Anggaran BPBD Lampung Rp48 Miliar, Gubernur Tekankan Penanganan Tematik Kawasan Rawan Bencana

Asisten Administrasi Umum Sekretariat Daerah Provinsi Lampung, Sulpakar saat mewakili Gubernur Lampung menjadi lnspektur Upacara pada Upacara Bulanan dilingkungan Pemerintah Provinsi Lampung bertempat di Lapangan Korpri Komplek Kantor Gubernur, Kamis (17/07/2025). Foto: Ist
Kupastuntas.co, Bandar
Lampung - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Lampung tahun ini
mendapatkan alokasi anggaran sebesar Rp48 miliar, dengan realisasi triwulan
pertama sebesar 10,41 persen.
Hal tersebut disampaikan
oleh Asisten Administrasi Umum Sekretariat Daerah Provinsi Lampung, Sulpakar
saat mewakili Gubernur Lampung menjadi lnspektur Upacara pada Upacara Bulanan
dilingkungan Pemerintah Provinsi Lampung bertempat di Lapangan Korpri Komplek
Kantor Gubernur, Kamis (17/07/2025).
Gubernur Lampung dalam
sambutan tertulis yang dibacakan oleh Asisten Administrasi Umum menyampaikan
bahwa Pemerintah Provinsi Lampung saat ini terus berupaya memperkuat tata
kelola penanggulangan bencana, dalam upaya mendukung agenda pembangunan daerah
yang berkelanjutan.
“Di tahun anggaran 2025,
BPBD Provinsi Lampung mendapat alokasi anggaran sebesar Rp48 miliar, dengan
realisasi triwulan pertama sebesar 10,41 persen, tentunya sejalan dengan arah
kebijakan efisiensi dan skala prioritas pembangunan nasional dan daerah,”
ucapnya.
Ia menyadari bahwa
penanggulangan bencana bukanlah tugas yang sederhana, hal ini mencakup seluruh
tahapan dalam siklus bencana, yakni saat sebelum, saat terjadi, dan setelah
bencana, sebagaimana diatur dalam UU Nomor 24 Tahun 2007 dan Perda Nomor 6
Tahun 2024, serta diperkuat dengan Pergub Nomor 1 Tahun 2024 yang menempatkan
BPBD sebagai unsur utama pelayanan di bidang penanggulangan bencana.
Provinsi Lampung saat ini
menghadapi 14 potensi bencana, termasuk bencana non-alam dan jenis baru seperti
likuifaksi (Pencairan Tanah).
“Data BNPB mencatat, hingga
1 Juli 2025, telah terjadi 198 kejadian bencana, mayoritas merupakan bencana
hidrometeorologi, seperti banjir dan tanah longsor, yang sangat berkaitan
dengan dampak perubahan iklim,” jelasnya.
Dengan luas wilayah,
keragaman topografi, dan jumlah penduduk mencapai lebih dari 9 juta jiwa,
Gubernur juga menyadari bahwa tantangan penanggulangan bencana di Lampung terus
meningkat.
“Diperlukan kinerja yang
lebih baik, sinergi antarpemangku kepentingan, serta keselarasan program dari
pusat hingga daerah,” tegasnya.
Agenda Pembangunan Nasional
2025 dan Visi Gubernur ‘Bersama Lampung Maju Menuju Indonesia Emas’, ditetapkan
penurunan Indeks Risiko Bencana sebagai indikator utama pembangunan daerah.
“Peningkatan ketahanan
wilayah pun menjadi tolok ukur kinerja BPBD. Untuk itu, langkah ke depan harus
lebih terfokus, dengan strategi utama berupa penanganan tematik kawasan rawan
bencana, penguatan kapasitas masyarakat dan stakeholder serta penguatan tata
kelola kelembagaan dan kolaborasi lintas sektor,” lanjutnya.
Gubernur juga menegaskan
bahwa penyelenggaraan penanggulangan bencana harus menjadi bagian integral
pembangunan, bukan penghambat.
“Pengalaman dari pandemi
COVID-19 membuktikan bahwa sinergi kebijakan dan komitmen bersama dapat
memperkuat bangsa kita menghadapi krisis,” tegasnya.
Diakhir Gubernur mengajak
seluruh pihak untuk ikut terlibat dalam mewujudkan pembangunan yang tangguh dan
berkelanjutan.
“Mari kita jadikan upaya
penanggulangan bencana ini sebagai fondasi dalam mewujudkan pembangunan yang
tangguh dan berkelanjutan. Kita semua memiliki tanggung jawab bersama menjaga
keselamatan masyarakat dan lingkungan. Semoga kerja keras dan kebersamaan kita
menjadi jalan menuju Lampung yang tangguh, berdaya saing, dan siap menyongsong
Indonesia Emas 2045,” pungkasnya. (*)
Berita Lainnya
-
Bahas Narkoba dan Pinjol, Sudin Tekankan Pentingnya Peran Orang Tua Saat Kunjungan ke Sukarame
Kamis, 17 Juli 2025 -
SPPG Kemala Bhayangkari Diluncurkan di Lampung, 3.406 Siswa Jadi Penerima Manfaat
Kamis, 17 Juli 2025 -
Museum Lampung Gelar Lomba Cerdas Cermat, SMPN 1 Seputih Raman Raih Juara 1
Kamis, 17 Juli 2025 -
Agus Djumadi: Anggaran Drainase Rp25 Miliar Masih Jauh dari Cukup, Pemkot Harus Percepat Normalisasi
Kamis, 17 Juli 2025