangi. Pada tahun ini, sebagian besar kegiatan bersifat pagelaran atau pertunjukan, dan hanya dua kegiatan yang kami lombakan,” jelasnya.

Adapun dua perlombaan yang tetap dilaksanakan dalam festival ini adalah Lomba Nyambai antar Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan Lomba Ngelemang antar Pekon (desa). Dua lomba ini dipilih karena memiliki makna budaya yang kuat dan mampu mendorong partisipasi aktif dari masyarakat serta instansi pemerintah.

Dahlin juga menyampaikan penghargaan dan apresiasi yang tinggi kepada seluruh pihak yang telah berpartisipasi dalam festival, termasuk OPD, pelaku seni, aparat keamanan, panitia, media partner, vendor acara, hingga sponsor.

“Partisipasi dari jajaran OPD dalam lomba Nyambai menunjukkan kecintaan dan komitmen kita bersama dalam menjaga serta merawat seni tradisi warisan leluhur,” tambahnya.

Festival tahun ini mengusung tema “Seni Tradisi: Masa Lalu, Masa Kini, dan Masa Mendatang”. Tema ini, kata Dahlin, mengajak masyarakat untuk merefleksikan perjalanan budaya dari akar tradisi masa silam, menumbuhkannya di masa kini, serta merancang pelestariannya untuk generasi yang akan datang.

“Seni tradisi bukan sekadar kenangan atau tontonan, tetapi adalah identitas dan kebanggaan yang harus diwariskan secara berkelanjutan kepada generasi mendatang,” ujarnya.

Menurut Dahlin, pelestarian budaya tidak bisa dilakukan hanya oleh pemerintah, tetapi perlu dukungan dan keterlibatan aktif dari masyarakat, pelaku seni, komunitas budaya, serta sektor swasta.

Ia juga mengajak semua pihak untuk melihat festival ini sebagai momentum kebangkitan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Lampung Barat, khususnya di tengah kebijakan efisiensi anggaran dari pemerintah pusat.

“Situasi ini tidak menyurutkan langkah kita untuk terus mengembangkan sektor Pariwisata, Budaya, Ekonomi Kreatif, dan UMKM sebagai fondasi kemajuan daerah. Justru di tengah keterbatasan, kita ditantang untuk lebih kreatif, berdaya saing, dan saling bersinergi guna mewujudkan Lampung Barat yang Lebih Hebat, Mandiri, dan Sejahtera,” tegasnya.

Menutup sambutannya, Dahlin menyampaikan ucapan selamat bertanding dan berkarya kepada seluruh peserta, pelaku seni, dan pelaku pelestari budaya yang terlibat dalam festival.

“Selamat menampilkan karya terbaik, selamat berkompetisi secara sehat dan penuh semangat. Ingatlah, tujuan utama kita adalah pelestarian budaya sebagai warisan tak ternilai untuk generasi penerus. Kompetisi hanyalah sarana, namun nilai budaya yang kita jaga adalah tujuan mulia,” pungkasnya.

Festival Budaya Sekala Bekhak ke-XI tahun 2025 diharapkan tidak hanya memperkuat identitas budaya lokal, tetapi juga menjadi penggerak utama dalam meningkatkan kunjungan wisatawan, mempromosikan kekayaan seni dan budaya Lampung Barat, serta mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat melalui pengembangan potensi lokal dan pelibatan UMKM. (*)