Buntut Tambal Jalan Saat Hujan, BPJN Lampung Tegur PT JPN Anak Perusahaan PT Subanus

Tampak para pekerja membongkar kembali aspal jalan yang tempo hari dikerjakan dalam kondisi hujan deras yang dikhawatirkan hasilnya tidak optimal. Foto: Echa/Kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Lampung Barat - Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN)
Lampung memberi teguran kepada PT. Jasa Promix Nusantara (JPN) anak perusahaan
dari PT Subanus buntut pengerjaan proyek tambal sulam jalan nasional yang
dilakukan saat hujan turun di wilayah Kecamatan Batu Brak, pada Senin
(14/7/2025).
Kepala BPJN Lampung, Susan Novelia, menjelaskan bahwa pekerjaan
penutupan lubang di ruas jalan nasional tersebut sebenarnya dijadwalkan
berlangsung pada 13-19 Juli 2025, pukul 08.00-16.00 WIB. Namun, pada 14 Juli
sekitar pukul 14.00 hingga 15.00 WIB, terjadi hujan yang seharusnya menjadi
pertimbangan menghentikan pekerjaan sementara.
"Menanggapi pemberitaan terkait pelaksanaan pekerjaan penutupan
lubang di jalan nasional wilayah Lampung Barat, kami telah mengirimkan surat
teguran kepada pejabat terkait, dan menginstruksikan agar teguran juga
diberikan kepada penyedia jasa (PT Subanus)," kata Susan, Selasa
(15/7/2025).
Susan menegaskan bahwa pihaknya telah meminta Pejabat Pembuat Komitmen
(PPK) untuk meningkatkan pengendalian mutu pekerjaan. Ia juga menekankan bahwa
pekerjaan di lapangan harus dihentikan apabila cuaca tidak memungkinkan, demi
menjaga kualitas jalan yang sedang diperbaiki.
“Saya sudah menginstruksikan agar PPK memastikan kualitas pekerjaan
sesuai ketentuan teknis, dan segera menghentikan pekerjaan jika kondisi cuaca
tidak mendukung,” ujarnya.
Sementara itu, pelaksana lapangan PT Subanus, Sukirno mengakui adanya
kesalahan saat pengerjaan proyek tambal sulam jalan nasional di Pekon (Desa)
Kembahang, Kecamatan Batu Brak karena dilakukan saat hujan turun.
Ia mengatakan, pihaknya sudah mengevaluasi pekerjaan tersebut dan memperbaiki
kesalahan pembangunan yang dilakukan. "Kemarin sudah kita bongkar di titik
tersebut dan sudah kita tambal kembali sesuai prosedur," kata dia.
Sebelumnya, pengerjaan tambal sulam yang dilakukan saat hujan deras di
Kecamatan Batu Brak menuai kritik dari warga. Mereka menilai pelaksanaan proyek
yang tetap berjalan di tengah hujan berisiko menurunkan kualitas perbaikan
jalan dan berpotensi membuat tambalan tidak bertahan lama.
Proyek ini merupakan bagian dari pemeliharaan rutin jalan nasional yang
menghubungkan wilayah Liwa–Bukit Kemuning. Namun di lapangan, tak tampak papan
informasi proyek yang memuat nama pelaksana dan sumber anggaran, sehingga
menimbulkan tanda tanya di tengah masyarakat.
BPJN Lampung memastikan akan terus melakukan evaluasi serta pengawasan
lebih ketat terhadap pelaksanaan proyek-proyek di bawah wewenangnya, agar
setiap pekerjaan infrastruktur berjalan sesuai prosedur dan menghasilkan mutu
yang maksimal. (*)
Berita Lainnya
-
Bupati Parosil Keluarkan Surat Edaran Larang PNS, TNI-Polri dan Warga Mampu Gunakan LPG 3 Kg
Rabu, 16 Juli 2025 -
Kerjakan Proyek 5 Miliar, Alamat Kantor CV Bukit Pesagi Diduga Fiktif
Rabu, 16 Juli 2025 -
Ketika Proyek Pembangunan Berakhir Jadi Ancaman, Oleh : Echa Wahyudi
Rabu, 16 Juli 2025 -
Kelangkaan LPG 3 Kg di Lampung Barat: Warga Antre Berjam-jam, PNS Ikut Berebut
Selasa, 15 Juli 2025