Pemkab Lambar Komitmen Lestarikan Tradisi Lewat Festival Sekala Bekhak XI

Salah satu tim peserta lomba saat foto bersama usai tampil dalam kegiatan Festival Budaya Sekala Bekhak ke-XI, di Taman Kota Liwa, Kelurahan Pasar Liwa, Kecamatan Balik Bukit, Jumat (18/7/2025). Foto: Echa/Kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Lampung Barat - Festival Budaya Sekala
Bekhak ke-XI (11) resmi dibuka di Taman Kota Liwa, Kecamatan Balik Bukit,
Lampung Barat, Jumat (18/7/2025). Pembukaan berlangsung meriah menampilkan
pertunjukan seni tradisional khas Lampung Barat.
Turut hadir, pejabat tinggi pratama di lingkungan
Pemerintah Kabupaten Lampung Barat, Camat Balik Bukit, Lurah Pasar Liwa, Para
Dewan Juri, serta seluruh peserta lomba seni budaya yang hadir dalam kegiatan
tersebut.
Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar)
Lampung Barat, Dahlin, menegaskan Festival Sekala Bekhak merupakan agenda
tahunan yang menjadi ikon penting dalam upaya pengembangan sektor pariwisata
berbasis budaya.
Menurutnya, festival ini bukan sekadar kegiatan seremonial,
melainkan bagian dari misi besar pemerintah Lampung Barat untuk menjadikan Kota
Liwa sebagai Kota Budaya. Setiap rangkaian kegiatan dalam festival ini
menampilkan kekayaan seni budaya tradisional khas Bumi Sekala Bekhak.
"Tidak hanya sebagai ajang hiburan, namun lebih dari
itu: festival ini menjadi ruang untuk menggali, melestarikan, dan mempromosikan
warisan budaya kita kepada masyarakat luas, baik lokal, nasional, maupun
mancanegara,” kata Dahlin.
Ia menambahkan, meskipun tahun ini pelaksanaan Festival
Budaya Sekala Bekhak dihadapkan pada tantangan efisiensi anggaran, namun Pemkab
Lampung Barat tetap berkomitmen untuk melaksanakan festival ini dengan penuh
semangat.
Menurut Dahlin, pelaksanaan tahun ini dikemas dalam bentuk
yang lebih sederhana tanpa mengurangi esensi dan kualitas pelaksanaannya. “Kami
tetap menyelenggarakan Festival Budaya Sekala Bekhak sebagai bentuk cinta kita
terhadap warisan leluhur," kata dia.
"Meski dalam format yang lebih sederhana, semangat dan
kualitas tidak kami kurangi. Pada tahun ini, sebagian besar kegiatan bersifat
pagelaran atau pertunjukan, dan hanya dua kegiatan yang kami lombakan,”
jelasnya.
Adapun dua perlombaan yang tetap dilaksanakan dalam
festival ini adalah Lomba Nyambai antar Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan
Lomba Ngelemang antar Pekon (desa). Dua lomba ini dipilih karena memiliki makna
budaya yang kuat dan mampu mendorong partisipasi aktif dari masyarakat serta
instansi pemerintah.
Dahlin juga menyampaikan penghargaan dan apresiasi yang
tinggi kepada seluruh pihak yang telah berpartisipasi dalam festival, termasuk
OPD, pelaku seni, aparat keamanan, panitia, media partner, vendor acara, hingga
sponsor.
“Partisipasi dari jajaran OPD dalam lomba Nyambai
menunjukkan kecintaan dan komitmen kita bersama dalam menjaga serta merawat
seni tradisi warisan leluhur,” tambahnya.
Festival tahun ini mengusung tema “Seni Tradisi: Masa Lalu,
Masa Kini, dan Masa Mendatang”. Tema ini, kata Dahlin, mengajak masyarakat
untuk merefleksikan perjalanan budaya dari akar tradisi masa silam,
menumbuhkannya di masa kini, serta merancang pelestariannya untuk generasi yang
akan datang.
“Seni tradisi bukan sekadar kenangan atau tontonan, tetapi
adalah identitas dan kebanggaan yang harus diwariskan secara berkelanjutan
kepada generasi mendatang,” ujarnya.
Menurut Dahlin, pelestarian budaya tidak bisa dilakukan
hanya oleh pemerintah, tetapi perlu dukungan dan keterlibatan aktif dari
masyarakat, pelaku seni, komunitas budaya, serta sektor swasta.
Ia juga mengajak semua pihak untuk melihat festival ini
sebagai momentum kebangkitan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Lampung
Barat, khususnya di tengah kebijakan efisiensi anggaran dari pemerintah pusat.
“Situasi ini tidak menyurutkan langkah kita untuk terus
mengembangkan sektor Pariwisata, Budaya, Ekonomi Kreatif, dan UMKM sebagai
fondasi kemajuan daerah. Justru di tengah keterbatasan, kita ditantang untuk
lebih kreatif, berdaya saing, dan saling bersinergi guna mewujudkan Lampung
Barat yang Lebih Hebat, Mandiri, dan Sejahtera,” tegasnya.
Menutup sambutannya, Dahlin menyampaikan ucapan selamat
bertanding dan berkarya kepada seluruh peserta, pelaku seni, dan pelaku
pelestari budaya yang terlibat dalam festival.
“Selamat menampilkan karya terbaik, selamat berkompetisi
secara sehat dan penuh semangat. Ingatlah, tujuan utama kita adalah pelestarian
budaya sebagai warisan tak ternilai untuk generasi penerus. Kompetisi hanyalah
sarana, namun nilai budaya yang kita jaga adalah tujuan mulia,” pungkasnya.
Festival Budaya Sekala Bekhak ke-XI tahun 2025 diharapkan
tidak hanya memperkuat identitas budaya lokal, tetapi juga menjadi penggerak
utama dalam meningkatkan kunjungan wisatawan, mempromosikan kekayaan seni dan
budaya Lampung Barat, serta mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat melalui
pengembangan potensi lokal dan pelibatan UMKM. (*)
Berita Lainnya
-
Pemkab Lambar Bangun Laboratorium Kesehatan Masyarakat Senilai Rp 13,5 Miliar
Kamis, 17 Juli 2025 -
Realisasi Dana Bagi Hasil Naik 100 Persen, Wabup Mad Hasnurin Minta Pemdes Aktif Genjot PAD
Kamis, 17 Juli 2025 -
Bupati Parosil Keluarkan Surat Edaran Larang PNS, TNI-Polri dan Warga Mampu Gunakan LPG 3 Kg
Rabu, 16 Juli 2025 -
Kerjakan Proyek 5 Miliar, Alamat Kantor CV Bukit Pesagi Diduga Fiktif
Rabu, 16 Juli 2025