Gabah Tembus Rp7.000 di Metro, Dinas Ketahanan Pangan Ingatkan Ancaman Inflasi Beras

Petani di Tejosari dan Iringmulyo, Kecamatan Metro Timur saat panen raya. Foto: Arby/Kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Metro - Harga Gabah Kering Panen (GKP) di Kota Metro
mengalami kenaikan signifikan. Berdasarkan data Dinas Ketahanan Pangan,
Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Kota Metro, harga GKP di musim panen II 2025
mencapai Rp7.000 per kilogram di tingkat pabrik.
Kepala DKP3 Kota Metro, Heri Wiratno menyampaikan bahwa harga tersebut
terpantau di wilayah panen seperti Tejosari dan Iringmulyo, Kecamatan Metro
Timur. Kenaikan harga ini terjadi bersamaan dengan dimulainya panen raya di
musim tanam pertama tahun ini.
“Panen di Tejosari dan Iringmulyo, Metro Timur, harga GKP sudah mencapai
Rp7.000 per kilogram di tingkat pabrik,” ujar Heri saat di wawancara
Kupastuntas.co, Rabu (16/7/2025).
Ia menjelaskan, luas tanam pada musim tanam II ini mencapai 650 hektare,
dengan prediksi panen akan berlangsung hingga 15 Agustus 2025. Dari total lahan
tersebut, saat ini sekitar 5 hektare sudah memasuki masa panen dan hasil
rata-rata mencapai 6 ton gabah per hektare.
Menurut Heri, hasil panen tahun ini terbilang cukup baik. Beberapa faktor
pendukung keberhasilan panen antara lain adalah ketersediaan irigasi yang
stabil, penyaluran pupuk bersubsidi serta pendampingan teknologi pertanian yang
dilakukan secara rutin oleh petugas penyuluh.
Namun demikian, DKP3 mengingatkan adanya potensi inflasi harga beras,
mengingat tren harga gabah yang tinggi dapat berpengaruh terhadap harga jual
beras di pasaran.
"Kami telah melakukan pendampingan rutin ke petani, sesuai arahan pak
Wali dan Wakil sehingga produksi panen saat ini baik. Dengan harga gabah yang
cukup tinggi, kita perlu mengantisipasi kemungkinan inflasi beras,” ujarnya.
Sebagai langkah antisipasi, DKP3 mengimbau petani untuk tidak menjual
seluruh hasil panennya. Heri meminta agar sebagian gabah disimpan sebagai stok
cadangan pangan keluarga, terutama untuk menghadapi musim paceklik atau saat
terjadi gejolak harga.
“Kami berharap masyarakat, terutama petani, dapat menyisihkan sebagian
hasil panennya. Ini penting untuk mengendalikan ketersediaan pangan saat musim
panen berakhir,” tegasnya.
DKP3 juga akan memperkuat program-program seperti pemantauan harga secara
berkala, fasilitasi penyerapan hasil panen oleh lembaga resmi, serta edukasi
kepada kelompok tani tentang pentingnya manajemen cadangan pangan.
Pemerintah Kota Metro melalui DKP3 juga terus melakukan koordinasi lintas
sektor guna menjaga stabilitas harga pangan, terutama beras di tingkat
konsumen. Selain itu, distribusi beras dari petani ke pasar akan dipantau untuk
memastikan kelancaran rantai pasok.
Musim panen yang sedang berlangsung di Kota Metro diprediksi akan terus
memberi dampak positif terhadap produksi pangan daerah. Namun demikian,
keseimbangan antara produksi, harga, dan ketersediaan stok tetap menjadi fokus
perhatian dinas terkait agar ketahanan pangan tetap terjaga. (*)
Berita Lainnya
-
Metro Miliki 25.500 Koleksi Buku, Catat Indeks Literasi Tertinggi di Lampung
Kamis, 21 Agustus 2025 -
Lampung Timur dan Metro Teken MoU Pengendalian Inflasi Daerah
Kamis, 21 Agustus 2025 -
Oknum Sipir Lapas Metro Lampung Diciduk Usai Ketahuan Selundupkan Narkoba
Kamis, 21 Agustus 2025 -
Pemkot Metro Siapkan Rp 1,1 Miliar untuk Program Budidaya Lele di 22 Kelurahan
Rabu, 20 Agustus 2025